6

494 46 7
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

~HAPPY READING~

___________


Semua orang tua ingin yang terbaik untuk anak nya, tapi tidak semua orang tua bisa menyampaikan rasa ingin itu dengan baik. Sering kali kita melihat para orang tua yang memaksakan kehendak nya dengan kata yang terbaik untuk sang anak, namun kenyataannya sang anak malah merasa terbebani dan berakhir menjadi orang yang tidak punya tujuan karena selalu di tuntut banyak hal.

Banyak orang tua yang menginginkan anak nya mendapat kan nilai bagus, tak jarang itu semua membuat sang anak menjadi ambis dalam hal yang menyangkut tentang nilai.

Dia selalu melihat teman sekolah nya yang di banggakan saat mendapat nilai besar, di cium dan di peluk dengan sayang. Dia juga mau, dia sudah mendapatkan nilai yang tinggi namun tetap saja hanya ada ucapan selamat tanpa adanya minat melihat.

Jangan kan memeluk dan mencium, melihat saja tidak di lakukan oleh kedua orang tua nya.

"Kertas ulangan Lo kenapa di remas gitu? Sayang banget loh nilai nya gede." Perkataan teman sekelas nya membuat Ton menoleh.

"Kalau gue yang dapet nilai segitu pasti ibu gue bangga dan langsung beliin gue PS!" Seru nya dengan bangga, namun sayang kenyataan nya dia menerima nilai di bawah rata-rata.

Ton tidak membalas ucapan teman nya, dia hanya menatap tanpa minat teman yang sedari tadi mengoceh. Jika menurut dia ini bisa membuat nya di banggakan oleh kedua orang tua maka bagi Ton ini tidak berguna.

Mau nilai Ton 100 pun rasanya sama sekali tidak berguna!!

"Owh iya, Lo gak kekantin?" Ton menggeleng.

"Lo ko jarang bicara? Gue liat liat dari pertama masuk Lo sama sekali gak pernah ngomong. Eh pernah deng ngomong pas perkenalan terus ngomong pas lagi presentasi selebihnya Lo gak pernah bicara atau ngobrol sama temen sekelas." Pemuda yang bernema tag Arion Bagaskara itu terus mengoceh mempertanyakan hal yang selalu ada di otak nya.

Arion atau kerap di panggil Rion adalah salah satu murid di kelas Ton. Jabatan nya di kelas sebagai keamanan, namun itu hanya sebagai formalitas saja karena kenyataannya Rion lah yang selalu membuat kelas ribut.

Rion terkenal dengan sifat yang ramah, dia juga memiliki kepribadian yang gampang akrab dengan orang-orang kecuali Ton. Menurutnya sangat sulit mendekati Ton yang sangat tertutup dan misterius.

Yang Rion tau, Ton adalah kakak pertama dari seorang Win. Gosip yang selalu dia tangkap adalah ketika Win selalu menghampiri Ton dan di tolak kasar oleh pemuda di sampingnya, aneh memang namun siapa yang tau bahwa di balik semua itu ada sesuatu yang Ton sembunyikan.

Manusia memang mudah menyimpulkan semua nya yang terlihat dari mata mereka hingga melupakan kebenaran yang tersembunyi di balik itu semua.

Rion menoleh kesamping saat ucapan panjang kali lebar nya sama sekali tidak di tanggapi oleh Ton. Saat melihat ke samping dia mendesah kesal melihat Ton yang malah asik menatap ke luar jendela kelas dengan headset yang menyumpel telinga kanan dan kiri nya.

"Oalah bocah asu!!" Batin nya.

Karena tidak ada balasan dari Ton akhirnya dia memilih meninggal kan kelas untuk pergi ke kantin menghampiri teman-teman yang sudah lebih dulu kesana.

Luka Yang berbedaWhere stories live. Discover now