Epilog: Lembar Baru

Start from the beginning
                                    

Ah, suami .... Status membanggakan yang pernah Jordan miliki. Pernah merasa seperti raja bersama ratu sebaik Serenade. Kini Serenade menemukan raja baru, benar-benar meratukan sang puan yang dilimpahi kebahagiaan bersama keluarga kecilnya.

Tepatnya hari Sabtu ini, pertemuan dilaksanakan di Kid's Café karena Serenade membawa kedua anaknya. Demi kenyamanan selama berbincang, Erik dan Melodi bermain di playground bersama anak-anak lain selagi orang tua santai dengan makanan mereka. Serenade yang lebih dulu tiba, bahkan telah memesan ice chocolate sebagai teman menunggu seseorang yang siapa sangka mau menghubungi pertama.

Setelah 15 menit sendirian, barulah yang Serenade nanti muncul dan celingak-celinguk mencarinya. Kid's Café bising dan ramainya bukan main, jadi wajar Jordan harus bersusah payah mencari Serenade. Begitu menemukan sosok yang ditemui, Jordan tidak langsung mendekat. Dia justru memaku beberapa langkah dari pintu, memandangi Serenade yang jaraknya lebih dekat, tengah mengamati area mandi bola yang hanya dibatasi pagar tali.

Jordan sempat melirik ke arah playground dan di situ dia menemukan anak perempuan familier bernama Melodi. Hanya beberapa detik mengamati sang dara, sampai akhirnya Jordan kembali memusatkan atensi pada Serenade yang ternyata sudah menyadari kehadirannya.

Napas Jordan berhenti sesaat ketika Serenade berdiri seraya tersenyum, melambai kecil dengan ringan, menyambut kedatangannya dengan semangat sebagai teman yang sudah lama tidak berjumpa. Untuk beberapa saat Jordan masih bergeming, menyiapkan sekujur tubuhnya untuk menghadapi Serenade secara dekat. Ini akan jadi pertemuan resmi pertama setelah mereka berpisah di pengadilan, maka jelas Jordan butuh banyak persiapan.

Tanpa perlu memakan banyak waktu, kekuatan yang Jordan himpun telah menumpuk di pundak, membuat dia mampu berdiri tegak dan langkahnya ringan kala perlahan mendekati Serenade yang masih menyambutnya. Masih sama-sama tersenyum, Jordan dan Serenade telah berdiri berhadapan, tanpa beban saling menjabat tangan lalu duduk di kursi untuk empat orang. Kursi dan meja kecil yang cocok untuk pengunjung anak-anak agar tidak menyulitkan mereka saat duduk. Yah, meski akibatnya tubuh Jordan yang jangkung besar jadi kekurangan ruang kala duduk.

"Aku masih nggak nyangka kita ketemu lagi, Jo," ujar Serenade yang pertama kali bicara. "Apa kabar? Mau minum apa? Biar sekalian pesen."

"Aku baik, Seren. Kamu juga kelihatan ... hebat."

Satu pujian yang paling cocok untuk menggambarkan Serenade sekarang. Bukan saja karena parasnya makin menawan di usia pertengahan 30, melainkan karena status hebatnya sebagai seorang ibu dari anak kembar yang sibuk bermain di playground. Bincang-bincang ringan terkait kabar terkini mereka berlangsung sampai milkshake chocolate Jordan sudah tersedia di meja.

Dari konversasi itu, Jordan jadi tahu siapa nama suami Serenade dan apa aktivitasnya sekarang selain menjadi orang tua. Karier Serenade sebagai MUA makin gemilang, ada banyak daftar klien yang menunggu untuk memakai jasanya, tentu masih ditemani Greya yang kini sudah diberkahi dua anak. Jordan tidak berhenti memuji dalam hati karena perubahan Serenade yang drastis, jelas jauh lebih baik dan jujur saja itu membuatnya merasa lega.

Derita singkat yang Jordan rasakan saat pertama kali melihat Serenade di mal bersama keluarganya sudah menguap begitu saja, diganti dengan rasa syukur karena mantan istrinya ini bisa bertemu orang terbaik yang dipercaya untuk mendapatkan hatinya. Sesuatu yang harganya mahal, bahkan tidak ternilai, diberikan pada orang yang tepat sebagai ganti setelah hatinya terbelah tanpa sisa. Tidak henti Jordan tersenyum ketika Serenade menceritakan Erik dan Melodi yang sedang memasuki masa keemasan, sama-sama aktif dan manja, bahkan tidak jarang bertengkar ketika saling merebutkan mainan.

"Sebenernya aku udah lihat kamu waktu di mal, Jo. Aku lihat kamu ngobrol sama Tomi dan Melodi."

Fakta yang dibeberkan Serenade sontak membuat Jordan membeliak tanpa memudarkan senyumnya.

EvanescentWhere stories live. Discover now