A Thousand Tears in Daegu

38. Kebahagiaanmu adalah Kebahagianku

'Kenapa hidup yang diberikan Tuhan tidak seindah yang diberikannya pada orang lain?'

Yeol memacu mobilnya dengan kencang di tengah gelapnya malam. Dirinya tampak sangat terpukul karena perkelahiannya tadi dengan adiknya sendiri. Bukan. Sebenarnya bukan karena adiknya yang dengan sengaja menyembunyikan fotonya dan memukul Yeol. Sejak kecil Yeol sudah tahu kalau Joon juga pernah berkelahi dengan sekelasnya. Hanya saja anak itu selalu mendapatkan luka di tempat yang tersembunyi sehingga tidak terlihat oleh orang lain. Yeol sebenarnya terkejut karena saat Joon melayangkan tinjunya ke arah wajah Yeol, sekelibat ingatan yang pudar lama kelamaan pun bermunculan.

Awalnya Yeol ingin menghentikan perkelahiannya. Tapi semakin sering Joon memukul Yeol, semakin jelas ingatan-ingatannya muncul kembali. Inilah yang membuat Yeol dengan sengaja membiarkan adiknya itu melayangkan tinjunya dengan kencang. Untung saja ayahnya dan Sun datang menghentikan perkelahiannya dengan Joon. Jika tidak, Yeol dan Joon pasti akan babak belur hingga salah satunya bisa masuk rumah sakit.

Tentu saja Yeol tidak ingin dirinya kembali ke rumah sakit. Dia juga tidak ingin adiknya masuk rumah sakit. Meski Joon sudah bersikap tidak baik padanya. Yeol sadar betul kalau Joon pasti akan menyesali perbuatan yang ia lakukan. Joon terlalu baik untuk membenci seseorang. Jika sifat Joon masih sama dengan dulu, maka Joon pasti akan meminta maaf padanya. Inilah yang membuat Yeol dan Joon semasa kecil mudah sekali berbaikan setelah berkelahi.

Yeol berjanji pada dirinya sendiri kalau ia akan berterima kasih pada Joon jika adiknya meminta maaf padanya besok. Berkat Joon, dirinya sudah ingat semuanya tentang masa lalunya sebagai Kim Seung Yeol dan juga sebagai Hwang Yeol. Tentu saja ingatan yang mendadak bermunculan itu membuat Yeol menjadi bingung. Ia sempat menghentikan mobilnya di pinggiran Sungai Geumho. Dirinya kini sudah bisa mengingat semua ingatannya, termasuk ingatannya dengan Sun. Setelah mendapatkan semua ingatannya kembali, Yeol bisa merasakan kalau Sun sangatlah berarti bagi dirinya.

Tanpa pikir panjang, Yeol menyalakan mesin mobilnya lalu mengarahkan kendaraannya itu menuju kediaman Sun. Yeol sudah tidak sabar memberikan kabar baik itu kepada Sun. Gadis itu pasti juga sama bahagianya dengan dirinya jika tahu kalau Yeol sudah berhasil mengingatnya lagi. Mengingat semua hal yang sudah terjadi pada mereka berdua.

***

Sun berjalan di trotoar menuju ke jalanan rumahnya. Joon awalnya sempat memaksa untuk mengantarkan Sun, tapi gadis itu menolak karena tidak tega melihat keadaan Joon yang sedang kurang sehat. Joon memesankan taksi untuk Sun karena tidak ingin gadis itu pulang naik bus malam-malam. Sun sebenarnya tidak apa-apa karena ia sudah terbiasa naik bus. Tapi ia tidak ingin membuat Joon khawatir sehingga ia pun mengiyakan tawaran Joon. Sun turun di dekat jalan rumahnya karena ingin mampir ke minimarket untuk membeli beberapa keperluan rumah tangga dan juga ramyun karena ia tidak belum makan malam.

Sun merasa tidak enak jika harus makan malam di rumah Tuan Kim setelah apa yang terjadi. Tuan Kim meminta makanannya diantar ke ruang kerjanya, sementara Joon lebih memilih makan di kamarnya. Sun meminta Joon untuk berjanji menghabiskan makanannya karena ia tidak ingin kondisi Joon menurun. Joon pun berjanji pada Sun, sebagai gantinya, Sun akan menaiki taksi yang telah dipesan oleh Joon.

Setelah membeli apa yang dibutuhkan di minimarket, Sun memutuskan untuk langsung segera pulang ke rumah karena udara malam itu terasa sangat menusuk tulang-tulang yang ada di tubuhnya. Sambil merapatkan jaket yang ia gunakan, dirinya berlari kecil supaya cepat sampai di rumah. Tapi saat dirinya berada kurang lebih tiga meter dari pagar rumahnya, Sun melihat ada mobil sedang hitam yang terparkir tepat di samping pagar. Sun mengambil langkah pelan dan sangat berhati-hati. Khawatir kalau orang yang ada di dalamnya adalah orang jahat yang berbahaya. Saat langkah kaki Sun mendekat ke arah mobil, ada sosok seseorang yang Sun kenal keluar dari mobil tersebut.