chapter 06

6.4K 1K 29
                                    


Author pov.

"Emmmh" Lili menggeliat merasa kurang nyaman dengan tidurnya.

Jennie dan teman-temannya sedang beristirahat di kafetaria, mereka sedang makan sambil bercerita cerita. Dan Lili si kecil menggemaskan itu tertidur di gendongan Jennie.

"Sssh" Jennie menepuk-nepuk pantat Lili.

"Mmmhh Eomma~" Lili terus menggeliat meliuk-liuk tubuhnya di pelukan Jennie.

"Kenapa baby, kenapa hemm?" Lembut Jennie mengusap-usap kepala Lili.

"Eoh? Tubuh Lili terasa panas, kepalanya juga" lirih Jennie menatap wajah Lili.

Yang lainnya mulai mendekat menyentuh kepala dan ketika Lili.

"Eomma.. hiks hik eomma" masih dengan mata terpejam Lili merengek menggaruk-garuk telinga dan pelipisnya.

"Sepertinya Lili kurang sehat Jen" Rosé terlihat khawatir.

"Sssh aunty disini sayang" Jennie mulai khawatir, berdiri dan menimang-nimang tubuh kecil Lili.

"Aku akan membeli obat untuk Lili" Wendy sigap berlari keluar dari kafetaria.

"Hik hik Eomma.." Lili terus bergumam.

"Nee baby, aunty disini bersama baby" Jennie mengigit bibirnya menahan tangis, dia tidak tega melihat Lili yang terus-menerus memanggil Eomma kandungannya.

"Anak ini merindukan ibunya" Jisoo mengusap dahi Lili.

Jennie menghela nafas berat mendengarnya.

"Eomma Eomma Eomma"perlahan Lili membuka matanya dan mendongak menatap Jennie dengan tatapan sayunya.

"Onty~" panggil Lili dengan suara seraknya.

"Hemm" senyum Jennie mengelus sayang pipi Lili.

"Eomma~ mau tetemu Eomma onty" mata Lili berkaca-kaca.

Lili benar-benar merindukan ibunya!

"Sssh nee nee, secepatnya baby akan bertemu dengan Eomma hemm. Sabar ya" Jennie mencium kening Lili.

"Mau Eomma cekalang onty.. ayo tetemu Eomma" rengek Lili sambil menggesekkan wajahnya di leher Jennie.

"Iya sabar ya baby, kita pasti bertemu dengan Eomma dalam waktu dekat" Jennie mengusap kepala Lili.

"Mau Eomma! Huwaaaa.." Lili menangis menarik-narik seragam sekolah Jennie.

Jennie menghela nafas berat dan mengusap wajahnya sedikit kasar.

"Aunty tidak tau dimana Eomma baby berada. Jadi sekarang lebih baik baby diam dan dengarkan ucapan aunty nee" Jennie menyeka air mata di pipi Lili.

"Hiks hmpph ndak mau! Mau Eomma potoknya! Huwaaaa mau Eomma onty baby mau Eomma.." Lili menangis keras meremas baju Jennie.

"Lili, jangan keras kepala. Sudah aunty katakan aunty tidak tau dimana Eomma mu berada. Diam" Jennie menatap datar wajah Lili.

Bukannya diam tangisan Lili malah semakin keras dan menjadi-jadi.

"Ukhuk urghuk hiksss Eomma.. baby lagi cakit mau Eomma huhh onty~" Lili mendongak menatap lirih mata Jennie.

Jennie mengigit bibirnya menahan diri agar tidak menangis. Dia tidak tega melihat Lili menangis terisak-isak mencari ibunya yang pergi entah kemana.

"Sssh tenang Lili, kami akan membantu menemukan Eomma Lili secepatnya" Irene mengusap punggung Lili.

"Ya benar, jangan bersedih lagi okey" Yeri menggenggam tangan kecil Lili.

Lili menggeleng dan menggeliat di gendongan Jennie.

"Baby cakit, hiks mau Eomma onty mau Eomma IU" Lili mengepak-ngepakkan kakinya.

"Sabar bisa?" Jennie mulai kesal.

"Ndak bica baby melindukan Eomma onty, hiksss Eomma baby lindu" lirih Lili.

"Berhenti menangis, mau aunty tinggal di sini mau?" Ancam Jennie.

"Ndak hik mau onty" Lili menggelengkan kepalanya.

"Makanya diam"

"Ndak mau juga onty hiks baby mau diam talau Eomma cudah ada dicini"

Jennie menggaruk-garuk kepalanya dan menghela nafas kasar.

"Jangan nakal, diam aunty bilang" Jennie melototi Lili.

"Huwaaaa onty jahat malah cama baby, huwaaaa baby ndak cuka! Hikss.." Lili memukul-mukul dada Jennie.

"Berikan Lili padaku Jen" Rosé merentangkan tangannya.

"Ani, biarkan dia tinggal disini. Anak ini keras kepala susah di kasih tahu. Ayo tinggalkan dia sendiri" Jennie menurunkan Lili dari gendongannya.

"Aaaaaaak onty! Huwaaaaak ndak mau baby ndak mau dicini! Hiks gendong baby aunty ayo gendong baby!" Lili memekik merentangkan tangannya meminta Jennie menggendongnya.

"Tidak sebelum berhenti menangis" Jennie melipat kedua tangannya.

"Jen, dia masih kecil belum mengerti apa-apa" tegur Jisoo.

"Biarkan, aku pusing menghadapi anak yang tidak mau mendengarkan ucapan ku" datar Jennie.

"Aaaaaaak!" Lili memekik keras menghentak-hentakkan kakinya lalu menendangi kaki Jennie.

"Lihat, sangat nakal" Jennie duduk dan memijit pelipisnya.

"Sini sama aunty Lili" Joy berjongkok memeluk tubuh mungil Lili.

"Ndak mau!" Lili mendorong pundak Joy yang menyebabkan gadis jakung itu terusungkur di lantai.

"Lili!" Bentak Jennie.

Lili tampak terkejut mendapatkan bentakan dari Jennie.

"Jennie, kau tidak boleh seperti itu. Ingat Lili masih kecil dan dia lagi sakit sekarang" tegur Irene.

Jennie menutup wajahnya, menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya dengan perlahan.

"Ck, itu keterlaluan Jen. Sini Lili sama aunty Chu" Jisoo menggendong Lili tapi tetap saja Lili menggeleng dan mengepak-ngepakkan kakinya minta turun.

"Hmmp m-mau onty Jen, hik baby mau cama onty caja~" suara terdengar Lili serak.

Jennie terenyuh dan segera mengambil alih Lili dari gendongan Jisoo.

"Mianhae baby~" Jennie memeluk erat tubuh Lili, bersamaan dengan itu air matanya keluar membasahi pipi mandunya.

•••

Tbc

07/07/23

Baby cakit.

Vote komen lanjut

Lili with onty Jen!✓Where stories live. Discover now