20

40 26 1
                                    

Hai Hai

Happy reading.






"Eh" Kaget merlyn.

"Kenapa"

"Bukannya kau di kereta kuda bersama Baron". Tanya merlyn.

"Tadinya mau gitu tapi aku ingat kau itu diam tapi banyak tingkahnya" Jawab diren menggeser gaun merlyn yang menutupi tempat duduk.

"Diren ini sempit kau lihat" Keluh merlyn karena kereta kuda yang dia pilihnya adalah kereta kuda yang tempat duduk nya hanya dua.

"Tidak tuh pas pas aja lagian kita jarang berdua gini aku hanya ingin lebih dekat saja dengan mu merlyn, walaupun kita juga canggung banget aku juga sadar itu, tapi mau sampai kapan, pertemuan kita memang aneh dan aku juga tidak nyaman awal nya namun ini semua sudah takdirnya jadi aku berusaha merubah sifat diriku yang dulu".Menatap merlyn.

Merlyn mengalihkan wajahnya setelah diren selesai bicara. "Diren kata kata siapa yang kau tiru".

"Ketahuan juga ternyata, Baron dan teman-teman ku yang lain yang memberikan saran agar tidak terlalu diam dan mulai banyak bicara pada mu"

"Pantes ketara sekali diren, kau itu awalnya aja yang tengil banget tapi lama lama aku tahu kau itu orang yang tidak banyak bicara dan cuek" Terkekeh.

"Mungkin di awal aku hanya takut kau pergi dan menjauh"

"Seharusnya iya tapi udah di sini" Jawab merlyn memperhatikan jalanan dari jendela.

"Aku selalu berpikir kau akan pergi jika keinginan yang kau mau telah tercapai, karena sedikit heran kau mau mau saja tanpa penolakan"

Merlyn langsung mengalihkan perhatiannya dari jendela menghadap diren. "Sebenarnya dalam lubuk hati ini mau nolak, tapi kau sendiri yang bilang ingin melindungi ku karena itu aku menetap karena aku butuh perlindungan"

"Bahkan tanpa cinta? "

"Karena aku belum pernah jatuh cinta jadi aku belum tahu rasanya seperti apa, lagian ini tangan kenapa sih bercahaya dari tadi"

"Cahaya ini akan hilang merlyn saat kita sudah resmi menikah"

"Loh benarkah diren kenapa kau tidak bilang dari dulu, kalau gitu aku gak perlu selalu memikirkan ini"

"Kenapa harus di pikirin ini hanya tanda saja"

"Hmm iya iya" Lalu berbalik lagi melihat pemandangan dari jendela kereta yang berjalan cukup cepat.

"Merlyn" Panggil diren yang dari tadi melihat tingkat merlyn.

"Hmm"

"Ayo saling jatuh cinta merlyn,karena hubungan kita akan selamanya  dan ini bukan kata kata dari siapa pun" Ujar nya enteng.

Merlyn berbalik kedua kalinya dengan mata yang berkedip kedip beberapa kali menatap diren. " Apa diren jatuh cinta, emang dirimu sudah pernah jatuh cinta? "

"Sudah"

Membulat kan mata mendengar jawaban diren dia sangat terkejut pasalnya diren lelaki yang bisa dibilang sangat cuek lalu tiba tiba terlintas di pikiran nya permpuan yang duduk di dekat diren saat itu dan juga yang mengantarkan makanan untuk nya.

"Merlyn". Panggil diren lagi.

" Aoh jad---".

Kereta kuda yang dinaikinnya tiba-tiba berhenti mendadak membuat mereka berdua tersentak ke depan. Lalu diren segera turun dan di ikuti merlyn yang ingin tahu. Dan ternyata kudanya terkena jeratan buruan hewan yang tidak tahu siapa yang menjatuhkan nya di jalan. Saat diren dan pak kusir sedang membetulkan kuda, merlyn pun melihat lihat ke belakang kereta siapa tahu di sana juga ada yang salah, setelah melihat lihat dan ternyata tidak ada merlyn mengalihkan pandangannya ke langit yang cerah sekali dan menatap seseorang yang ada di batang pohon lalu seseorang itu turun dan bersandar di pohon. Merlyn tidak tahu siapa tapi baju yang di kenakan itu percis seperti yang pernah menculik nya dan saat merlyn ingin memanggil diren.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 27, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Red Hair QueenWhere stories live. Discover now