1. Finally!

2.3K 70 3
                                    

INI PART 1

Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻

----------------------------------------------------------

Sumpah hari ini Dzikri seneng banget woy! Perjuangan dia selama beberapa bulan terakhir ini akhirnya berbuah manis juga.

Daffa baru aja nembak dia! Bayangin, cowok yang lu suka dan lu usahain berbulan-bulan akhirnya nembak lu dan sekarang officially yours. OMG Dzikri so happy!

Dzikri boleh bikin Tikt*k my baby finally my boyfriend sekarang juga gak sih? Bahagia banget Dzikri tuh!!

"Jadi gimana gue diterima gak?"

Saking senengnya, Dzikri sampe lupa kalau pernyataan cinta Daffa belum dia jawab.

Tapi emang dasarnya Dzikri lain dari pada yang lain, bukannya jingkrak-jingkrak saking senengnya.
atau minimal peluk Daffa buat nyembunyiin pipi merah dia yang salting brutal itu, eh dia malah cuma ngangguk sambil malingin muka ke samping.

"Lah apaan begitu, gue diterima gak? Pegel nih nyangga badan?"

Fyi, Daffa sekarang lagi jongkok depan Dzikri sambil bawa bunga dan beberapa coklat kesukaan Dzikri tapi dengan tidak tahu dirinya Dzikri malah jawabnya lama, mana cuma ngangguk doang lagi.

"Yaudah"

Noh kan, sekalinya jawab cuma yaudah. Apa susahnya sih timbang jawab, "Iya gue mau jadi pacar lo Daff". Dasar gengsi!

Daffa menghela nafas pelan "Jawab yang bener coba" titahnya sekali lagi.

"Iya Daffa gue mau jadi pacar lo" Jawab Dzikri malu-malu.

Belum sempat Daffa bangkit dan memeluk pacar barunya itu, Dzikri tiba-tiba udah nyelonong pergi duluan sambil ngedumel, "Ayo ah Daffa buruan gue malu tau jadi pusat perhatian, buruan ah"

Daffa mendengus, gak bisa banget sih diajak romantis-romantisan.

----------------------------------------------------------

Gak terasa sekarang udah jam delapan malem. Daffa dan Dzikri juga udah siap-siap mau balik ke Jakarta soalnya acara tembak-menembak dua sejoli itu tadi dilakukan di Bandung.

Kenapa di Bandung? Ya biar romantis aja gitu, Bandung kan pemandangannya bagus. Selain itu Bandung juga kota kenangan kan? Mana tau mereka bisa ngukir kenangan sebanyak mungkin di sini.

"Udah siap? pegangan coba, ntar lu jatuh gue gak tanggung jawab ye" Omel Daffa saat keduanya sudah di atas motor.

Gimana gak ngomel coba kalo bininya boncengan aja jauh-jauhan dari Daffa mana gak pegangan lagi. Nanti kalau jatuh terus lecet, Daffa juga yang repot.

Halah bilang aja kalo lu gak rela bini lu luka kan Daf?

"Iya-iya ini gue pegangan kok" Ucap Dzikri sembari meletakkan tangannya di pundak Daffa.

"Lu kira gue tukang ojek ha? Pengangan yang bener" Daffa ngomel lagi. Dia tarik tangan Dzikri yang ada di pundaknya lalu diarahin ke pinggangnya.

"Pegangan yang kenceng"

"Hmm"

"Ham hem ham hem, lalat lewat masuk ke mulut lu"

Oke gais jangan kaget, Daffa emang begitu mulutnya. Ceplas-ceplos kaga ada saringannya.

Motor keduanyapun melaju dan mereka siap meninggalkan Bandung menuju Jakarta.

Sepanjang perjalanan keduanya diam, tidak ada percakapan yang tercipta. Daffa fokus menyetir karena hari sudah semakin larut sementara Dzikri mulai mengantuk sampai-sampai pegangannya pada pinggang Daffa mengendur.

Feeling LonelyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang