Bab 37

1.9K 141 11
                                    

Braakk..

Pintu kamar tanpa dosa itu tertutup sempurna, pelakunya dengan kesal membantingnya tanpa perasaan. Berjalan cepat mendekati nakas, mengambil obat di dalam lacinya, dan segera meminumnya berharap akan mendapatkan ketenangan.

Tadi sore Phuwin sengaja tidak meminum obat yang diresepkan Dokter Arm, karena itu dia bisa tetap terjaga dan berhasil menangkap basah Pond dengan tangannya sendiri.

Harus tidur harus tidur besok pagi semua akan baik-baik saja, seperti biasa saat Phuwin marah pada Pond, Pond pasti akan kembali dan mengalah padanya. Phuwin memejamkan matanya tidak mau berpikir apa pun lagi, hanya ingin semua segera berlalu.

.

.

"Kau tidak pulang?" tanya Pawin saat melihat Pond hanya duduk dan terus minum. Inilah yang tidak disukai Pawin tentang sebuah hubungan, hubungan selalu membuat rumit urusan, karena itu dia masih melajang sampai sekarang.

"Pulang kemana?" tanya Pond di sela-sela kesadarannya yang hampir menghilang.

"Ke rumah mu"

"Aku tidak punya rumah Phi."

"Ke rumahmu, Phuwin."

Pond hanya diam pikirannya kacau. Phuwin bahkan tidak berusaha mengerti perasaannya, bagaimana dia bisa jadi tempatnya pulang saat ini. Jangan-jangan selama ini hanya dialah yang tergila-gila pada Phuwin. Lihat Phuwin bahkan tifak perduli padanya.

"Mabuk disini tidak akan menyelesaikan masalah, dua hari lagi, tinggal dua hari lagi kalian akan bertunangan Pond, Kau mau kehilangan dia karena hal sepele seperti ini."

"Sepele ya.." Pond tersenyum miris bahkan bagi orang lain semua ini adalah hal sepele.

"aku tidak meminta mu terus mengalah padanya Pond. Tapi berikan dia pengertian, katakan saja bagaimana perasaanmu, katakan apa maumu, jangan memendam semuanya sendirian, berbagi dengannya dia adalah pasangan hidupmu kan? ku rasa dia hanya sangat menghawatirkanmu," Hah Pawin terkejut dengan ucapannya sendiri, ini sama sekali bukan seperti dirinya. Mungkin karena dia sudah kelewat lelah melihat drama dua anak bodoh yang tidak paham konsep hubungan walau hampir pertunangan dua hari lagi.

.

.

Ckleeek..

"Papa mencari mu dari tadi, kenapa tidak turun dan bersiap bukannya kau akan ke toko perhiasan." Mix masuk ke kamar anak bungsunya. Hari sudah hampir siang tapi anaknya ini tidak kunjung menampakan batang hidungnya. Lihat itu Phuwin yang masih tampak malas-malasan diatas tempat tidurnya bahkan tidak menjawab apa pun.

"Oh iya kau juga belum memilih bunga kan coba lihat ini sayang, jadi kau suka bunga yang model mana, bunga matahari atau lily ini?" Mix menunjukan gambar model rangkaian bunga yang akan dipakai pada acara pertunangan Phuwin sebagai dekorasi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Oh iya kau juga belum memilih bunga kan coba lihat ini sayang, jadi kau suka bunga yang model mana, bunga matahari atau lily ini?" Mix menunjukan gambar model rangkaian bunga yang akan dipakai pada acara pertunangan Phuwin sebagai dekorasi.

Phuwin's Birthday Present Where stories live. Discover now