29 | so close to being in love

49 12 13
                                    

Saking sibuknya Sagara mencari keberadaan Aluna di toko-toko dekat apartemen, Sagara sampai lupa kalau ia harus menemani Nesya jalan-jalan di taman rumah sakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Saking sibuknya Sagara mencari keberadaan Aluna di toko-toko dekat apartemen, Sagara sampai lupa kalau ia harus menemani Nesya jalan-jalan di taman rumah sakit. Padahal, baru kali ini Nesya ingin keluar dari kamar rawatnya. Itu berarti, keadaan Nesya sudah membaik dari sebelumnya. Tapi Sagara malah datang terlambat dengan wajah yang sedikit tidak enak dilihat. Logan yang melihat itu, emosinya hampir naik kalau tidak mengingat ada Nesya di sana, mungkin wajah Sagara sudah ia pukul dari tadi.

Dan kini Sagara dan Nesya sudah berada di taman rumah sakit. Sagara melamun memikirkan hal lain, sementara Nesya sedang tersenyum senang sembari memainkan pistol gelembung udara yang berada di tangannya. Logan yang membelikan mainan ini untuknya, agar Nesya senang katanya. Benar saja, ternyata mainan seperti ini bisa membuat Nesya senang tanpa harus mengeluarkan banyak uang dan tenaga untuk hal yang bisa membuatnya senang.

Sebenarnya, berada di dekat Sagara saja Nesya sudah senang.

"Perjalanan ke Lampung sama Bali lancar?" tanya Nesya yang tak langsung dijawab oleh Sagara. Hal itu membuat Nesya berbalik, menatap Sagara yang sedang menatap lurus ke arah depan dengan tatapan kosong, "Sagara."

Sagara berdehem. "Kenapa?"

"Perjalanannya lancar?"

Sagara mengangguk. Ternyata Nesya sudah tau. Pasti dari Logan juga. Ah iya, Sagara lupa kalau Nesya juga perlu tau tentang hal ini. "Lancar kok."

"Nggak ada kendala apa-apa kan? Semuanya lancar?"

Pertanyaan Nesya membuat Sagara terdiam sebentar. Kendala ya? Sebenarnya bukan kendala, lebih tepatnya masalah?

"Semuanya lancar," jawab Sagara, "lo masih mau lama-lama di sini? Gue capek banget, mau istirahat lagi."

Mendengar ucapan Sagara, membuat hati Nesya sedikit teriris. Padahal mereka belum ada satu jam berada di sana, tapi sepertinya Sagara ingin cepat-cepat pergi dari sana. Daritadi Nesya perhatikan juga Sagara banyak melamunnya, seperti sedang memikirkan hal lain.

"Sagara, nggak bisa lo aja yang nemenin gue tiap malam? Bukan Logan, tapi gue maunya lo."

"Kenapa?"

Nesya menggeleng. "Nggak ada alasan. Gue maunya ditemenin sama lo. Gue nyaman—"

"Nesya," panggil Sagara pelan memotong ucapan Nesya, "gue suka sama orang lain."

Seketika seperti ada batu yang menimpa dada Nesya saat itu juga. Tubuhnya mematung seperti habis disambar petir, dadanya sangat sesak sampai bernafas pun susah. Tapi walaupun begitu, Nesya tetap mengangkat kedua ujung bibirnya, tersenyum seolah-olah ia senang karna sahabatnya menyukai seseorang.

"Siapa?"

Entahlah, Sagara hanya asal mengatakan itu. Ia tak mau Nesya terlalu memikirkannya daripada kesehatannya sendiri. Makanya Sagara mengatakan itu agar Nesya bisa lupa akan perasaannya sendiri.

love me wellWhere stories live. Discover now