25

1.1K 93 8
                                    

.
.
..

Sejak semalam, Taehyung selalu kepikiran tentang Jungkook. Ada rasa khawatir yang ia rasakan. Alhasil, pagi ini sebelum ke kampus, Taehyung melipir dulu ke rumah sakit dimana Jungkook dirawat.

Ia hanya ingin melihatnya, setidaknya hatinya akan sedikit tenang setelah melihat Jungkook baik-baik saja.

Setelah memarkirkan mobilnya didepan rumah sakit, Taehyung langsung menuju kamar rawat Jungkook.

Saat sampai dipersimpangan dari arah kamar VIP, ia melihat Hobi dan Mingki yang keluar menuju kantin.

Ini kesempatan yang bagus, menurut Taehyung. Ia bisa melihat Jungkook tanpa harus mereka tahu.

Namun apa yang diharapkan selalu tak sejalan. Yang harusnya ia melihat Jungkook baik-baik saja malah sebaliknya. Dan yang seharusnya Hobi dan Mingki tidak tahu menjadi tahu.

°•°

Jungkook masih tidak mau melepaskan Taehyung. Ia masih merengkuh pinggang Taehyung, tangannya narik baju Taehyung hingga lecek.

Dokter dibuat pasrah, akhirnya ia memeriksa Jungkook dengan posisi itu. Dokter itu kembali menyuntikkan Jungkook dengan cairan obat penenang.

Tubuh Jungkook sudah tidak bergetar, nafasnya mulai teratur namun cengkraman tangan Jungkook dipinggang Taehyung masih kuat. Ia seakan tidak ingin Taehyung meninggalkannya.

Hobi pasrah, ia tak lagi berusaha melepaskan Jungkook dari Taehyung. Bahkan kali ini ia meminta Taehyung dengan sangat agar membiarkan Jungkook tetap diposisi ternyamannya.

"Kamu rebahan ya." Ucap Taehyung, ia ingin Jungkook memperbaiki posisinya agar Jungkook nyaman. Namun Jungkook tetap mengelengkan kepala. Ia semakin mempererat cengkramannya.

Taehyung meringgis, cengkraman Jungkook tidak hanya dibajunya tapi sampai dikulitnya.

"Tuan bisa kita bicara diluar?" Pinta dokter.

"Baik, dok." Hobi mengangguk.

Hobi menatap ke arah Jungkook sebelum keluar menyusul dokter dan Mingki. Ia harus menanyakan perihal kondisi Jungkook dan apa yang sudah terjadi hingga Jungkook mengalami hal seperti barusan.

Taehyung dengan lembut merebahkan tubuh Jungkook. Karna Jungkook masih tidak mau melepaskannya akhirnya Taehyung memutuskan ikut naik kebangkar Jungkook. Untung saja bangkar itu muat untuk mereka berdua.

Taehyung merengkuh Jungkook dalam dekapannya. Tangannya yang satu dijadikan bantal Jungkook sedangkan yang satunya merapikan rambut Jungkook yang berantakan.

Ia bisa melihat bagaimana Jungkook dengan paksa memejamkan kedua matanya. Bibirnya berguman lirih, entahlah Taehyung pun tidak tahu apa yang digumankan Jungkook.

Taehyung dengan perlahan mendongakkan wajah Jungkook. Hanya ada satu cara untuk menyadarkan Jungkook meskipun ia tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak.

"Maafin gue." Ucap Taehyung.

Cup

Taehyung menyatukan bibir mereka. Awalnya Jungkook masih enggan menerima ciuman Taehyung namun setelah merasakan buaian ciuman itu, akhirnya Jungkook mulai menerima.

unfinished past Kde žijí příběhy. Začni objevovat