chapter 15

5.8K 893 42
                                    


Jennie pov.

"Meow~"

"Hahahaha tiyowoo umumumu gemasnya Leo.." Lili berbaring di karpet sambil menggosok-gosok perut Leo.

Yeah pada akhirnya kami membawa Leo pulang, aku pasrah karena saat di taman tadi Lili menjerit keras seperti aku memukulnya.

Orang-orang yang ada di sana memperhatikan kami, aku malu dan dengan cepat membawa Lili dan Leo memasuki mobil.

Dan sekarang aku sedang kesal, bocah kecil ini seakan tidak peduli dan malah asik dengan dunianya.

"Yaa aunty kesal" aku menekuk wajah sambil melipat kedua tanganku.

Lili menoleh ke belakang untuk menatap ke arahku, setelah itu dia membuang muka bersikap tampak acuh.

"Haissh anak ini bisa-bisanya dia mengacuhkan aku" aku mendengus sebal.

"Leo-yaa, Momty kecal dan baby malas untuk membujuknya. Bialtan caja tan, Momty telkadang memang menyebaltan" kata Lili pada Leo si kucing perebut takhta.

"Ck yaak, aunty bisa mendengar semuanya anak nakal"

"Lihat Leo, Momty menguping pembicalaan tita. Not good" Lili menggeleng sambil menggerakkan jari telunjuknya.

"Aish pedulikan saja kucing gemuk itu, lebih baik aunty mandi dan tidur saja daripada menghadapi bocah nakal seperti baby" aku beranjak dari sofa dan berjalan menuju kamar ku.

"Cih menyebalkan sekali" aku menghentak-hentakkan kaki ku.

Author pov.

"Hihihi Momty benal-benal kecal Leo" Lili menertawakan Jennie.

Leo mengeong dan menggesekkan kepalanya di kaki Lili.

"Leo lapal ya" Lili berdiri dan menggendong tubuh gembul Leo dengan susah paya.

"Uughh Leo belat ya" Lili berjalan membawa Leo ke dapur.

"Oke tunggu dicini Leo" Lili kembali meletakkan Leo, dia menarik kursi lalu memanjatnya.

Lili naik ke atas kitchen set, disana terletak makan Leo yang sempat mereka beli tadi.

Lili mengambilnya lalu kembali turun dengan berhati-hati.

"Chaa, ini dia matanan untuk Leo" Lili berjongkok menuangkan makan Leo kedalam mangkuk kecil.

"Meow~" Leo seakan mengucapakan terimakasih sebelum akhirnya menyantap makanannya.

"Hihihi makan yang banyak Leo, baby ndak tebelatan talau belat badan Leo beltambah" Lili tersenyum mengusap sayang kepala Leo.

Leo sudah sibuk makan menghiraukan ucapan Lili.

"Ekhm ekhm" Jennie muncul lagi di hadapan Lili.

Lili mendongak menatap aunty nya.

"Momty cudah membaik ya? Ndak kecal lagi tan?" Tanya Lili.

"Entahlah, aunty perlu di bujuk agar membaik sepenuhnya" Jennie melipat kedua tangannya, menatap Leo dengan tatapan sengit.

"Lihat saja, akan ku buang mu di waktu tengah malam!" Batin Jennie.

"Momty membungkuk cebental" Lili berdiri di hadapan Jennie.

"Apa?" Jennie menaikkan sebelah alisnya.

"Cini dekat Lili" Lili mengulurkan tangannya ingin menggapai wajah Jennie.

"Ck" Jennie berdecak tapi tetap dia membungkuk menyamakan tinggi badannya dengan Lili.

Lili tersenyum lucu, menyentuh pipi Jennie lalu mengelusnya dengan ibu jarinya.

"Momty tambah cantik talau cedang kecal, Momty juga imut tapi lebih imut baby xixi. Cudah Momty jangan kecal lagi otey, Momty tetap di hati baby" lembut Lili menatap mata Jennie.

Jennie terhipnotis, dia mengangguk menegang tangan Lili yang berada di pipinya.

"Baby love you Momty, muach" Lili mengecup bibir Jennie.

"Momty love you more baby" balas Jennie tak kalah lembut.

Chupu

Setelah itu Jennie mencium lama bibir Lili.

•••

Ualalah baby 🌟💛

Ualalah baby 🌟💛

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc

10/08/23

Paling bisa emang Lili bikin Momty membaik.

Vote komen lanjut.

Lili with onty Jen!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang