C : ME # Aslam & Darah rendah

202 103 198
                                    

Cleon sampai di sekolah pukul 08.00 padahal dia pamit dengan ara pukul 06.30. Satu setengah jam dia pakai nongkrong nongkrong berasa teman nya, memang kebangetan!

"Yon, nanti balik sekolah dugem yuk" ajak cowok dengan rambut ikal yang berada di samping cleon, Alvian Geotara

"Mana enak dugem sore sore" balas cleon tanpa mengalihkan pandangannya dia berjalan di ikuti ke tiga teman nya.

"Ya gak sore juga lah, Yon" ucap alvian sambil memutar bola mata malas

"Ayo, Yon, kapan lagi nge-dugem cuy sekalian cuci mata ya gak?" Sahut laki laki dengan tubuh yang sedikit berisi yang kini sedang memakan gorengan yang tadi dia beli di persimpangan jalan, Arlan widito

"Atur aja sama kalian" ucap cleon membuat ke tiga teman nya bersorak kesenengan.

Ke-empat cowok itu tidak masuk kelas melainkan menuju rooftop menikmati udara sejuk di pagi hari.

Mereka semua menghabiskan waktu dengan merokok hingga tak terasa bel tanda istirahat sudah berbunyi walaupun suaranya lumayan kecil tapi ke empat itu masih dapat mendengarnya.

"Gue ke kelas duluan" ucap cleon sembari berpamitan kemudian langsung melesat pergi meninggalkan ketiga teman teman nya.

Cleon menuruni anak tangga dengan sedikit berlari kecil hingga sampai di koridor lantai dua dia langsung berjalan menuju kelasnya dengan ke dua tangan masuk kedalam saku celana dan pandangan lurus kedepan, gaya urak urakan cowok itu malah mengundang para kaum hawa yang tidak bosan memandang dirinya. Namun cleon sosok cowok yang sangat sulit di ajak bicara membuat para perempuan tidak bisa mengutarakan hasrat nya untuk bertegur sapa, tapi siapa sangka? Sheila gadis yang berani menyapa cowok itu. Cuma dia, tidak ada yang lain.

"Cleon!"

Langkah kaki cleon terhenti saat mendengar namanya terpanggil, dia menolehkan kepalanya kebelakang setelah tau siapa yang panggil dia kembali melanjutkan langkahnya

"Cleon, tunggu!" Teriak Sheila, ya gadis itu adalah Sheila perempuan yang sangat nekat mengejar cinta nya cleon.

Sheila berlari untuk menyamakan langkah kakinya dengan cleon tidak perduli tatapan sadis para fans cleon, siapa suruh tidak berani untuk menyapa?

"Kemarin kamu keren banget" ucap Sheila antusias ketika langkah kaki nya telah sejajar dengan cleon

"Biasa aja" balas cleon datar bahkan tidak menoleh sedikitpun untuk sekedar melirik perempuan di samping nya

Sheila tersenyum tipis dia mengangkat kedua bahunya, ternyata capek juga ngikuti langkah lebar cleon. "Kamu gak ke kantin?" Tanya Sheila dengan nada bicara yang sangat lembut

"Nanti"

Sheila menghembuskan nafas pelan setidaknya cleon masih mau merespon dirinya, "bareng aku ya, kamu mau naro tas dulu? Biar aku temenin" ajak Sheila dengan teramat bersemangat dia melirik tas yang diselempangkan di bahu sebelah kiri cleon

Hening..

Cleon tidak menanggapi ajakan itu dia terus berjalan hingga sampai di kelas dan dia langsung duduk di kursinya.

"Ayo?" Ajak sheila dirinya setia mengikuti cleon hingga masuk kelas, kali ini Sheila bukan hanya melihat tatapan sinis siswi tapi dia juga mendengar kalimat kalimat ejekan membuatnya tidak betah berlama lama di dalam kelas cleon.

"Liat deh gak tau malu banget"

"Eh, dia anak MIPA kan? Ganjen banget sampe kesini sini segala"

"Biasa lah mau di pandang bisa naklukin kulkasnya SMA Nusantara"

Sheila menghembuskan nafas berat, lihat saja dirinya pasti berhasil buat cleon jatuh hati padanya.

CLEONARA : marriage enemiesNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ