Bab 25

2.6K 162 3
                                    

"Apa anda benar tidak butuh dokter?" Tanya Pond benar-benar khawatir melihat wajah Phuwin yang kadang meringis sakit saat bergerak.

"Aku sudah meminum obat pereda nyeri tadi."

"Tapi wajah anda terlihat sangat menghawatirkan." Phuwin memutar bola matanya malas, ulah siapa dia jadi seperti ini.

"Saya akan membantu anda." Pond memapah Phuwin, membantunya berjalan. Biarlah Phuwin malas berdebat. Dia ingin segera sampai kamarnya dan merebahkan diri. Phuwin tidak mau di gendong, tidak mau menarik perhatian orang-orang, karena itu Pond memapahnya dengan perlahan menuju ke arah kamarnya.

"Ada apa dengan mu Phu?" Itu Neo yang baru saja selesai berolah raga dengan keringat yang bercucuran di tubuhnya memamerkan sixpacknya yang tercetak sempurna

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ada apa dengan mu Phu?" Itu Neo yang baru saja selesai berolah raga dengan keringat yang bercucuran di tubuhnya memamerkan sixpacknya yang tercetak sempurna. Dua orang yang di tanya terperanjat kaget seperti pencuri yang ketangkap basah. Salahkan mereka yang lupa untuk tidak melewati area olah raga dimana Neo sering berada di pagi hari seperti ini jika ada di rumah.

 Salahkan mereka yang lupa untuk tidak melewati area olah raga dimana Neo sering berada di pagi hari seperti ini jika ada di rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Selamat pagi tuan Neo." Pond menyapa sopan berusaha menghilangkan keterkejutannya. Semalam mereka tidak sempat bertemu bahkan untuk sekedar saling menyapa.

"Kenapa kau memakai pakaian yang begitu tebal di dalam rumah di hari cerah seperti ini Phu? Dan kenapa jalanmu aneh apa kau sakit?" Tanya Neo merasa aneh bercampur khawatir pada adiknya.

"Aku jatuh dikamar mandi Phi." Jawab Phuwin asal mencari alasan.

"Benarkah? Apa kau terluka, apa kau sudah memanggil dokter?" Neo mendekat mengamati adiknya dari ujung rambut sampai ujung kepala. Phuwin menelan ludahnya takut kakaknya sadar apa yang telah terjadi pada tubuhnya.

"Aku akan menelpon dokter Jimmy." Neo merasa ada yang tidak beres pada tubuh adiknya, dia segera mencari hanphone dalam kantong celannya.

"Tidak ! Tidak perlu Phi aku baik-baik saja, istirahat sebentar nanti juga baikan, ini bukan cidera yang serius."

"Tuan muda juga sudah meminum obat perda rasa sakit tadi." jelas Pond

"Sungguh kau baik-baik saja?" Tanya Neo sangsi.

Phuwin's Birthday Present Where stories live. Discover now