27. Akan Kutemukan Kembali Ingatanku

54 52 2
                                    

Suasana pojangmacha malam itu tidak terlalu ramai. Setelah mengerjakan 50 karangan bunga selama satu setengah jam, Sun ingin melepas lelahnya dengan minum di pojangmacha. Ia pun mengajak Yeol karena lelaki itu sudah membantunya mengerjakan karangan bunga. Tanpa bantuan dari Yeol, karangan bunganya tidak akan selesai tepat waktu. Ia merasa harus berterima kasih pada Yeol dengan mengajaknya minum di pojangmacha.

Kepala Sun mengangguk-angguk pelan sebelum akhirnya mendarat di atas meja. Ia sudah menghabiskan dua botol soju sehingga kepalanya sekarang seolah susah ditegakkan. Ribuan burung-burung tampak beterbangan di atas kepalanya.

"Gadis bodoh! Ayo pulang! Kau sudah mabuk," Yeol menarik lengan Sun.

"Ahhh, kau ini pelit sekali..." Sun berdiri lalu mengangkat wajahnya dengan berat lalu menatap wajah Yeol sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Hwang Yeol! Kau khan sering minum soju...masa aku...masa aku tidak boleh minum satu botol lagi. Satu botol lagi..." kepala Sun akhirnya menyentuh meja.

"Berhentilah memanggilku Hwang Yeol. Namaku ini Seung Yeol. Bukan Hwang Yeol. Ayo pulang sekarang!" Yeol menarik tubuh Sun supaya gadis itu bisa bangun.

"Pulang? Pulang ke mana? Aku...." tubuh Sun berputar dengan cepat. Ia pun tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan kini tubuhnya menghantam Yeol yang ada di depannya.

"Ah... kenapa bisa ada tembok di sini?" tangan Sun menunjuk-nunjuk wajah Yeol. Lelaki itu akhirnya menghela nafasnya melihat kelakuan Sun yang sudah hilang kesadaran.

Yeol membiarkan gadis itu berjalan di depannya. Ia beberapa kali menggelengkan kepalanya saat tubuh Sun menghantam tiang listrik yang ada di jalan sepanjang pasar Seomun. Kaki Sun yang berjalan terseok-seok dan tubuhnya yang terhuyung-huyung membuat Yeol berpikir kalau ia tidak akan membiarkan gadis itu minum sampai mabuk lagi.

Tubuh Sun yang terus menerus menabrak tiang listrik membuat Yeol tidak sabaran dan akhirnya mendahului jalan Sun. Ia berhenti tepat di depan Sun lalu berjongkok membelakangi Sun.

"Ayo cepat naik! Kalau kau terus menabrak tiang listrik, lama-lama kau akan hilang ingatan sepertiku. Cepat naik!" ucap Yeol sambil menoleh ke belakang.

"Oh....jadi...kau sekarang mau menggendongku?" Sun yang masih dalam keadaan mabuk langsung menabrakkan tubuhnya di punggung Yeol. Yeol pun berdiri dengan susah payah dan terus mengumpat memarahi Sun.

***

"Ughhh!!" Sun menggeliatkan tubuhnya sambil mengerjap-ngerjapkan kedua bola matanya. Ia menatap sekelilingnya. Dirinya saat ini terbaring di sofa ruang tamunya dan saat ia melihat ke arah sebelah kanannya, ia langsung berteriak dengan kencang.

"AAAAA!!!" Sun langsung mengambil benda yang ada di sekitarnya dan melemparkannya pada orang yang orang yang sedang tertidur pulas di hadapannya. "Yeol!!!"

Yeol langsung terbangun mendengar teriakan Sun yang memekakkan telinganya dan juga karena lemparan jaket yang mengenai wajah Yeol. Ia menatap Sun dengan kesal karena telah mengganggu tidurnya. "Kenapa sih? Tidak usah berteriak sekeras itu pagi-pagi!"

"Kenapa kau bisa ada di rumahku? Apa yang kau lakukan di sini? Kau tidak berbuat hal yang macam-macam padaku khan?" Sun memundurkan tubuhnya seolah berjaga-jaga dari Yeol.

"Gadis bodoh! Hei, dengar ya! Jangan menuduhku yang macam-macam! Kau semalam mabuk dan aku mengantarmu pulang. Kau melarangku pulang karena kau takut ada maling lagi masuk ke rumahmu," Yeol merasa tidak terima dituduh yang macam-macam oleh Sun.

Ia kemudian mendekatkan wajahnya ke arah Sun lalu mencibir, "Kau bilang pada Joon kalau kau berani tinggal sendiri. Kenapa kau semalam tidak berani sendirian di rumah? Jangan-jangan kau sengaja ya agar aku menemanimu semalam?"

A Thousand Tears in DaeguWhere stories live. Discover now