chapter 11

5.8K 930 21
                                    


Author pov.

"Tolong bantu aku mencari Jieun eonnie" kata Jennie pada teman-temannya.

Saat ini mereka berkumpul di apartemen Jennie, dan Lili si bocah kecil itu sedang terlelap di atas sofa.

"Kemana eonnie mu pergi?" Pernyataan dari Jisoo membuat semuanya menoleh menatapnya.

"Pabbo!"

Jisoo terkejut memegangi dadanya.

"K-kenapa? Ada yang salah?"

"Ya jelas salah bodoh. Kalau aku tahu kemana eonnie ku pergi aku tidak akan meminta bantuan pada kalian. Pertanyaan mu membuatku kesal!" Kata Jennie.

"Hehehe maaf semuanya" Jisoo menyengir.

"Sudahlah. Sekarang aku ingin bantuan dari kalian, Jieun eonnie benar-benar menghilang setelah mengantar Lili kemari. Huhh ada apa sebenarnya, kenapa dia meninggalkan Lili?" Jennie pusing memijit pelipisnya.

"Mungkin ada alasan yang tidak ketahui Jennie. Tentang kami akan membantumu" Rosé mengusap pundak Jennie.

"Benar, kita akan menemukan Jieun eonnie" timpal Irene.

"Aku dan Jisoo hacker andalan" Wendy menyombong diri.

"Betul, kita bisa mulai melacak keberadaan Jieun eonnie sebelum dia pergi menghilang" kata Jisoo.

"Ayahku kepala polisi, kita bisa meminta bantuan padanya" kata Yeri.

"Perusahaan ayahku menyediakan jasa bodyguard, aku bisa meminta mereka untuk mencari Jieun eonnie" kata Irene.

"Yah seperti yang kalian ketahui aku suka petualang. Aku bercita-cita jadi detektif dan sekarang mari kita bersama-sama menemukan keberadaan Jieun eonnie" Seulgi meregangkan otot-otot tubuhnya.

"Setuju! Kita harus kompak mencari Jieun eonnie" kata Joy.

Jennie tersentuh, ini kenapa dia sangat senang berteman dengan mereka. Mereka saling membantu dan menguatkan.

"Aku menyayangi kalian guys, terimakasih karena mau membantuku" kata Jennie.

"Bukan apa-apa, kita semua sudah seperti saudara disini" kata Irene yang di setujui oleh semuanya.

"Berpelukan" Jennie merentangkan tangannya.

"Berpelukan.." semuanya berpelukan dan tertawa setelahnya.

"Nghhh" semuanya langsung menoleh kebelakang menatap Lili.

"Onty.." Lili mengucek matanya dengan bibir mengerucut.

Mereka gemas melihatnya.

"Lucu sekali" Jisoo hendak mencubit pipi Lili tapi Jennie langsung menghentikannya.

"Kim Jisoo" Jennie melototi Jisoo.

Jisoo menyengir dan meminta maaf pada Jennie.

"Hai baby" sapa Jennie dengan senyum manisnya.

Lili mengerjap-ngerjapkan matanya lalu merentangkan tangannya.

"Aigoo kesayangan onty sudah bangun hemm" Jennie membawa Lili ke pangkuannya.

"Kkkk lihat rambutnya berdiri" Wendy terkikik melihat rambut ikal Lili berdiri.

Lili mengerutkan hidungnya menatap Wendy tidak suka

"Jangan membuat suasana hatinya buruk Wendy, Lili baru bangun" kata Rosé.

"Aku tidak, aku hanya merasa lucu melihat rambutnya" Wendy mengulum bibirnya.

"Manucia pucat" kata Lili.

"Li-"

"Sudahlah, kau seperti anak-anak saja" sela Joy.

"Baby mau susu?" Tanya Jennie.

"Mau ail putih onty" Lili meringsek di leher Jennie.

"Baiklah. Tunggu sebentar guys" mereka mengangguk membiarkan Jennie pergi ke dapur bersama Lili.

"Ini baby, minum dengan perlahan" Jennie membantu Lili memegang gelas.

Lili memegang tangan tangan Jennie saat meminum air nya.

"Aah cudah onty"

Jennie menyeka air di sudut bibir Lili dan meletakkan gelas di wastafel setelahnya.

"Mau esklim onty, laca coklat ya" pinta Lili.

"Tidak, baby belum makan. Nanti setelah makan oke?"

"Aaah baby mau cekalang onty, mau esklim.." rengek Lili menggeliat di gendongan Jennie.

"Nanti sakit perut baby, makan dulu hemm"

"Ndak mau baby mau esklim dulu ontyyy"

"Baiklah baiklah. Kera kepala sekali" Jennie membuka kulkas dan mengambil eskrim coklat kesukaan Lili.

"Yeyyy telimakasih Mommy onty!"

Chup

Lili mencium lama bibir Jennie.

Jennie membulatkan matanya mendengar panggilan baru Lili.

"W-what?"

•••

Tbc

25/07/23

Mommy onty~

Vote komen lanjut

Lili with onty Jen!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang