12. Kecewa

1.7K 73 9
                                    

INI PART 12

Sebelum baca mohon dilihat dulu ya part-nya soalnya cerita ini gak berurutan gais hehe, thank you 🙏🏻

----------------------------------------------------------
Dzikri mengetikkan sesuatu di kolom komentar sebelum teman-teman Daffa mematikan live karena dari gelagatnya Dzikri tahu bahwa mereka berencana demikian.

Jangan dimatiin live-nya dan jangan berani-beraninya bilang ke Daffa kalau gue nonton -- tulis Dzikri di kolom komentar.

Gue pengen ngeliat sendiri cowok gue selingkuh -- tambahnya kemudian.

Begitu pesan Dzikri muncul di layar, teman-teman Daffa tampak terkesiap. Mereka terlihat kikuk dan tidak tahu harus melakukan apa.

Dua dari mereka memilih untuk duduk di kursi dan tidak menghadap ke layar. Sementara dua lainnya mencoba menetralkan ekspresi dan mengalihkan perhatian dengan menjawab pertanyaan yang masuk.

Sedangkan Dzikri? Dia masih fokus mengawasi Daffa yang asik memeluk dan menari bersama orang lain meski dengan perasaan yang hancur.

Pacar mana coba yang gak hancur liat pacarnya sendiri meluk cowok lain mesra begitu?

"Ini yang namanya nongkrong sama temen-temen Daf?" ujar Dzikri lirih. Lucunya setelah mengatakan itu dia justru terkekeh.

Merasa bodoh karena telah menghawatirkan keadaan Daffa, sedang yang dikhawatirkan justru asik dengan orang lain.

"Tau gitu gue tidur aja tadi biar gak tau kalau lu selingkuh" ujar Dzikri lagi.

Dadanya tiba-tiba merasa sesak kala melihat Daffa semakin memeluk pemuda itu erat. Daffa seakan begitu menikmati kegiatannya saat ini.

Dzikri jadi membayangkan, bagaimana jika Daffa sampai mabuk? Apakah dia akan melakukan hal lain dengan pemuda itu, hal yang lebih mesra dan intens misalnya?

Barangkali setelah ini Daffa juga akan mencium dan meniduri pemuda tersebut. Karena jika dilihat secara seksama pemuda tersebut memiliki semua kriteria pacar idaman Daffa.

Wajah yang tampan sekaligus manis, tubuh yang proporsional, dan kulit yang mulus tanpa jerawat. Tidak seperti Dzikri yang jelek, hitam, dan jauh dari kata sempurna.

Ah Dzikri tiba-tiba jadi membenci dirinya sendiri.

Ketidaksempurnaannya ini, kenapa selalu menariknya jauh dari pertandingan sih? Dia seakan dipaksa kalah sebelum bertarung dan menyerah hanya dengan berkaca.

Tanpa terasa sebulir air mata jatuh di pipi kanan Dzikri, tidak kuat terlalu lama disimpan di pelupuk mata karena rasa kecewa yang kian mendera dan menyiksa.

Daffa yang katanya mencintainya dan berjanji akan setia justru mencuri kesempatan untuk bisa dekat dengan orang lain. Daffa bahkan tega membohonginya yang sudah memberikan 100% kepercayaannya.

Jika hari ini Daffa bisa berbuat demikian bukankah ada kemungkinan di kemudian hari dia berbuat lebih?

"Eung!"

Dzikri seakan tersadar setelah mendengar lenguhan yang tidak lain dan tidak bukan berasal dari seseorang yang ada di pelukan Daffa.
Terlihat posisi mereka yang kali ini saling merengkuh dengan wajah Daffa yang berada di ceruk leher pemuda asing tersebut, seperti sedang mencumbu.

Jantung Dzikri berdetak tak karuan melihatnya. Amarah dan kecewa menjadi satu. Maka dengan tergesa-gesa Dzikri keluar dari live dan menelpon Daffa.
-----------------------------------------------------------

Feeling LonelyWhere stories live. Discover now