BAGIAN II: BALADA MONYET DAN SEMUT NERAKA YANG KELAPARAN

324 63 1
                                    


Hari keenam belas Musim Panas, tahun 1037 Dinasti Frisia

Kepada Sang Kehancuran,

dari Kerajaan Artemist

Aku memikirkan balada yang pernah ditulis seorang pelancong terkenal dalam buku catatan perjalanannya. Hui, dari Kerajaan Qi yang dilimpahi banyak berkah dari alam. Tapi bukan Balada Anak-Anak yang Mati yang sedang kupikirkan, melainkan Balada Monyet dan Semut Neraka yang Kelaparan. Semut-semut neraka itu awalnya berjumlah sedikit dan sering kelaparan. Tidak ada yang mau membantu mereka karena namanya yang mengerikan. Setiap makanan yang ada pun selalu diambil oleh monyet. Sesekali, mereka akan mencuri-curi, yang membuat si monyet murka dan berniat ingin melenyapkan semut-semut itu. Akhirnya, dia menemukan ide. Sedikit demi sedikit, monyet itu membawa jasad kecoak atau serangga-serangga yang sudah mati kepada semut-semut neraka. Mereka berterima kasih karena sudah diberikan makanan. Monyet berpikir bahwa jasad-jasad serangga yang sudah mati itu akan memancing laba-laba datang dan mengira semut-semut itu yang mencuri makanannya, lalu ia akan memakan mereka semua sampai habis. Sedikit yang monyet tau bahwa semut itu adalah hewan yang cerdas. Mereka memakan kecoa dan serangga-serangga lainnya sebagai sumber protein mereka. Sedikit demi sedikit mereka bangkit kembali dan mengumpulkan kekuatan. Berkembang biak lebih banyak, dan terus menerima jasad serangga dengan senang hati dari monyet licik tersebut. Saat hari itu tiba, ketika laba-laba akhirnya datang dengan marah karena mengira semut-semut itu yang mengambil makanannya, para semut api yang sudah berkoloni besar itu menyerang laba-laba dan melawannya sampai dia mati. Setelah itu, mereka mengejar si monyet dan menyengat setiap jengkal kulitnya sampai ia berteriak kesakitan. Semut-semut itu mengikat si monyet yang sudah melemah dan membiarkannya mati kelaparan. Setelahnya, mereka memakan daging dari si monyet yang sudah mati dan kekuatan para semut neraka itu semakin bertambah.

Sebuah kisah yang menarik, bukan? Menurutmu, temanku, apa hikmah dari balada tersebut? 

The Dawn Within Heaven (Versi Revisi)Where stories live. Discover now