22: Chrysante Akan Bersenang-Senang Hari Ini

245 62 1
                                    


Hari melarikan diri.

Sebelum mengenakan topengnya, Sang Kematian bercermin sebentar. Ada cambang janggut berusia lima hari di sekitar rahangnya. Rambut hitamnya juga terlihat baik-baik saja walaupun sedikit berminyak. Senyumnya merekah sempurna. Dia tidak tahu mana yang membuat suasana hatinya sangat baik. Konferensi pers yang diadakan istana Dinding Surga hari ini, atau pertemuan menyenangkan beberapa hari lalu dengan keluarga Bythesea dan Presiden Agung.

"Sayang sekali Master tidak hadir," desahnya seraya mengenakan topeng.

Benar-benar misterius.

Benar-benar menarik.

Sang Kematian bertanya-tanya seberapa tinggi kedudukan orang itu hingga dia tidak berani muncul ke permukaan. Bahkan Sang Kehancuran, orang yang pertama kali mengenalnya, juga tidak memiliki pengetahuan tentang Master. Harus pria itu akui Master adalah orang yang sabar. Sangat sabar. Dia tidak memaksa, tidak terburu-buru dalam mengambil kepercayaan Trinitas Chrysante. Seolah dia bisa membeli waktu sebanyak yang dia mau jika memang waktunya telah habis. Dan, orang-orang cerdas, berkuasa, juga memiliki kesabaran tinggi adalah orang paling berbahaya.

Sang Kematian tidak memercayainya sama sekali.

"Tapi dia lumayan," senandung Sang Kematian. Diambilnya kemeja yang tergeletak di atas kasur, lalu mengaitkan kancingnya satu per satu. "Kalau bukan karena dia, aku tidak akan berdiri di sini dengan suasana hati yang sangat baik."

Master bukan satu-satunya yang menarik perhatian Sang Kematian. Presiden Agung juga memiliki rahasianya sendiri. Pria paruh baya itu berkulit gelap, dengan rambut ikal tipis dan hidung mancung yang besar dan tegas. Dia tahu bahwa Presiden Agung memiliki transaksi tersendiri dengan Bythesea, dan Chrysante diminta untuk tidak ikut campur. Sebuah transaksi di luar rencana besar mereka ... seperti sebuah misi pribadi.

Hugo Bashville.

Entah mengapa, Presiden Agung memiliki ketertarikan besar dengan kasus Hugo Bashville.

"Aku harus mencaritahu apa yang dia inginkan," gumam Sang Kematian.

Menurut asumsinya, Presiden Agung hendak menjadikan kasus itu sebagai pengalih perhatian untuk rencana besarnya. Kasus Hugo Bashville selalu menjadi topik hangat nyaris setiap minggu. Jadi mungkin dia perlu mencaritahu detailnya agar bisa menyempurnakan rencananya. Hanya saja ... mengapa hanya melibatkan Bythesea? Jika yang dia inginkan pengalih perhatian, Chrysante juga bisa melakukannya. Dan mengapa pula dia harus merahasiakannya dari Chrysante? Andai Sang Kematian adalah orang dungu dan tidak selalu memastikan rekan-rekan kerja samanya tidak berkhianat, dia pasti tidak tahu-menahu tentang transaksi rahasia antara Presiden Agung dengan Bythesea. Rasanya seperti melihat dua orang temannya saling berbisik depan wajahnya sendiri. Benar-benar menyebalkan.

"Kalau aku orang dungu, aku pasti mengira Hugo Bashville adalah putranya," kekeh Sang Kematian. Mereka berdua sama-sama berkulit hitam, bahkan fitur wajahnya pun hampir sama—

Sang Kematian membeku dalam pemikirannya sendiri. Kemudian, pupil matanya membesar. Kesadaran itu menghamtamnya bagai petir di siang bolong.

"Tidak mungkin," bisiknya. Senyumnya berangsur-angsur melebar. Menunjukkan deretan giginya yang rapi. Pemikiran itu entah mengapa terasa menggelikan sekaligus ... memuaskan. Hugo Bashville adalah seorang budak yang dibeli keluarga Adams dari pasar budak. Akan cukup sulit untuk menelusuri histori hidupnya. Namun jika asumsi itu benar ....

"Tidak, tidak. Aku tidak boleh terburu-buru. Jangan terburu-buru. Aku harus bersabar."

Apakah itu sebabnya Presiden Agung meminta bantuan kepada Bythesea alih-alih kepada Chrysante? Jika asumsinya benar, maka wajar Presiden Agung tidak melibatkan Chrysante ke dalam rencananya. Sebab keluarga Adams adalah salah satu 'jemaah' di Latedral ini. Mereka membayar sangat tinggi agar bisa menutup fakta yang sebenarnya dari kasus putri mereka. Chrysante yang membuat pengadilan selalu menolak pembelaannya hingga hukuman mati menjadi niscaya. Mereka memainkan narasi melalui media massa, membuat semua orang berpihak pada Adams, walaupun pada faktanya ... Hugo Bashville sama sekali tidak bersalah.

The Dawn Within Heaven (Versi Revisi)Where stories live. Discover now