( Follow dulu sebelum baca yaa )
"CLEON GUE SUMPAHIN JODOH LO TANTE TANTE!!"
"Berbalik ke lo, nanti jodoh lo lebih parah. Aki aki mesum"
gadis itu bergidik ngeri mendengarnya membuat dia membayangkan sesuatu yang teramat diluar nalar manusia.
**...
Cleon bohong, dia tidak bermalam di rumah Arlan, langkah kaki jenjang nya berjalan keluar dari lift lantai 5 di sebuah apartemen yang dia sewa secara diam diam. Sesekali melirik jam tangan yang sudah menunjukan pukul sembilan malam, ditangannya sudah menenteng beberapa makanan ringan.
Langkahnya terhenti didepan pintu dengan nomor 562, menempelkan kartu persegi panjang diatas gagang pintu, kemudian membuka pintu itu secara pelahan.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kakinya mulai melangkah mencari seseorang perempuan yang sudah beberapa Minggu ini jarang dia temui, Cleon sengaja menyewa apartemen yang mewah agar orang yang dia sayang bisa hidup dengan tentram dan aman.
Maniknya menyapu di setiap sudut ruangan, Cleon meletakan paperbag diatas meja makan.
Kini matanya bertemu dengan perempuan yang dia cari, perempuan itu keluar dari kamar dengan gamis berwarna cokelat dan hijab pashmina berwarna cream yang dia tata dengan sesederhana mungkin.
"Masyaallah dek" gumam Cleon sambil menggelengkan kepalanya takjub melihat kecantikan perempuan itu, perempuan yang paling dia sayang setelah bunda.
"Abang!" pekik perempuan itu kemudian berlari kecil menghampiri Cleon yang sedang merentangkan tangannya.
"Aku kangen banget, kenapa jarang kesini lagi? aku kira Abang mau ngelupain aku gitu aja" ujarnya begitu menyayat hati Cleon dia mengelus punggung perempuan itu dengan lembut.
"Maaf ya, sayang. Besok besok Abang janji bakal sering temui kamu lagi"
Perempuan itu melepaskan pelukannya dia kemudian menarik kursi untuk dia duduki, "Hasna, bosen disini terus. Hasna juga mau jalan jalan keluar, kenapa sulit banget?" ungkap Hasna dengan bibir yang mengerucut.
Gemas.
Cleon ikut duduk di samping Hasna, dia memutar kursi yang diduduki Hasna hingga menghadap kearahnya.
"Ih, kaget tau!" omel Hasna terkejut karena tiba - tiba saja Cleon memutar kursinya, padahal dia berat, kok kuat.
Cleon menangkup kedua pipi Hasna, "Yaudah besok kita jalan jalan gimana?" ajak Cleon dengan senyum manis terbit di bibirnya.
"Tapi besok kan Abang sekolah, emangnya gapapa?" tanya Hasna cuma hanya ingin memastikan.
"Gapapa sayang, apapun buat kamu bakalan Abang lakuin"
Hasna tertegun mendengarnya, Cleon memang punya banyak cara untuk membuat dirinya tersenyum dan melupakan masalah yang selalu menghantuinya. Tadi Hasna mengira Cleon akan melupakannya setelah menikah dengan Carla, atau kasih sayang Cleon akan sedikit menurun kepadanya namun malam ini menjadi saksi bahwa Cleon masih menjadi seseorang yang paling perduli dengannya dan segala masalahnya.
