23. Pesan Daffa

1.1K 49 2
                                    

INI PART 23

Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻

----------------------------------------------------------

"Gimana kerjanya hari ini sayang?"

Sepulang Dzikri kerja, Daffa langsung mengajaknya ke sebuah restoran. Memesankan makanan kesukaan Dzikri sebagai reward karena Dzikri sudah melakukan yang terbaik untuk hari ini.

"Actually, not good" jawab Dzikri lesu.

"Kenapa? Ada yang gangguin di tempat kerja?" tanya Daffa, suaranya terdengar agak sedikit kurang suka mendengar bahwa Dzikri tidak menikmati harinya.

"Enggak, cuma tadi ada kesalahpahaman sama customer, gue diomelin" terang Dzikri.

Wajahnya yang murung saat menjelaskan benar-benar membuat Daffa ingin menghajar customer yang sudah berani-beraninya membuat kesayangannya bersedih.

"Dia ngomong apa aja sama lu?" tanya Daffa meminta penjelasan.

Dzikri mendengus, kesal kala mengingat ucapan customer tidak tahu diri itu "Gak banyak sih. Dia cuma bilang kalau gue itu pelayan tolol, gak becus kerja"

"ANJING!" Dzikri tersentak kala Daffa menggebrak meja di hadapannya.

Harusnya Dzikri tahu bahwa mengadu pada Daffa sama saja dengan mencari masalah baru. Daffa dan kontrol emosinya yang buruk bisa saja memperkeruh keadaan yang sebenarnya sudah tenang.

Lihat saja sekarang, wajah Daffa yang mulanya tenang berubah menyeramkan kala Dzikri mengatakan yang sebenarnya.

Belum lagi urat-urat lehernya yang menonjol saat dia mengumpat barusan. Dzikri jadi merasa bodoh karena sudah memancing amarah Daffa.

"E... eh tapi gue gak papa kok yang, aman" buru-buru Dzikri meluruskan. Dia memegang tangan Daffa dan mengusapnya pelan agar Daffa kembali tenang.

Daffa melotot, mana ada gak apa-apa. Ucapan customer tersebut tidak bisa ditolerir sama sekali olehnya.

Daffa kemudian berdiri, "Ayo kita balik ke tempat kerja lu. Gue mau ngehajar itu customer belagu!" ujarnya dengan penuh emosi, napasnya sampai tersenggal.

Dzikri makin panik melihatnya, "Enggak ih jangan. Masalahnya udah dikelarin sama manager gue"

"Lu dipecat?" tanya Daffa cepat. Pasalnya sepanjang yang ia tahu bahwa manager tidak akan menyalahkan customer karena itu bisa merugikan usahanya.

Sebaliknya, jika ada kasus demikian manager biasanya memilih memecat karyawan yang bersangkutan.

Dzikri menggeleng "Enggak tuh" jawabnya santai.

Ia menyuruh Daffa duduk kembali sebelum menjelaskan, "Gue emang sempet dipanggil ke ruangan pak bos sih cuma gue gak diapa-apain, gak dikasih hukuman apalagi dipecat. Sebaliknya pak bos malah ngajak gue kenalan"

Alis Daffa mengerut, "Kenalan?" katanya setengah berteriak.

Kenapa kata kenalan yang Dzikri ucapkan seolah-olah terdengar berkonotasi negatif. Kenalan yang dimaksud itu kenalan seperti apa sih? Kalau antara karyawan dengan managernya bukankah mereka sudah mengenal satu sama lain sejak dulu?

"Kenapa manager lu ngajak kenalan, bukannya kalian udah saling kenal?" tanya Daffa curiga.

Namun Dzikri sepertinya tidak memahami situasi. Dia justru terlihat santai saat menjawab, "Kan manager gue ganti, Daf"

Feeling LonelyWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu