38. Menjalani hari tanpa dirimu

411 11 0
                                    

Mereka berempat masih setia berada di pasar malam prinsip Syifa dan putri.(kapan lagi coba ke pasar malam kayak gini kali-kali juganya udah lah nikmatin aja keseruannya)."

Ya Ares dan Kiyara hanya mengikuti kemana langkah mereka."gue capek bat anak gue kelaparan makan yok"ujar kiyara.

"Buset Ra sebelum ke sini lo udah makan tiga piring ya bisa-bisa mau makan lagi?"ujar putri

"Tapi gue laper ayo lah gasy ya kasian anak gue ntar ileran emang lo pada mau ponakan lo ileran?"ujar kiyara

"Ogah yaudah kita ke sana aja makan nya pada enak-enak"ujar Syifa

"Yuhu ayo kita makan nak"ujar kiyara heboh Baisa ibu-ibu hamil emang kayak gitu jadi kalian harus sabar mengahadapi nya.

"Wih...ada menu apa aja nih?enaknya makan apa ya?".

"Nah ni bunda menu nya silahkan di lihat-lihat dulu ya kalau ada yang sor tinggal di  bilang aja hemmm ini minum nya ya bunda"ujar putri

"Ih put apaan sih gak gitu juga kali lebay lo"

"Hemmm sambal balado nya aja ya satu"ujar kiyara

"Siap bunda di tunggu ya, selamat menunggu bunda"ujar putri

"Kira-kira mas Fahri lagi di mana ya udah sampai apa belum, pasti nanti di sana gak ada sinyal nya ya udah deh ya mending makan kan enak"ujarnya untuk menghibur hatinya.

"MMM res besok kan masuk sekolah nya,apa nanti sekolah nya mau nerima murid baru yang lagi hamil nanti pas pertengahan gue di Do dong sayang banget gak sih?"

"Hei lo lupa sekolah Garuda School itu punya kita Ra yang megang kan om Bara". ujar Ares

"Lah iya ya gue lupa"ujarnya

Dor.....

Suara tembakan yang menggema seketika suasananya menjadi hening dan sunyi yang ada cuma suara jangkrik."mati kita ini kan musuh bebuyutan keluarga kita bang!!"ujar kiyara kepada Ares

"Waduh bakalan gawat kalau gini coba kamu telfon mama sama yang lain di mana supaya kita tau dan setelah ini kita langsung ke mobil jangan sampai mereka mengetahui keberadaan kita dek"ujar Ares serius

"Ra gimana ni mana buka mereka serem-serem semua lagi apalagi badan nya kalau jauh sama kita kalau di pijak sama mereka pasti kita gak berbentuk lagi"ujar putri

"Kalian berdua ambil posisi di belakang badan gue sama ares, kalau kita pergi otomatis semua yang ada di sini bakalan ada yang gak hidup apalagi mereka semuanya bersenjata kemungkinan banyak yang gak selamat pastinya.jadi kalian tolong hubungi polisi sekarang tapi mati kan nada dering hp kalian semua dan ya put tolong suruh anak-anak ke sini kita gak akan bisa menang kalau cuma empat orang tolong cepat."

"Baik."ujar putri sedang Syifa gemetar ketakutan.

"Put aku takut"ujar Syifa

"Sama Syifa gue juga sama takut nya"

"Oh iya gue lupa?"

    
           Anak-anak pungut

"Gays kalian semua harus bantuin gue sama kiyara di pm dekat asrama TNI"ujar putri dalam Chet

"Woi lo udah balik put?"

"Iya buruan kita gak punya banyak waktu lagi tolong cepat"ujar putri

"Ok sip kita otw"

"Ok"

Sambungan telefon pun mati anak-anak ddk segera otw menuju lokasi yang di beri tahu oleh putri.

"Oh iya aku lupa mbak Ara tadi nyuruh aku nelfon umi sama yang lainya."

Tut...

Anggap aja itu suara nya ya gak usah banyak komen.

        " Menyambung"

"Hallo assalamualaikum umi"ujar kiyara.

"Waalaikumsalam nak kamu di mana kok kayak rusuh gitu suasananya?"tanya umi

"Umi kita lagi di sekap sama musuhnya bebuyutan keluarga mbak Ara"

"Astaghfirullahalazim nak jadi bagaimana?"

"Mbak Ara sama bang Ares lagi ngulur waktu sebelum anak-anak datang katanya"ujar Syifa

"Yaudah kami akan segera ke sana ya sayang"ujar umi

"Iya umi"

"Masya Allah baru sehari ni lakik gue gak ada udah ada masalah aja ya Allah gue gak akan sanggup ngehadapin mereka sekarang gue bukan lagi anak gadis ada nyawa yang harus gue selamtatin"ujar kiyara dalam hati.

"KALIAN SEMUA LETAK KAN BARANG-BARANG BERHARGA KALIAN DI SINI ATAU NYAWA KALIAN MENJADI TARUHAN NYA"teriak preman tersebut.

Gak ada yang berani mendekat mereka semua yang ada di sini cuma bisa menangis dan cuma meratapi nasib masing-masing.

"Woi lepasin mereka semua aduh om-om kalau mau kaya itu kerja lah gak harus kayak gini om walaupun hidup itu keras tapi kita harus berjuang demi ke suksesan lah ini bukan nya kerja malah malak udah tua juga nya udah lah om gak usah kayak gini mending om pada pulang deh"ujar kiyara

"Hei siapa kamu berbicara seperti itu kepada kita gak usah sok jagoan masih anak ingusan aja belagu"ujarnya

"Aduh om ingus-ingusan gini orang tua saya aja bangga sama saya lah dari pada om-om semua bukan nya istri-istrinya bangga malahan jadi banci ngeliat kelakuan om-om pada"

"Diam ya kamu kalau kamu masih ngoceh juga perlu ini akan menembus ke tubuh kamu jadi gak usah sok jadi pahlawan di sini".

"Dih kok nyolot banget sih om santai aja dong"ujar kiyara yang membuat mereka semua geram dan langsung menyerang kiyara ddk.

"Plis kalian semua cepat datang"mohon kiyara dalam hati

"Serang"ujar ketua nya

"Anjai gue belum pemanasan woi.lo bisa Ra kapan lagi coba ya kan untung laki gue gak ada"

Perkelahian antara kiyara dan ares beserta preman tersebut semakin seru dan singit gak ada salah satu di antara mereka ingin mengalah satu sama lain."ya ampun napas gue setengah-setengah woi sabar dong elah"ujar kiyara.

"Putri tunduk"teriak kiyara karena jika putri tidak segera menunduk maka pisau yang sangat tajam itu akan menembus tubuh nya dengan sangat cepat."Alhamdulillah untung gak kena"ujar putri lega sedang Syifa seketika berani untuk melawan para preman tersebut.

"Wih Masya Allah pintar juga ni Syifa beladiri nya"ujarnya bangga

"Dek awas"ujar Ares kalau tidak dia terjatuh untung Ares sigan langsung menangkap tubuh kiyara agar tidak jatuh.dan salah satu pistol mereka terjatuh dan langsung cepat-cepat kiyara mengambilkanya.

"Mundur lo semua atau peluru ini menembus tubuh bos lo semua mundur cepat letakkan senjata kalian dan putri Syifa ambil senjata mereka kalau ada yang nyerang kalian langsung bunuh aja"ujar kiyara putri dan Syifa langsung mengambil senjata-senjata mereka.

"Apa yang kalian mau kenapa kalian mengepung tempat ini"ujar Ares

"Jawab"ujar kiyara

Dan polisi beserta anak geng Ares datang dengan bersamaan.para orang tua juga baru sampai di pasar malam itu."yah telah dong kita datang nya yah gak seru lagi"ujar putra

Plak"heh mulut lo ya kan kita telat gara-gara si bara anjing itu"ujar Gilang."lah iya kan yaudah ke sana aja liat tu salah satu mau nyerang dari belakang"ujar Gibran

ABDI NEGARA Where stories live. Discover now