2. Kesiapan

933 105 16
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

"Lo yakin mau nikah di umur segini?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo yakin mau nikah di umur segini?"

Greya Aksani, teman Serenade sekaligus rekannya yang sama-sama berprofesi sebagai MUA, bertanya sambil menepuk pahanya gemas ketika tahu bahwa kawan seperjuangannya sudah dijodohkan dengan seseorang.

"Bukan nikah, Grey, tapi dijodohin."

"Kalau dijodohin udah pasti nikah."

Serenade tertawa saja mendengar Greya yang sudah yakin dengan asumsinya, memilih sibuk menyapu lantai studio yang hanya dihuni oleh mereka berdua karena para tim sedang libur. Studio dua lantai yang menjadi tempat Serenade dan timnya berkreasi sebagai MUA, dibangun di lokasi yang sama dengan rumah Zaenal agar wanita itu tidak perlu mengeluarkan banyak ongkos. Ditambah lagi Serenade merekrut warga setempat yang memiliki skill mumpuni dan mau belajar, jadi mereka pun bisa menghemat pengeluaran dari gaji yang diberi.

Serenade yang menjadi founder dan Greya sebagai co-founder dari studio mereka. Hanya saja Greya jarang turun ke lapangan karena dia yang sibuk di belakang layar menerima job dari berbagai kalangan.

"Belum tentu nikah, Grey," tegas Serenade lagi. "Kami baru dikenalin dulu. Kalau sama-sama cocok bisa jadi bakal nikah," lanjut Serenade setelah selesai menyapu dan duduk di hadapan Greya.

Mereka berada di lantai dua tempat penyimpanan berada, biasanya jadi tempat para tim kumpul setelah menyelesaikan pekerjaan. "Tapi lo mau nikah sama dia?"

Serenade mengedikkan bahu, lama-lama tersipu malu. Hanya dengan anggukan halus, Greya sudah mendapat jawaban yang ditunggu.

"Enggak kaget, sih," tutur Greya yang lebih tenang. "Bibit, bebet, sama bobotnya udah oke. Casing luar udah menarik, dari dalam juga lo bilang dia baik. Mungkin kalau gue di sana juga bakal langsung naksir sama dia."

Serenade mengangguk yakin karena dia dan Greya memiliki selera yang hampir serupa jika sudah berkaitan dengan laki-laki, tapi tentunya memiliki kriteria khusus yang bertolak belakang, jadi tidak akan ada yang namanya urusan salah jodoh.

"Tapi," Serenade memelankan suaranya ketika ada sesuatu yang mengganggu kepala, "perjodohan gini biasanya ada gangguan orang ketiga, Grey."

Greya menaikkan sebelah alisnya. "Teori dari mana, tuh?"

"Dari fiksi."

Greya berdecak pelan mendengar jawaban polos Serenade yang sungguh di luar nalar. Greya yang semula duduk bersandar di sofa kini menegakkan badan dan bicara serius pada Serenade. "Lo jangan gampang terpengaruh sama fiksi. Itu emang udah dimodifikasi biar makin seru aja pas dibaca. Lagian lo sendiri yang bilang kalau Jordan welcome banget, bahkan nggak kaku buat dideketin. Bukannya itu tanda kalau nggak ada cewek lain di hidup dia?"

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang