Dzikri udah pacaran sama Daffa hampir 1 tahun tapi hampir setiap hari Dzikri feeling lonely. Dzikri ngerasa Daffa gak bener-bener tulus sama dia, padahal Daffa ada disampingnya 24/7. Terkadang kita cuma butuh satu hal untuk bisa merasakan betapa bes...
Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻
---------------------------------------------------------- "Sayang, sekali lagi yuk"
Buset dah, Daffa nih bener-bener ya! Mereka baru kelar melakukan itu pukul tiga dini hari. Sekarang dia sudah minta lagi?
Apa tidak tahu kalau badan Dzikri sudah remuk redam dibuatnya. Mana lehernya penuh kissmark lagi. Gimana caranya Dzikri jalan-jalan hari ini coba?
"Gue gampar ya Daffa. Badan gue masih sakit semua!" kesal Dzikri melemparkan bantal ke arah Daffa.
Daffa menangkapnya kemudian terbahak, "Hahaha! Bercanda cintaku, sayangku. Yuk bangun yuk katanya mau ke Parangtritis" ajak Daffa sembari merapihkan tempat tidur.
"Iya anjir gue mau kesana tapi lu bikin gue males ngapa-ngapain karena badan gue sakit semua!" omel Dzikri mencak-mencak.
Kesal Dzikri tuh karena semalem Daffa menggarapnya tanpa ampun padahal hari ini mereka ada planning ke Parangtritis.
Sementara sang pelaku tidak merasa bersalah sama sekali. Daffa justru lagi-lagi terbahak. Dia sebenernya gak sengaja bikin Dzikri sampai lemes begitu, tapi Dzikri semalem menggoda banget bikin Daffa gak bisa berhenti.
Halah alasan!
"Terus gimana kaga jadi?" tanya Daffa sok polos.
Dzikri mendengus, mana bisa begitu "Ya jadilah anjir, bantuin gue ke kamar mandi!" titahnya merentangkan tangan ke arah Daffa.
Daffa mengangguk, senang dengan permintaan Dzikri yang satu ini, mana tahu di kamar mandi bisa nambah.
Dengan semangat Daffa berjalan ke arah ranjang dan menempatkan diri di sebelah Dzikri. Kemudian meletakkan tangannya diantara lekukan leher dan kaki Dzikri, lalu mengangkatnya dengan perlahan.
"Mau gue mandiin ga?" tawarnya setelah meletakkan Dzikri di bathtub. Daffa menaik-turunkan alisnya, merayu Dzikri.
Namun bukannya termakan rayuan, Dzikri justru memukul lengan Daffa secara brutal.