26

336 37 15
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

Udah sampai mana iniii? Aku dari Bandung, kmha damang?

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

_____

Suasana hati nya sedang tidak baik-baik saja maka dari itu Ton memutuskan untuk diam di kamar sekedar rebahan dan membaca novel. Dalam situasi hati seperti ini Ton hanya butuh ketenangan dan kesunyian bukan tatapan tidak suka serta sindiran pedas yang di layangkan oleh mereka.

Dia memang sudah terbiasa dengan ini semua, dia hanya akan diam sebagai pendengar tanpa ada bantahan.

Tok... Tok.. tok...

Ketukan pintu mengalihkan atensi Ton, dia terdiam sejenak merasa Dejavu dengan ketukan pintu barusan.

"Aden ini bibi." Ton tersenyum miris, dia sudah berpikir bahwa yang mengetuk pintu itu adalah Mew yang akan mengajak nya sarapan bersama di bawah.

Mew akan menggandeng tangan nya dan berkata dengan lembut, Ton sadar semua itu hanya mimpi dia segera bangkit untuk membuka pintu yang sengaja di kunci.

"Ada apa Bu?" Tanya Ton.

Bi Nana tersenyum lembut menyambut anak majikan nya yang sudah kembali. "Bibi nganterin sarapan buat Aden." Dia memperlihatkan sepiring nasi goreng lengkap dengan telor dan hiasan serta susu Vanila kesukaan nya.

"Tadi bibi liat Aden gak ada di meja makan jadi bibi inisiatif buat masakin Aden ini, lucu kan ayo makan!" Ajak bi Nana.

Bi Nana memang sengaja membuat kan ini untuk Ton. Dia tau anak ini sedang mengasingkan diri dari mulut tajam mereka.

Ton mengajak bi Nana untuk masuk, di menarik meja yang berada di ujung ruangan serta dua kursi yang memang Ton sediakan. Mereka selalu seperti ini dari Ton kecil.

Bi Nana meletakan nampan nya di meja, dia mempersilahkan Ton untuk makan. "Silahkan juri Ton untuk mencicipi masakan saya." Ujar Bi Nana dengan gaya ala peserta MasterChef.

Ton tertawa dia segera memasang ekspresi sangar nya. "baik lah akan saya cicipi masakan ibu ini." Ton mengambil sendok dan garpu dia menyendok nasi goreng lalu melahap nya. Ton memangut-mangutkan kepala nya seolah sedang meresapi masakan peserta.

Dia mengambil telur dadar dan sosis yang di jadikan hiasan.

"Wahhhh enak, ibu lolos dan langsung mendapat kan juara satu!" Seru Ton berdiri dan mengacungkan sendok keatas

Bi Nana tertawa begitupun Ton yang kembali duduk.

"Kamu ini ada-ada saja." Ujar Bi Nana.

"Tapi bener masakan ibu emang enak."

"Ya udah habiskan dulu." Senyum bi Nana mengembang saat melihat Ton yang makan dengan lahap, anak itu tidak lagi membalas perkataan nya dia hanya fokus menghabiskan masakan nya.

Beberapa menit kemudian Ton sudah menghabiskan makanannya, dia juga sudah meminum susu yang di buat kan oleh Bi Nana.

"Bibi ke belakang lagi ya." Pamit Bi Nana

Ton memegang pergelangan tangan bi Nana membuat wanita paruh baya itu menatap nya. Bi Nana bisa melihat tatapan sendu Ton dia juga melihat Ton yang menggeleng seolah tidak mengizinkan nya untuk pergi.

Luka Yang berbedaWhere stories live. Discover now