The Dawn Within Heaven (Versi Revisi)

27b: Terpisah Satu Dinding

***

Tidak ada siapa-siapa di luar. Motel-motel di bukit ini tampaknya sepi oleh pengunjung dan gadis itu tidak menyalahkannya. Jika dia menjadi turis, Artemist juga akan berada di urutan terakhir daftar negara yang ingin dikunjunginya.

Mereka menemukan Cabrioler yang sedang nonkrong di dasar bukit. Supirnya bahkan mudah diajak bernegosiasi harga. Rasanya agak aneh karena Evelina sudah memperingatkan bahwa dia akan sial setelah keluar dari motel. Cab ini justru membuktikan sebaliknya. Perjalanannya lancar sekali tanpa hambatan. Tidak ada orang yang berani memandang mereka dua kali. Zoey juga tidak melihat ada tanda-tanda orang yang sedang mengikuti mereka. Tidak. Bahkan prajurit istana yang kemarin sudah berhasil menyusul saja sudah tidak kelihatan lagi. Apakah terlalu dini untuk merasa tenang? Hanya saja ... Zoey tidak bisa menahan seringai di bibirnya. Mungkinkah Evelina tidak menemukan keberuntungan apa pun dalam diri gadis itu sehingga dia tidak sengaja mengambil kesialannya?

Cabrioler mereka berhenti di depan bangunan megah setinggi lima lantai. Di depannya berdiri sebuah plang besar dengan tulisan "KEJAKSAAN WILAYAH I". Pilar-pilar raksasa berdiri tegak menyangga atap tinggi di atasnya. Berbeda dari yang lainnya, bangunan itu dibangun di dasar bukit dan tidak perlu menaiki tangga sama sekali. Zoey melihat pria dan wanita memakai seragam hitam dengan kerah putih, berjalan seraya mendorong troli yang berisi tumpukan berkas dengan keanggunan yang membuat iri para malaikat keadilan. Sudut bibir Zoey terangkat tipis. Melihat jaksa-jaksa itu membuat Zoey teringat pada kehidupan lamanya. Pengacara dan jaksa tidak selalu bermusuhan di kehidupan nyata, tetapi saat pengadilan berlangsung, biasanya mereka akan saling melempar hinaan dalam bahasa hukum yang membuat otak terasa ngilu. Suatu waktu, saat Lennox dan Gabriella pertama kalinya mendapatkan kasus pidana, seorang jaksa berkata pada Zoey, 'Anda baru saja menunjukkan ketidakmampuan yang mengejutkan untuk memahami konsep paling dasar dalam hukum, Nona. Tidak, ini bahkan hanya membutuhkan nurani yang bahkan anak lima tahun saja memahaminya.' Dalam bahasa sehari-hari itu sama artinya dengan, 'Yang begini saja kau tidak mengerti? Dasar idiot. Anak lima tahun saja bisa mengerti'.

"Tuan Farell bilang kita tidak boleh masuk sebagai pengunjung," kata Mia. "Apa itu artinya kita tidak boleh berpura-pura masuk sebagai keluarga Hugo juga?"

"Ya."

Zoey sudah memikirkannya sejak semalam. Untungnya ada kertas kosong dan pena di kamar motel mereka. Gadis itu langsung menggunakannya untuk membuat surat kuasa dari Hugo Bashville kepada dirinya, yang menegaskan bahwa Hugo memberikan kuasa kepada Zoey untuk mengurus kasusnya sampai tuntas. Yang jadi masalahnya adalah, Claretta bukan seorang pengacara. Dia tidak memiliki lisensi untuk beracara di pengadilan. Bagaimana kalau jaksa meminta lisensinya agar bisa masuk ke dalam?

Zoey menjilat bibirnya yang kering. Tidak ada waktu untuk berpikir terlalu berlebihan, bukan? Jadi Zoey hanya bisa berharap semoga jaksa-jaksa di dalam tidak terlalu curiga ketika dia mengatakan kartu lisensinya ketinggalan.

"Ayo masuk ke dalam," kata Zoey.

Mereka disambut oleh seorang wanita berambut merah yang tampak bosan di balik meja resepsionis. Papan nama di mejanya menyebut nama Lizza Maevisia.

"Para jaksa sedang sibuk hari ini," katanya ketus. Seolah dia sudah muak setengah mati mengulang-ngulang kalimat yang sama. "Tadi pagi kami juga diberi kejutan yang membuat kepalaku sakit. Sekarang, apa urusan Anda?"

"Kami ingin mengunjungi tahanan," balas Zoey. Berusaha menjawabnya dengan halus.

"Hanya pengacara dan keluarga yang boleh mengunjungi tahanan. Anda yang mana?"

"Saya pengacara. Dua orang di belakang saya adalah asisten saya."

Wanita itu mengangkat alis, lantas mengamati seluruh penampilannya. Dia terlihat sedikit terkejut. "Ah. Ini pertama kalinya aku melihat orang Abrani sebagai pengacara." Kemudian dia mengangguk ke arah buku di depannya. "Kalau begitu silakan tulis nama kalian dan nama tahanan yang dikunjungi. Tunjukkan juga padaku surat kuasanya."