3 | Make up dan mimpi buruk

10 2 0
                                    


Gadis itu mengerjap dan tidak tahu di mana keberadaannya. Hanya gelap dan pengap yang dirasakan.

Ia berusaha mencari benda apa pun yang bisa digunakan sebagai penerang di sana. Namun, nihil, karena keadaan benar-benar gelap gulita.

Matanya memanas, menandakan sebentar lagi air matanya akan mengalir deras. Ia berteriak memanggil sang ibu serta ayah, tetapi sama sekali tidak mendengar suara sahutan.

Tak lama, ia mendengar suara. Suara pertama adalah suara milik orang yang selalu ia rindukan, sementara suara kedua adalah suara orang yang paling dibenci seumur hidupnya.

Ia berusaha mendekat dengan sumber suara. Setelah sampai di ambang pintu, ia berteriak histeris. ia merasakan sakit di seluruh jiwanya. Sakit itu kembali lagi dan kini semuanya terlihat lebih  jelas. Semuanya, mulai dari jeritan, darah, dan juga...

...kematian.

*****

"Hello, Guys! Balik lagi ke Youtube Channel kita, 3DZia team!"

seru Zia menghadap kamera. Hari ini, mereka sedang melakukan tantangan dari salah satu fans mereka, yaitu, Zia harus dirias oleh ketiga sahabatnya.

Jujur, Zia tidak pernah sudi karena tantangan itu hanya berlaku untuknya. Sudah terbayang di benak jika wajahnya akan mirip dengan ondel-ondel. Tetapi Danu berkata  Zia harus rela demi subcribers yang setia menonton video mereka, hingga akhirnya ia hanya bisa pasrah.

Bukan hanya Danu, tapi juga Devan yang paling setuju jika tantangan itu berlaku untuk Zia. Entah karena apa, cowok itu memang suka menjahilinya.

"Kemarin ada yang komentar di video tantangan sebelumnya, minta Zia di make up-in sama kita bertiga, nih."

Davin melirik Zia sekilas lalu menaik-turunkan alisnya jahil, sementara Zia memandangnya dengan alis yang dinaikkan sebelah.

Devan mengangkat satu-satu tas make up hasil meminjam dari bunda Danu. Cowok itu sebentar lagi akan mengobrak-abrik wajah Zia.

"Kita udah siapin make up buat ngelukis wajah cewek manja ini! Seneng banget gue kalo nyiksa anak ini."

"Jahat, ih!" Cewek itu mengerucutkan bibir sebal, lalu menatap kamera. "Dan ini semua demi kalian!"

"Jangan lupa subcribe, like, and comment di setiap video 3DZia team!" Danu tersenyum di akhir kalimatnya.

Danu adalah satu-satunya cowok yang mungkin sedikit lebih waras daripada si kembar yang pemikirannya memang terlalu aneh. Tak hanya Zia yang disenangi para cowok, Danu juga menjadi daya tarik bagi para subcribers mereka.

"Jadi, tugas kita di sini terbagi menjadi beberapa bagian. Gue bagian bedakin, Danu bagian ngerias mata, dan kalo bagian ngerias  alis sama bibir, kita biarin Davin yang lakuin. Kita pake make up natural aja, ya." Cowok itu memajukan tubuhnya agar sedikit lebih dekat dengan tubuh Zia.

"Kita mulai, ya?"
Devan mengeluarkan sebuah fondation. Sebenarnya sebelum mereka memulai syuting video itu, mereka sepakat melihat sebuah tutorial make up dari Youtube. Zia sedikit ragu saat wajahnya mulai diolesi fondation oleh Danu, ia yakin jika cowok itu akan benar-benar mengacak-ngacak wajahnya. 

"Sumpah, dah, ini kalian wajib banget like dan subscribe channel Youtube kita. Karena baru ditaruh fondation aja, Zia ngerasa muka ini bakal jadi badut. Ini demi kalian, Guys! Demi kalian!" kata Zia sambil melirik ke arah kamera.

"Demi kalian, Zia rela ngelakuin apa pun. Jadi, buat kalian yang mau ngasih challange yang lain buat Zia juga enggak apa-apa." Ucapan Danu barusan berhasil membuat cewek itu mendelik.

3DZia : Rasa (Sudah Terbit) Where stories live. Discover now