9

65 52 1
                                    

Happy reading.

Kak nesa memperhatikan rumah peninggalan kedua orangtuanya. Rumah yang banyak kenangan, masa kecil yang begitu bahagia mengingat itu dia meneteskan air mata mengingat kenangan tentang kedua orangtuanya.

"Ibu kenapa menangis?"ujar marel dia juga bingung ibunya menangis sambil melihat rumah nenek dan kakeknya.

Kak nesa menghapus air matanya dan menggandeng tangan marel."Ibu tidak papa, ayo kita pulang pasti ayah menunggu kita"

"Iya ibu, oh iya ibu kak merlyn kapan pulangnya?"tanya marel.

"Kak merlyn baru saja pergi kau sudah menanyakan pulang marel"

"Aku hanya lupa menanyakan nya ibu "

"Kak merlyn akan pulang setahu sekali"

"Ibu kenapa lama sekali "

"Memang begitu marel"

Kak nesa sebenarnya tidak ingin merlyn pergi,tapi dia tidak bisa juga melarang merlyn, bagaimana pun keadaannya pasti merlyn bisa menjaga dirinya sendiri.

......

Merlyn menggoyangkan lengan rhein, karena gadis itu tertidur selama 5 jam perjalanan.

"Bangun rhein kita sudah sampai"

Rhein membuka matanya berat, setelah menggerakkan tangannya ke atas dia turun menyusul  merlyn dan yang lainnya juga.

Setelah mengambil barang barang bawaan mereka semua, mereka mengikuti pengawal yang menuntun mereka ke suatu tempat.

"Istana ini sangat lah indah, aku pikir jika tidak ada pelayan wanita istana ini akan tidak terawat" ujar gadis berambut sebahu yang di depan Merlyn.

Merlyn memang selalu ingin di barisan paling belakang, karena dia tidak mau kelihatan mencolok dengan rambut merahnya.

Melihat sekeliling istana yang begitu indah  dan terawat rapi, membuatnya membenarkan perkataan gadisnya yang ada di depannya.

Istana ini sudah 7 tahun tanpa pelayan wanita, tapi lihat lah ini begitu terawat, mereka melewati taman bunga melati putih yang begitu luas.

Merlyn sangat takjub melihatnya, karena taman itu begitu indah dengan bunga bermekaran terkena sinar matahari.

Setelah melewati taman bunga kini mereka memasuki lorong istana, berbelok ke kiri menemukan pintu pengawal istana membukanya. Ternyata ruangan untuk asrama mereka, pengawal itu menyuruh mereka meletakkan barang barang bawaan mereka di sini.

Kini mereka semua mengikuti pengawal itu lagi, setelah sampai pengawal itu mengetuk pintu yang begitu besar dan lebar itu.

Lalu pintu terbuka menampilkan, wanita paru baya yang semalam yang memilih mereka, merlyn memperhatikan pakaian wanita itu tidak semewah yang dia pakai semalam melainkan sekarang hanya gaun polos berwarna hijau.

"Kalian sudah datang, ayok masuk"

Mereka semua masuk kedalam, ternyata ruangan besar ini adalah ruang dapur istana.

Red Hair QueenUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum