29.

702 18 0
                                    

"yaudah kita makan berdua aja"ujar Gus Fahri

"Ha berdua kongsi gitu Gus? Emm emang Gus gak puas dong makan nya kalau kongsi sama Ara?"ujar kiyara

"Saya mah gak papa kalau sama istri tercinta saya ikhlas kok ini"goda Gus Fahri yang membuat kiyara salting setengah mati.

"Aaaa mama anak mu di buat salting sama mantu mu ini is merah gak ya pipi aku? Kalau iya fiks malu bat"

"Ya Allah Nikmat dunia mana yang kau tustakan, lucu banget istri kecil aku kalau lagi saltin"

"Itu pipi kamu kenapa merah banget kayak tomat gitu kamu kenapa?"Ujarnya polos.

"Aaaa mama pake dikasih tau lagi.ih Gus apaan sih mana ada juga merah gitu salah liat kali?"elaknya

"Saya gak tau pipi kamu kenapa merah gitu. yaudah sini duduk depan saya nanti saya gak mau makan kalau gak di temani sama istri saya"ujar Gus Fahri

"Dih Gus dingin kayak gini bisa juga toh gombalan kayak gitu?"

"Ya bisa dong saya kayak gini cuma sama orang yang saya sayangi"ujar Gus Fahri

"Ha cuma orang yang saya sayangi gak tuh ah gak boleh pede gitu nanti kalau jatuh sakit nya gan ke tolong"ujarnya dalam hati.

"Emm Gus makan yok"

Malam ny.

Semua orang yang telah berada di ruang makan hanya diam tanpa bicara sepatah kata pun semuanya hanya diam dengan pikiran masing-masing.

"Ehh nak Fahri makan yang banyak ya"ujar mama

"Hehehe iya ma"jawab Gus Fahri

"Dek ambilin nasi suami kamu"ujar mama yang melihat Kiyara baru turun dari tangga menuju ke ruangan makan malam hari ini.

"Iya ma."

"Gus mau makan pake apa biar Ara ambilin"ujar kiyara.

"Apa yang kamu suka akan saya makan"ujar Gus Fahri

"Kata-kata yang terpanjang yang di ucapkan dari mulut nya membuat semua orang mesem-mesem gak menuntu.

"Hkemmm apa yang kamu ambilin akan saya makan gak tuh"ujar putri heboh.

"Heh... jangan kayak gitu put, nanti kita bisa gak aman pulang-pulang ke pondok"ujar Syifa dengan raut wajah yang tak enak di pandang.

"Heh kapan lagi kita bisa buli Gus dingin kita kayak gini enak-enakan aja dulu soalnya hukuman bisa kita pikirkan belakangan"ujar putri

"Hmm serah kamu deh put serah kamu"ujar Syifa

"Udah-udah cepat kalian makan-makan itu nanti keburu dingin"ujar mama

"Ya Allah muka papa kok serem banget sih"

"Pa!"

Papa hanyalah melirik kiyara dengan tatapan mata yang tajam.

"Hehehe Ara mau minta sama papa jangan tahan terus ya aset-aset kiyara ya pa"

"Ha aset?"tanya mama

"Iya dong ma aset nya adek"

"Emang kamu punya aset apa?"

"Ais masa mama anemia sih, yang itu lo motor kesayangan adek jangan di tahan lagi ya pa. Adek udah nurutin kemauan papa jadi sesuai kesepakatan kita"ujarnya

"Hmmm nanti masalah itu kita urus belakangan."

"Ha? Apa tadi kamu bilang anemia?"Tanya Gus Fahri

"Iya itu lo yang ilang ingatan gitu"ujarnya polos

"Astaghfirullah itu amnesia Ra AMNESIA"ujar Gus Fahri

"Hehehe iya maksud Ara Gus"

"Ya ampun kiyara masak kamu selalu manggil suami kamu dengan sebutan Gus gitu sedangkan status kalian sudah menjadi suami istri yang sah lo nak"ujar mama dalam hati.

"Kiyara kami kok masih manggil suami kamu dengan sebutan Gus manggil ny mas dong kalau gak Abi,papa,papi, sayang entah apa gitu"ujar mama

"Huhuk...huhuk..."

"Ehh ini minum dulu Ra kamu tu makanan nya pelan-pelan dong"ujar Gus Fahri yang menyodorkan minum ke Kiyara.

"Ha mama terlalu lebay gak kayak gitu juga kali ma"ujarnya

"Ya harus dong namanya kalian udah sah apa salahnya"ujar mama

"Udah-udah kalian berdua gak usah ribut"ujar papa.

Mampus kicep.

Setelah selesai perdebatan di ruang makan sekarang mereka semua sedang ada di ruang tamu.

"Aduh ni kok kayak ruangan sidang sih serem banget"ujar Syifa begitu juga dengan pikiran putri

"Aduh perasaan gue kalau di sidang gak serem kayak gini juga kali"ujar putri

"Sekarang jelas kan apa permasalahan kalian berdua"ujar papa tegas dan datar namun sorotan mata papa gak bisa berbohong kalau beliau sedang di landa amarah yang luar biasa.

"Kenapa sekarang kalian diam saja"bentak papa

"Astaghfirullah"kaget semuanya

"Pa Abang dari dulu gak akan pernah melakukan hal sekeji itu pa Abang juga tau batasan pa Abang gak akan melakukan hal itu percaya sama Abang pa"ujar Ares dengan raut wajah serius.

"Hei lo bilang gak ada ngelakuin hal kayak gitu jadi kalau bukan lo siapa lagi?"tanya Reva dengan air mata yang mengalir deras

"Lo d.e..n.g.a.r.b.a.i.k.b.a.i.k kalau gue gak akan pernah ngelakuin hal itu dengan orang yang gak pernah gue CINTAI PAHAM LO KALAU LO GAK SENANG SAMA KELUARGA GUE GAK USAH KAYAK GITU JUGA KELAKUAN LO ITU TERLALU HINA GAK PUNYA HARGA DIRI MASA LO NGEJUAL DIRI LO SAMA VERO SADAR GAK LO KALAU LO DI BODOH-BODOHI SAMA MANUSIA LAKNAT ITU HA!!"

"EMANG KENYATAAN NYA KAYAK GITU KAN KENAPA HARUS TAKUT UNTUK MENGAKUINYA ARES.KALA LO YANG NGELAKUIN ITU KE GUE"teriak Reva

"Hei lo sedang berada di rumah gue jadi jaga suara lo itu Reva. Gak berhak lo ngeluarin suara lo kayak gitu di depan orang tua gue paham lo jaga ucapan lo selagi lo masih ada di rumah gue"ujar kiyara dingin sedingin-dingin nya bahkan semua orang yang berada di situ merasa heran dengan aura muka kiyara yang seperti itu

Deg...

"Ra kenapa lo ngomong kayak gitu sama gue. Gue ini sahabat Lo kan Lo percayakan sama gue"ujar Reva.

"Reva dulu lo masih gue anggap kayak saudara gue sendiri tapi kalau sifat lo kayak gini gue masih mikir apa yang bakalan gue lakuin sama semua yang lo buat di keluarga gue.gue masih ada batas kesabaran ada kalanya gue bisa lepas kendali terhadap lo jadi jaga sifat lo di hadapan seluruh keluarga gue sabar sayang bentar lagi ada kejutan yang luar biasa sayang sabar tahan dulu tenaga mu hmmm"ujar kiyara dengan senyum miring nya.

ABDI NEGARA Where stories live. Discover now