28. Roller Coaster

537 73 28
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya 💚

Biar aku makin semangat 💚

"Jordan! Emang bener kamu sama Seren mau pisah?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jordan! Emang bener kamu sama Seren mau pisah?!"

Napas Jordan tersekat ketika suara nyaring Satwika terdengar dari ponselnya yang menempel di telinga. Jordan yang baru saja duduk di pantry setelah pulang dari lokasi pemotretan langsung memijat pangkal hidungnya.

"Mama tahu dari mana?"

"Jadi bener?" desak Satwika karena Jordan malah balik bertanya. "Mama tahu dari mertua kamu waktu ketemu kemarin dan nggak mungkin dia bercanda. Makanya sekarang Mama tanya dulu. Bener atau nggak?"

Jordan mendesah lesu karena kabar yang berusaha ditutup sampai juga ke telinga Satwika—dan pasti papa Jordan pun tahu kabar itu. Masalah belum selesai dan ada satu lagi yang perlu Jordan hadapi dengan tubuh tegak; ceramah Satwika yang tidak akan selesai dalam waktu singkat.

"Seren yang mau cerai, Ma. Akunya nggak mau."

"Berarti bener ya gara-gara Disty?" Jordan membeliak ketika Satwika membawa nama seseorang yang sudah lama tidak beliau temui. "Mama tahu dari Pak Zaenal. Dia beberin semua dan katanya itu cerita juga dari kamu."

Jordan angkat tangan, tidak sanggup lagi membisu jika Satwika sudah tahu sebanyak itu. Jordan ingin menyalahkan Zaenal karena sudah mengumbar sembarangan tanpa meminta izinnya. Bagaimanapun masalah rumah tangganya dengan Serenade adalah privasi yang tidak boleh diumbar sembarangan. Namun, Jordan tidak berani menegur karena tahu itu akan membuat masalah kian rumit.

"Jo, Jo. Kamu ini udah ada istri kenapa nggak dipake otaknya, sih? Bodo amat ya soal masih punya perasaan, tapi masa iya lupa sama istri?" Satwika di seberang sana makin memanas dan rasanya ingin mengeluarkan semua kebun binatang dari belah bibirnya.

"Kamu tuh udah salah besar lho, Jo. Mama bukannya nggak mau belain, tapi sekarang lebih mikirin perasaan Seren. Mama aja yang denger bisa sakit hati, apalagi dia yang ngalamin. Seren itu anak kesayangan ayahnya lho, Jo. Kamu ambil dia lewat pernikahan, tapi hasilnya malah gini. Nurani kamu ini di mana?"

Jordan mengusap wajahnya kasar sambil terus mendengar luapan amarah Satwika yang makin menggebu-gebu akibat pernikahan sang putra sudah tercoreng. Jordan tidak mau membela diri karena yakin Satwika akan terus menyudutkannya. Jadi dia biarkan sang mama terus mengoceh hingga lelah, selama itu bisa membuat Satwika lega.

"Sekarang gimana kabar kamu sama Seren?" tanya Satwika yang masih nyaring.

"Jo udah coba bujuk dan perbaiki masalah yang ada, Ma. Tapi Seren ... tetep nggak mau lanjut."

"Mama udah nebak itu, makanya—eh, kamu nangis?"

Jordan buru-buru menggeleng meski Satwika tidak bisa melihat. Mamanya pasti merasakan suara Jordan yang sedikit bergetar karena tidak dapat meluapkan berbagai emosi seperti Satwika. "Enggak, Ma. Cuma pegel aja nih kaki, makanya suara agak berat."

EvanescentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang