Bab 8

2.5K 190 4
                                    

Hari-hari Pond sekarang terkadang sedikit sulit. Semenjak ada Prim, Phuwin sering kali tidak mau di temani lagi, Phuwin akan sibuk dengan Prim kadang bahkan tidak sempat lagi mengobrol dengannya. Disekolah Phuwin akan pura-pura tidak dekat dengan Pond, di rumah Phuwin akan sibuk mengobrol dengan Prim lewat letepon. Terpaksa Pond harus mengikuti Phuwin dan memperhatikannya dari jauh.

"Phu bisakah aku bertanya sesuatu" Tanya Prim serius.

"Apa?"

"Apa hubungamu dengan Pond" Prim melirik Pond yang duduk sedikit jauh dengan mereka di dalam bioskop. Saat ini Prim dan Phuwin sedang menonton film bersama. Walau Pond berpakaian sedikit berbeda tapi Prim dengan mudah mengenali Pond yang sedang pura-pura bermain dengan handphonenya.

 Walau Pond berpakaian sedikit berbeda tapi Prim dengan mudah mengenali Pond yang sedang pura-pura bermain dengan handphonenya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tidak ada, hanya teman sekelas. Apa ada masalah?" Phuwin melirik Pond dari sudut matanya.

"Tidak. Aku cuma penasaran aku pernah melihatnya naik mobilmu sepulang sekolah, dan aku merasa dia sering berada di sekelilingmu" jelas Prim

" Emm...jika aku beritahukan ini kau tidak akan mengatakannya pada orang lain kan?" Phuwin sedikit ragu selama ini tidak ada yang tau status Pond dengannya.

"Tentu, Kau bisa mempercayaiku"

"Pond tinggal di rumahku, Papa Mix mengirimnya untuk melindungi ku" bisik Phuwin.

"Maksudmu, dia pengawalmu begitu?".

"Tidak dia hanya seorang teman" jawab Phuwin

"Ohh aku mengerti, kau sebenarnya tidak mebutuhkannya Phu. Kan sudah ada aku. Aku kan temanmu yang akan selalu melindungi mu, liat piw..piw..piww" Prim berlagak sedang menembak sekeliling dan berjaga-jaga.

"Apa kau bisa menembak dan bertinju?"

"Auu.. apa harus itu syaratnya?" mata Prim membulat lucu.

"Tidak aku hanya bercanda, aku hanya butuh orang yang percaya padaku dan tidak menganggap ku lemah" jawab Phuwin

"Lalu aku adalah orang itu" Prim menyenderkan kepalanya di bahu Phuwin. Sementara Phuwin hanya diam, ada perasaan menggelitik yang aneh di hatinya.

.

.

Setelah menonton film Phuwin dan Prim pergi ke Gamezoon. Mereka bermain bermacam-macam permainan. Mereka bahkan membeli kaos pasangan dan langsung memakainya. Mereka tampak sangat serasi bersama.

 Mereka tampak sangat serasi bersama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pond memperhatikan Phuwin dari jauh. dia melihat Phuwin yang sedang sendirian cemberut karena tidak bisa menang di sebuah permainan, tanpa sadar Pond ikut tersenyum.

"Hai Pond" Prim yang dari toilet menghampiri Pond.

"Prim"

"Kau tidak mau ikut bermain dengan Phuwin?" Prim menunjuk Phuwin dengan dagunya.

"Aku tadi belanja dan tidak sengaja melihatnya" Pond mencoba mencari alasan.

"Bukan karena Papa nya mengirim mu untuk melindunginya?" Pond sedikit terkejut mendengar perkataan Prim. Dari mana Prim tau Phuwin selalu merahasiakan hubungan mereka selama ini.

"Phuwin menceritakan semuanya padaku Aku mengerti kenapa keluarganya kawatir kepadnya. Tapi kau tidak perlu sejauh ini. Harusnya kau memberikan ruang untuknya mengjalani hidup toh selama ini dia aman-aman saja kan? kau juga harus menjalani hidupmu sendiri Pond bukankah kau suka main basket kenapa tidak masuk klub basket saja dan bersenang-senang dengan kawan-kawanmu."saran Prim.

"Tidak perlu saya tidak ada waktu."

"Baiklah, aku hanya akan bilang kau akan sering melihatku, jadi cobalah sedikit percaya padaku aku tidak akan menyakiti Phuwin." jawab Prim sambil berlalu pergi meninggalkan Pond menghampiri Phuwin.

Phuwin's Birthday Present Where stories live. Discover now