11

463 47 8
                                    

SAWADIKHAAAAA PHI / NONG SEMUA NYA!

YOONTON UPDATE!!!

SELAMAT DATANG DAN SILAHKAN PERGI !!!

Gak bercanda!!! Lanjutttt aja lanjutttt

Note: maaf kalau ada typo 💃🙏

~HAPPY READING~

______

"Lo balik sama gue aja." Ini mutlak, tidak bisa di bantah.

Ton hanya mengangguk, mood nya kali ini benar-benar buruk untuk adu mulut dengan Yoon belum lagi dia memikirkan nanti saat pulang hadiah apa yang di dapatkan dari Mew.

"Mau pulang atau main?" Mile sedari tadi diam memperhatikan interaksi kedua nya, terlihat lucu saat Ton hanya mengangguk di perintah oleh Yoon.

"Pulang." Jawab singkat Yoon.

Mile mengangguk dia tidak lagi bertanya bahkan sekarang dia sudah masuk kedalam mobil dan menyalakan mesin mobilnya, ayah tiga anak itu membunyikan klakson nya sekedar memberitahu bahwa dia akan segera pergi.

Dia tau bahwa anak nya sedang menahan emosi. Yoon itu sama seperti dirinya jika emosi tidak langsung marah-marah dengan meluapkan semua kata-kata sampah pada lawan tapi berbicara dengan nada tenang dan aura yang mengintimidasi.

"Pake." Yoon menyondorkan helm yang tadi pagi di kenakan oleh Ton.

"Pulang ke rumah gue dulu." Lanjut Yoon meminta izin, ah bukan meminta izin lebih tepat nya mengucap apa kemauan ya.

Seperti tadi Ton hanya mengangguk tidak membantah apa yang di ucap Yoon, biar lah anak itu melakukan apa yang dia mau sebelum apa yang tidak diingin kan terjadi. Bisa jadi Ton besok sudah pulang ke tempat yang benar-benar cocok untuk dirinya pulang kan?

Ton naik ke atas motor Yoon, dia memegang pundak Yoon agar tidak jatuh. Saat sudah merasakan Ton duduk dengan benar akhirnya Yoon menyalakan motor nya dan melaju dengan kecepatan sedang meninggalkan parkiran sekolah yang membuat nya emosi.

Dia bukan emosi karena perkataan orang tua Talay padanya tapi dia emosi karena ayah dari Ton yang selalu menatap Ton tajam. Sialan, baru saja bertemu sudah memberikan kesan buruk.

Yoon sadar perlakuan nya ini melebihi batas untuk ukuran orang yang baru kenal seperti mereka berdua tapi entah kenapa Yoon sudah menganggap Ton teman, bukan kah teman harus membela teman? Atau perasaan Yoon ini lebih dari teman? Entahlah.

Motor yang di kendarai Yoon sudah masuk kedalam perumahan elit, disana berjejer rumah-rumah yang menjulang tinggi dengan konsep yang berbeda-beda. Banyak yang menggunakan pagar tinggi, tapi ada pula rumah yang tidak menggunakan pagar dan terlihat halaman yang luas yang di tumbuhi dengan berbagai tanaman, terlihat indah dan nyaman.

Perumahan ini sama dengan perumahan Ton, dimana rumah para tetangga yang saling berlomba-lomba saling meninggi kan rumah mereka. Ah, bahkan ini tidak bisa di sebut rumah karena ini seperti mansion.

Ton tersadar dari lamunan nya saat suara klakson dari motor Yoon terdengar berisik. bersamaan dengan itu pagar terbuka oleh dua orang berbadan kekar, mereka menunduk memberi hormat dan maaf atas keterlambatannya membukakan Pagar untuk tuan muda mereka.

Kepala Yoon yang memakai helm terlihat mengangguk, dia mengode agar mereka segera minggir untuk akses motor Yoon bisa masuk. Motor Yoon masuk kedalam dan yang pertama Ton lihat adalah tanaman yang berjejer rapih, di samping halaman banyak tanaman hias, ini seperti taman karena di tengah-tengah tanaman itu ada lahan kosong yang diisi dengan sebuah ayunan putih serta air mancur berbentuk pinguin. Lucu, pikir Ton.

Luka Yang berbedaWhere stories live. Discover now