10

1K 79 4
                                    

.
.
..

Hari ini Jungkook sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Hobi dan Mingki membereskan barang-barang Jungkook sedangkan Jungkook sendiri hanya ongkang-ongkang kaki dengan mulut terus menguyah coklat.

"Sayang itu bawa." Mingki menunjuk selimut yang masih berada diloker meja.

"Ini?" Hobi mengambil selimut itu, Mingki mengangguk lucu.

"Tinggal aja napa yank, selimut kayak gini juga masak dibawa pulang."

"Jangan ngadi-ngadi yank, itu selimut kesayangan aku." Protes Mingki.

Hobi memutar bola matanya malas namun tangannya bergerak memasukkan selimut itu ke dalam tas.  Jungkook terkikik melihat ketidak berdayaan Hobi melawan Mingki.

"Gak ada yang lain lagi?" Hobi, Mingki dan Jungkook menggeleng bersamaan.

"Les't go. Kita pulang." Seru Hobi semangat.

Jungkook meminta Hobi mengantarnya ke apartement lamanya. Ia masih memiliki waktu satu minggu sebelum kedatangan Jihoon. Hal itu hanya diketahui Mingki, bukan sengaja merahasiakan, mereka hanya lupa memberitahunya.

"Kamu harus banyak istirahat. Jangan melakukan hal-hal konyol lagi." Ucap Hobi setelah mereka sampai diapartement.

"Hal konyol apa?" Jungkook pura-pura lupa.

Hobi yang baru saja meletakkan barang Jungkook dikamar pun menghampiri Jungkook dengan wajah datar. Ia duduk didepan Jungkook.

"Kamu lupa?" Jungkook mengangkat bahu.

"Oke hyung ingatkan, batas waktumu sudah habis. Jadi kamu harus menepati janji kamu untuk melupakan Taehyung gila itu. Kamu harus hentikan teror konyol kamu, kamu yang neror aku yang kerepotan karna harus meletakkan semua pemberian kamu pada Taehyung secara sembunyi-sembunyi." Hobi

"Gak bisa gitu dong hyung, waktuku dua minggu gak dihitung dong kan aku dirumah sakit jadi gak bisa menjalankan misi. Hyung curang banget jadi orang." Protes Jungkook.

"Gak perduli, yang terpenting waktu satu bulan sudah abis." Kekeuh Hobi.

"Hyung jahat banget sih." Jungkook merenggut kesal.

"Bomat." Cuek Hobi.

"Hyung...." rengek Jungkook. Ia menarik lengan Hobi, mengerakkan tangannya ke kiri dan ke kanan.

"Hyung kasih satu kali kesempatan, kamu bisa memberikan sesuatu pada Taehyung satu kali lagi. Kalau Taehyung menerima, kamu bisa mendekatinya lagi tapi kalau dia lagi-lagi menolak kamu harus menjauhinya. Kalau sampai hyung tahu kamu masih berusaha mendekatinya, hyung kirim kamu ke luar negeri. Mengerti?" Jungkook mengangguk patuh.

Mingki hanya bisa mengelengkan kepala melihat tingkat mereka berdua.

°•°

Jungkook melangkah riang menuju fakultas bisnis. Satu tangannya membawa bingkisan yang sengaja ia beli untuk Taehyung.

Awalnya ia ingin masak sendiri buat Taehyung namun karna Hobi dan Mingki tidak mengizinkan jadi ia terpaksa membelinya dari luar.

Senyum Jungkook semakin lebar saat netranya melihat sosok Taehyung bersama ketiga temannya sedang asyik bercanda ditaman.

"Selamat pagi para sumbae yang tampan, walaupun masih tampanan Taehyung sumbaenya aku." Sapa Jungkook.

unfinished past Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora