31

347 40 6
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!!

Udah sampai mana iniii? Aku dari Bandung, kmha damang?

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

________

Ton tertawa terpingkal-pingkal saat Vidio lucu kembali muncul di fyp nya, dia bahkan sampai mengeluarkan air mata saking lucu nya Vidio yang dia tonton.

"Hahahanying." Ton tertawa kembali saat suara itu memenuhi isi kamar, dia sudah lemah untuk tertawa jadi memutuskan untuk menyimpan ponsel nya ke nakas meja sedangkan dirinya berguling-guling di atas kasur dengan selimuti yang menempel membuat nya seperti kepompong.

"Enak nya jadi pengangguran." Guman nya menatap langit kamar dengan posisi selimut yang masih sama.

"Bosen juga si pengen main, btw si onta masih badmood gak ya? Masa sih perkara gitu doang marah, emang ada yang salah sama omongan gue? Padahal kan bener cinta sama penasaran itu beda." Ton kembali merasa kesal pada kejadian semalam, dimana Yoon meninggalkan nya sendiri dengan wajah yang tidak enak di pandang. Ton kan jadi overthingking, takut gak di temenin.

"Gue bisa gak ya terbuka sama mereka? Mereka Nerima gue gak ya kalau tau atau malah sebalik nya?" Ton mengembuskan nafas nya berat, dia bukan tidak percaya pada Yoon tapi dia takut jika nanti menceritakan kisah hidup nya yang menyedihkan Yoon akan menjauh atau dia menatap dirinya dengan kasian.

Ton tidak suka tatapan itu, dia tidak mau di tatap kasian atau pun iba!

Dia melamun dengan mata yang tetap fokus pada langit kamar hingga aktifitas itu terhenti karena sebuah ketukan pintu yang tidak santai.

Tok.. tok.. tok..

Ton tersentak kaget, dia menoleh ke arah pintu kamar yang masih di ketuk, ah lebih tepat nya di gedor gedor.

Dengan kesal dia melepaskan lilitan selimut nya. "SEBENTAR!" Kesal Ton saat mendengar ketukan pintu yang tidak sabaran.

Anak itu berdecak keras, sengaja memang agar orang yang mengetuk tadi tau jika dirinya kesal dengan tingkah nya.

"Sa-"

Plak.

Ton memejamkan mata nya menikmati rasa panas yang ada di pipi kanan nya. Sial. Kenapa nasib nya selalu seperti ini jika membuka pintu? Di tampar. Tidak anak tidak ayah sama saja hobi menampar anak setelah membuka pintu.

Ton mengembuskan nafas nya, melihat Mew dengan wajah lelah."kenapa?" Seingat nya dia tidak melakukan kesalahan Apapun, dia bahkan menuruti perkataan Mew untuk pulang larut malam.

Dia melihat ponsel ayah nya yang di arah kan pada nya, terlihat disana satu foto dirinya yang duduk bersama pria yang seumuran dengan Mew, itu Off kan? Pria yang di sebut pedo oleh nya setelah itu Mew menggeser kan layar ke kanan memutarkan satu vidio dimana Off sedang berbicara dan dia menanggapi, seingat nya om Off ini sedang menceritakan anak nya yang hilang, namun menit berikut nya terlihat dia yang sedang tertawa lepas ah dia ingat setelah berdiam tadi Off melawak garing ala bapak-bapak tapi walau garing Ton tetap tertawa. Ton mengernyit bingung melihat ayah nya yang menatap nya tajam.

"Itu om Off kebetulan semalem dia lewat situ ngira kalau aku orang tersesat ta-" Ucapan Ton terhenti kala Mew mencengkram pipi nya.

Ton meringis namun dia mencoba santai.

Luka Yang berbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang