16: Titik Puncak Keserakahan

315 57 14
                                    


"Kenapa pelayan Istana Barat terlihat sibuk akhir-akhir ini?" tanya Zoey

Gadis itu celingukan menatap sekitarnya. Dia datang ke Istana Barat untuk mengunjungi perpustakaan, sebab referensi di sini jauh lebih lengkap daripada perpustakaan di Istana Timur. Zoey perlu mempelajari hukum pidana beserta hukum acaranya di perserikatan ini. Dia sempat resah karena untuk bisa beracara, seorang pengacara harus memiliki lisensi dan menempuh pelatihan selama satu tahun. Zoey berpikir untuk memalsukannya, namun jika hal itu mustahil dilakukan, mau tidak mau dia harus mencari satu pengacara yang bisa diajak kerja sama. Seluruh materi akan dikerjakan oleh Zoey dan orang itu hanya perlu mengikuti apa yang diperintahkannya. Di kepalanya, rencananya terlihat sangat mudah dan sempurna.

"Minggu depan adalah acara pernikahan Kaisar dengan Nona Violetta, Yang Mulia," jawab Dayang Mia. "Nyonya Violetta sudah memerintahkan seluruh pelayan di istana ini untuk menyiapkan semuanya sesuai konsep yang diinginkannya. Juga, Nona Violetta ingin istana ini dibersihkan setiap hari agar tidak ada debu yang menumpuk di hari pernikahannya."

"Memangnya pernikahan akan digelar di sini? Bukan di aula pesta kemarin atau gereja?"

"Pernikahan Kaisar dan permaisuri memiliki protokol yang berbeda, Yang Mulia. Pengucapan sumpah akan dilakukan di Ruang Singgasana, bukan di gereja. Sedangkan perayaannya akan dilakukan di istana ini. Gerbang istana akan dibuka untuk umum dan seluruh ruangan di istana ini boleh diakses oleh semua orang." Mata Mia berbinar-binar saat melanjutkan penjelasannya lagi, "Dan perayaannya bukan hanya dilakukan di istana ini. Seluruh kerajaan dalam perserikatan akan merayakannya selama dua hari tanpa henti."

"Oh." Zoey mengangguk. Pasti akan heboh sekali, pikirnya masam.

"Anda ingin bertemu dengan Kaisar?" tanya Maia.

"Tidak." Zoey menjawab ketus. Untuk apa dia ingin melihat pria arogan itu?

Selagi kaki mereka menaiki tangga di Ruang Utama, Zoey diam-diam melirik ke sayap sebelah kanan tempat Ruang Singgasana berada.

"Ada apa, Yang Mulia?" Pertanyaan Maia mengejutkannya.

"Tidak. Cat dindingnya bagus sekali."

Dibimbing oleh dayang Maia dan Mia, Zoey berhasil sampai di perpustakaan Istana Barat. Pintu kayu yang terlihat berat itu dibuka oleh dua penjaga bertubuh tegap. Zoey memerintahkan kedua dayangnya untuk menunggu di luar. Setelahnya, dia mulai mengambil buku-buku dan mempelajarinya perlahan-lahan. Zoey bertanya kepada penunggu perpustakaan apakah dia boleh membawanya ke Istana Timur, tetapi rupanya tidak diizinkan sama sekali.

"Ada koran untuk hari ini?" tanya Zoey lagi kepada si penunggu perpustakaan.

Pria tua itu hanya menggeleng sopan.

Zoey mengembuskan napas panjang. Dia menghampiri rak koran dan memutuskan untuk mengambil koran terbitan kemarin, lalu duduk dan meletakkannya di mejanya. Zoey mulai menulis pasal-pasal berikut tafsirannya di buku catatannya sendiri. Hukum acaranya tidak jauh berbeda dengan Perserikatan Negara. Kasasi dan peninjauan ulang tidak lagi dilakukan di pengadilan kerajaan setempat, melainkan dibawa ke Balai Sidang dan dipimpin oleh Hakim Agung. Zoey mengetuk-ngetuk penanya ke meja, memikirkan strategi untuk bisa memenangkan kasus ini. Andai vonis hukuman Hugo hanya sebatas kurungan penjara, Zoey mungkin tidak akan merasa setertekan ini. Masalahnya, hukuman mati di Dinding Surga masih eksis dan diterapkan. Hugo terancam dibakar hidup-hidup di depan umum.

"Benar-benar kuno," komentarnya. "Ini sudah masa modern, kenapa perserikatan ini masih menerapkan hukuman yang tidak berperikemanusiaan?"

Zoey tidak bisa membayangkan bagaimana seandainya jika dia gagal. Rasanya seolah dia sendiri yang membakar lelaki itu dengan kedua tangannya. Maka dari itu, Zoey bertekad untuk tidak akan gagal. Sekali dayung, dua tiga pulau terlampaui. Pekerjaannya di Artemist akan memberi Zoey dua keuntungan sekaligus: membantu Hugo keluar dari hukuman matinya dan menemukan Araclee Bersaudari. Jika Zoey bisa mendapatkan rahasia Ellusiant dan keluarga Frisia, itu lebih bagus lagi.

The Dawn Within Heaven (Versi Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang