16. Naif

468 65 22
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

Biar aku makin semangat 💚

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku baru nyampe, Disty. Kamu mau ngomongin apa?"

Serenade buru-buru memasukkan kembali lembar halaman majalah yang dirobek ke buku, lalu menyusun sisa buku sebagai akhir dari tugasnya hari ini. Serenade yang semula duduk lantas berdiri dan keluar dari kamar, menghampiri Jordan yang masih berbincang dengan pemilik nama Disty hingga membuatnya penasaran apa isi bincang-bincang mereka.

Jordan berkacak pinggang sembari menatap lurus ke depan, mendengar semua perkataan Disty melalui ponsel yang masih menempel di telinganya. "Oh, gitu. Kapan bisanya?"

Tepat setelah bertanya demikian, kehadiran Serenade disadari suaminya. Jordan lantas mendekat dengan senyum yang tidak lepas, mencium pipi Serenade dan berkata, "Aku pulang," tanpa mengeluarkan suara.

Ya, sangat manis. Saking manisnya sampai Serenade bisa merasakan sepah pahit di akhir. Serenade bukannya tidak bersyukur, hanya tidak etis melihat Jordan tersenyum padanya sekaligus tersenyum pada wanita lain yang diyakini memiliki masa lalu tak biasa saat mereka masih bersama.

"Oke, nanti aku tanyain. Kamu siapin opsi lain aja dulu kalau dia nggak bisa."

Setelahnya adalah penutup dan panggilan pun diputus. Ada lega yang berkuasa di dada, tetapi panas lebih mendominasi badan. Mendengar suami sendiri bercakap-cakap manis dengan wanita lainㅡmeskipun hanya percakapan biasaㅡbukan hal ramah untuk telinga.

"Siapa?" Serenade basa-basi, berusaha memasang topeng setebal mungkin agar segala prasangka yang ada di kepala tidak tampak.

"Disty. Tadi nelepon pas aku nyampe depan," jawab Jordan tanpa beban. "Kamu belum masak, 'kan? Kita Go-Food aja, yuk? Biar kamu nggak capek."

Serenade mengangguk saja karena dengan banyaknya pikiran, dia tidak yakin masakannya bisa layak dimakan. Jordan lantas pergi ke kamar mandi untuk membasuh badan yang berkeringat karena ada pemotretan outdoor. Lima belas menit kemudian dia kembali sambil sibuk dengan ponselnya untuk delivery makanan.

Selagi menunggu makanan, pikiran Serenade masih berkecamuk pada kemungkinan buruk. Jika dugaannya benar, maka pernikahannya sedang dalam bahaya. Kalaupun salah, kehadiran Disty tetap masalah karena wanita itu tampak tidak segan merenggut Jordan dengan menyita waktunya dan menyisakan sedikit untuk Serenade.

Andai saja tidak mendengar Jordan bercakap-cakap dengan Disty, Serenade tidak akan keberatan untuk membagikan cerita tentang pekerjaannya yang sering mereka lakukan setiap kali duduk berdua di meja makan. Sayang, rasa untuk menyuarakan pengalaman hari ini harus sirna akibat kehadiran sosok lain yang ingin Serenade singkirkan agar tidak mengganggu pernikahannya. Beruntung Jordan pun tidak banyak bertanya, tetapi itu pun jadi menimbulkan pertanyaan baru. Apa mungkin Jordan sudah tidak tertarik dengan kehidupan Serenade lagi?

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang