39. Preman

262 10 0
                                    

"tinggal jawab susah banget mau di gorok?"ujar putri

"Saya kasih pilihan mana yang mau om mau,mau jawab pertanyaan saya atau mau saya tembak tapi setelah itu om gak bisa lagi liat keluarga om lagi gimana mau yang mana?"

"Saya_"preman tersebut kembali menodong pistol kepada kiyara

Semua orang pada teriak terutama Ares ddk dan polisi yang ada di tempat tersebut."kalian semua mundur jika mau anak ini selamat semuanya mundur"ujar kepala preman tersebut

"Lepasin gue"

"Tidak semudah itu dong cantik"ujarnya dalam.

"Heh gila lo udah tua juga udah pada punya keluarga tobat lo pada"ujar putri

"Lepasin adek gue"amuk Ares yang di tahan oleh Gilang ddk

"Res jangan gegabah kalau lo maju satu langkah lagi mereka bisa nekat res tahan dulu emosi lo res"ujar Gibran

"Tapi bran adek lagi hamil dia baru aja beberapa jam yang lalu gue gak mau dia kenapa-kenapa bran"ujar Ares prustsi.

"Kita sama takut nya kiyara kenapa-kenapa semua yang kita pikirkan bisa aja terjadi dengan begitu cepat res kita harus sabar kita harus tau apa mau mereka"ujar Geri.

Kedua orang tua Ares dan Syifa sampai di lokasi tersebut dan mama nya kiyra yang melihat anaknya di Sandra para preman yang bertubuh gagah dan cukup menyeramkan membuat mama menangis tersedu-sedu."pa anak kita pa"ujar mama.

"Iya ma papa tau tapi kita gak bisa berbuat apa-apa ma bisa aja nyawa anak kita menjadi taruhannya."ujar papa

"Lakukan sesuatu pa"ujar mama sedangkan umi hanya mencoba untuk menenangkan mama supaya tidak drop.

"Lepasin gue woi lo kira dengan nyekap gue gini lo bisa terbebas cih Kalian semua akan tetap akan masuk kedalam penjara jadi gak ada gunanya juga om-om"ujar kiyara

"Diam kamu kalau tidak akan saya tembak kamu sekarang juga"gertak nya

"Coba aja silahkan om silahkan lagian saya juga gak ada masalahnya"ujar kiyara enteng

"Heh Ra kok lo ngomong kayak gitu ha?"marah putri.

"Aduh putri mereka ini ada masalah pribadi sama keluarga gue jadi mereka gak akan lepasin gue semudah itu"ujar kiyara

"Oh jadi kamu anak Ridwan yang tidak ada apa-apa nya itu kalau begitu malahan bagus dong saya akan mendapatkan berlian yang begitu besar"ujarnya

"Yakin banget gak sih om jangan terlalu bangga dulu nanti kalau ketelak nangis malah mohon-mohon ke keluarga saya kan gak lucu"ujar kiyara meledek

"Apa kamu bilang saya akan mohon-mohon oh tentu tidak anak ingusan"ledek nya

"Yakin om ya gak papa sih Abi tunjukkan ke om ini dong gue mau liat ekspresi nya"ujar kiyara

Abi pun mengeluarkan ponselnya dan menunjukkan pemandangan yang membuat darah yang mendidih di dalam aliran tubuh nya.kepala preman tersebut memasang peluru nya dan memegang pelatuk nya dan siap menembus kedalam tubuh kiyra.semua orang yang melihat itu menjerit dan menangis melihat pemandangan di depannya itu.

Kiyara yang mendengar pelatuk itu di tekan dan dia menutup kedua matanya dan menunggu apa yang akan terjadi dan dia kelihatan pasrah dengan keadaan.tetapi ketika dia menutup matanya bayang-bayangan kemesraan dengan komandan Fahri dia tidak jadi pasrah melainkan dia membuka matanya dan memutar pistol itu ke kepala preman tersebut yang menjadi preman tersebut lah yang melenyapkan dirinya sendiri.

Dor....

Suara peluru pistol itu yang membuat semua jantung mereka berdetak tak karuan mama yang mendengar suara tembakan itu menangis hingga tak sadarkan diri dan umi,Abi dan papa merasa tubuh mereka tak sanggup untuk di tahan dan tubuh mereka lemas sejadi-jadinya sedang di tempat Ares ddk sama tubuh mereka lemas selemas-lemasnya mereka semua gak sanggup untuk menahan berat tubuhnya dan kemudian terjatuh ke tanah sedangkan yang korban nya malah mengamuk bukan-bukan kiyara yang kena melainkan kepala preman tersebut yang kena jebakan sendiri.

"Nah lo kan mangkanya kalok udah tua itu hidup ya bagus-bagus aja bukan kayak gini kan kenak sendiri siapa yang rugi kan om sendiri astaghfirullah om-om tobat om tobat dunia ini cuma sementara jadi perbanyak amal bukan dosa nah sakit kan lo ntar gue telfon ambulans dulu kena karma kan lo rasak no"ujar kiyara

Kiyara pun menelfon ambulans supaya datang ke pasar malam di belakang gedung apertemen seberang asrama TNI berada.

Tring....tring...

"Hallo rumah sakit setia Budi kan ini?"

"Iya ada perlu apa mbak?"

ABDI NEGARA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang