"Mau bikin adik sama Daddy nggak?" tanya Arsaka mulai liar.

"M-maksud Daddy?" tanya Giya dengan gugup, karena wajah mereka sangat dekat.

"Giya sayang nggak sama Daddy?" tanya Arsaka masih dengan posisi wajah yang begitu dekat.

"Sayang banget!" jawab Giya tersenyum.

"Cinta?"

"Cinta banget, i love u Dadd!"

"Want to play a bit?" tanya Arsaka tersenyum miring.

Belum sempat Giya menjawab, Arsaka sudah menyambar bibir gadis itu. Mengemutnya, dan menikmatinya dengan penuh perasaan.

Cukup lama hingga membuat leher Giya terasa nyeri akibat terlalu lama mendongak. Gadis itu menepuk dada bidang Arsaka agar cowok itu menyudahi ciumannya.

Arsaka yang paham melepaskan bibirnya dari bibir Giya, cowok itu tersenyum kearah Giya. Tanpa aba-aba cowok itu mengangkat tubuh mungil Giya untuk ia gendong.

"Mau lagi boleh? Daddy belum puas sayang!" ucap Arsaka.

Kaki jenjang cowok itu mengayun menuju ruang tamu, kemudian mendudukkan dirinya disofa dengan Giya yang berada di pangkuannya.

"Apapun untuk Daddy!" sahut Giya tersenyum.

Hal yang selalu membuat Arsaka tidak bisa menghilangkan rasa sukanya terhadap Giya. Giya selalu menuruti apa yang diperintah olehnya, terbiasa melakukan hal ini membuat Giya lama-lama candu. Bisa dibilang kenikmatan ini adalah candu tersendiri bagi Giya, apalagi kenikmatan yang diberikan oleh Arsaka.

Tentu saja Arsaka tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan itu, cowok itu kembali mencium bibir ranum milik Giya. Mengemutnya, melumat, dan menyesap semua itu Arsaka lakukan dengan lembut.

Tangan cowok itu bergerak menyelinap disela-sela baju yang Giya gunakan, tangan kekar Arsaka dengan halus mengelus pinggang gadis itu agar Giya bisa lebih rileks dan menikmati.

Bukan Giya namanya jika tidak terbuai dengan apa yang dilakukan Arsaka. Gadis itu mulai menimpali perlakuan Arsaka saat ini, terbiasa dengan Arsaka yang memperlakukan dirinya seperti itu setiap hari membuat Giya bisa melakukannya.

Bibir keduanya saling beradu, Arsaka yang memancing dan juga Giya yang bisa terpancing hingga masuk kedalam dunianya mereka berdua.

*****

Sore tiba, langit yang tadinya berwarna biru kini berubah menjadi jingga. Matahari yang mulai terbenam membuat langit sore hari tampak sangat indah dimata orang-orang yang memandangnya.

Hari libur yang begitu cepat menurut Arsaka, cowok tampan itu kini sedang berada diruang tamu bersama Giya yang sedang tidur telungkup diatasnya dengan Arsaka yang memeluk gadis itu dengan erat.

"Daddy!" panggil Giya dengan mata yang fokus melihat kearah televisi.

"Kenapa sayang?" tanya Arsaka, menyempatkan diri mengecup pipi putrinya itu yang sangat dekat dengan wajahnya.

"Giya pengen belajar main gitar deh!" ujar Giya.

"Mau Daddy ajarin nggak?" tanya Arsaka menaikkan sebelah alisnya.

"Emang boleh?" tanya Giya antusias.

"Of course, babe!" jawab cowok itu dengan suara serak.

"Mau sekarang?" tawar Arsaka.

Giya menggeleng pelan. "Nggak nanti aja, Giya udah nyaman kayak gini."

Arsaka terkekeh geli mendengar itu. "Cuu banget!"

My Daddy My HusbandWhere stories live. Discover now