chapter 16

5.2K 858 19
                                    


Author pov.

"Bangun tidul baby langcung mandi.." Lili bersenandung sambil menatap langit-langit kamar.

Saat ini gadis kecil itu berbaring terlentang di atas kasur, satu kakinya di naikkan di atas lutut dan tidak lupa kedua lengannya dijadikan sebagai bantalan.

Jennie yang tengah mengerjakan tugas sekolah di sampingnya tersenyum mendengar suara lucu Lili.

"Ndak lupa mengocok gigi.."

"Abis mandi baby tolong Momty.."

Jennie semakin mengembangkan senyumnya.

"Membelcitan kotolan Leo.."

Hilang sudah ekspetasi Jennie.

Senyumnya langsung pudar.

"Hah?" Jennie terhenyak menatap Lili dengan mulut terbuka.

Lili menatap Jennie dan dia terkikik menutup mulutnya.

"Hihihi sowwy Momty cayang" Lili segera memeluk pinggang Jennie.

"Tss kucing gembul itu harus di buang, menyusahkan saja ck" Jennie memutar mata malas.

"Nooo nevel!" Lili menggeleng keras.

"Tapi Momty yang membersihkan kandangnya, kotorannya, dan membeli makanannya. Perhatian baby juga teralihkan sekarang" kata Jennie memelankan katanya di akhir.

Oh iya Jennie mulai terbiasa menyebut dirinya sebagai Momty.

"Tapi baby juga itut membelsihkan kotolan Leo Momty, mengasih makan Leo juga" Lili cemberut.

"Leo nakal, dia hampir mencakar tangan Momty baby tahu" Jennie juga cemberut.

"Itu kalena Momty ingin membuang Leo tadi malam, Leo malah dan ingin mencakal tangan Momty. Makanya Momty jangan macam-macam otey"

"Ah sudahlah intinya Momty tidak suka Leo gendut"

"Leo ndak gendut Momty, c(s)lim Leo.." protes Lili mempoutkan bibirnya.

"Gendut gendut gendut" ejek Jennie.

"Clim clim clim" Lili melipat kedua tangannya tidak mau kalah.

"Hahahaha gendut wleek tubuhnya berat melebihi gajah"

"Pipi Momty juga gendut cepelti mandu. Itu belat dan incinya lemak tematian wleek"

Jennie mendengus, menekuk wajahnya dan melipat kedua tangannya.

"Sadar bocah nakal, pipi baby juga mengembang seperti adonan kue kkkkhh"

Lili menekuk wajahnya menatap Jennie dengan sinis.

"Jennie mandu"

"Oh-oo sudah berani menyebut nama Momty hemm, ajaran sesat siapa itu?" Jennie menaikkan sebelah alisnya.

"Ndak tahulah, mungkin cetan" jawab Lili asal.

"Yaak anak ini minta di kasih cabe" Jennie melototi Lili.

"Mata baby bica lebih becal lagi, liat" Lili membuka lebar-lebar mata bulatnya.

Bukannya takut Jennie malah gemas melihatnya.

"Ppfft- tahan Jennie tahan, mmph mungkin Lili sudah berusaha semaksimal mungkin agar terlihat menyeramkan" gumam Jennie mengulum bibirnya.

"Belani hah?" Lili menggertakan giginya menatap Jennie.

"O-oh oke Momty takut" Jennie menutup wajahnya.

Lili menyeringai, hendak membuka suaranya ketika mendengar tawa kencang dari Jennie.

"Tapi bohong bwahahaha hahahaha lucu sekali hahahaha huh huh a-aduh perutku sampai sakit hahahaha" Jennie tertawa lepas sambil memegangi perutnya.

Lili melengkungkan bibirnya kebawah, dia merasa Jennie mengolok-olok dirinya.

"Hmmph Momty natal hiksss.." Lili menangis membelakangi Jennie dan menutup wajahnya.

Jennie berhenti tertawa saat mendengar suara tangis Lili.

"Aah ekhm, baby menangis?" Jennie meneyetuh pundak Lili.

"Ndak! Baby cedang teltawa hahahaha hiks hiksss"

"Ah masa, baby menangis tuh"

"Hiks diam caja Jennie Tim natal, baby lagi ndak mood ngomong otey? Ukhuk ukhuk Hikss" Lili mengucek matanya.

Jennie mengigit bibirnya sangking gemasnya melihat Lili.

"Baiklah Momty akan menunggu tangisan baby mereda. Momty ingin membuat jus strawberry dulu, baby mau apa?" Jennie bangkit dari kasur.

"Uyyu coklat hiks please.."

"Arasseo. Menangis lah sepuas baby, tapi saat Momty kembali baby harus sudah selesai menangis okey" Jennie memberikan jari kelingkingnya.

"Mmph nee" angguk Lili menautkan jari kelingkingnya.

Chup

Jennie mencium bibir Lili.

"Good girl" Jennie mengacak-acak rambut Lili kemudian keluar dari kamar.

"Hiksss.." dan Lili pun melanjutkan nyanyiannya.

Sungguh merdu sekali untuk di dengar.

•••

Tbc

16/08/23

Lili cengeng, Momty juga nakal ngeledek baby.

Vote komen lanjut.

Lili with onty Jen!✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat