4

98 68 4
                                    

Saat merlyn terbangun,dia melihat gelap ruangan yang di tempatinya dia melihat ke arah jendela yang belum di tutup tirainya memantulkan cahaya kuning dari api obor ke kamarnya.

Merlyn tahu ini kamarnya, karena mencium wangi bunga lavender kesukaannya.

Merlyn berjalan ke arah meja menghidupkan korek api yang selalu ada di meja riasnya,ke obor dekat sisi pintu kamarnya.

Membuka pintu kamarnya terlihat gelap itu semua membenarkan bahwa kejadian tadi siang nyata.

Mengambil obor lalu keluar kamar merlyn ingin menghidupkan obor obor yang ada di rumah nya, setelah menghidupkan obor di ruang tamu dia melihat pangeran itu duduk tertidur setelah beberapa saat mata pangeran itu terbuka mungkin terganggu adanya cahaya.

Merlyn pikir pangeran itu akan pulang,lalu kenapa masih disini?

"Aku tidak tahu dimana tempat obor dirumah ini, maaf jika aku tertidur"ucap pangeran itu dengan nada serak sehabis bangun.

Merlyn tersenyum dan mengangguk kepalanya lemah karena badannya yang lemes.

Saat merlyn hendak pergi ke dapur dia berhenti di depan kamar kedua orangtuanya, menatap diam kamar yang gelap itu,jika orang tuanya masih ada pasti kamar akan hidup obor sampai pagi karena ibunya yang tidak suka gelap lain dengan merlyn jika tidur harus gelap.

Pangeran farled yang melihat itu beranjak dari duduknya menghampiri merlyn yang menatap kosong ke arah kamar itu.

Pangeran farled mengambil obor yang di tangan merlyn menaruh di tempat gantungan obor di samping pintu kamar itu.

Berdiri di depan merlyn memegang pundak gadis itu dan menatapnya.

"Lihat aku, semua orang akan mengalami ini mereka akan kehilangan orang yang berharga di hidup mereka, jangan pernah merasa paling bersedih,ini sudah takdirnya"

Merlyn yang mendengar itu mengeluarkan air matanya dalam diam, dia juga tahu, tapi hal itu sudah terjadi rasanya sangat sakit sekali.

Lalu pangeran itu memeluk merlyn dan mengelus rambutnya.

"Kau harus menerima kenyataan merlyn"

Merlyn yang mendengar itu pun semakin mengeluarkan Isak tangisnya di pelukan pangeran farled.

Merlyn tidak menolak saat pangeran farled memeluknya,malah mungkin dia membutuhkan pelukan ini.

Setelah beberapa saat mulai lebih baik dia menjauhkan tubuhnya dari pangeran itu,dia merasa malu sekarang.

Pangeran farled yang melihat merlyn melepaskan pelukannya pun tersenyum dan menghapus air matanya.Dia tahu jika merlyn akan menghindar pun menahan tangan gadis itu dan menariknya lembut untuk duduk di kursi yang tadi di tiduri.

Merlyn menurut saja lagian dia tahu pangeran itu bersikap baik kepadanya.

Pangeran farled keluar dari rumah membawa obor yang tadi,dia mengambil makanan yang selalu di sediakan di dalam kereta kudah.

Lalu meletakkan makanan itu di meja depan merlyn duduk.

Merlyn hanya melihat tingkah laku pangeran yang membuka isi keranjang itu setelah itu menyodorkan sebuah roti.

"Makanlah ini, badan mu panas jika besok demam kau tidak bisa ke mana mana"ujar pangeran itu

Merlyn mengambil roti yang di beri kepadanya lalu memakannya, lagian juga dia lapar satu harian ini dia tidak makan apa pun.

Pangeran itu juga ikut memakan roti yang di bawah nya.

setelah selesai merlyn kembali ke kamarnya untuk istirahat dia juga sempat berdebat dengan pangeran itu karena merlyn menyuruhnya untuk tidur di kamar sedangkan dia bisa tidur di kamar ibunya,tapi pangeran itu melarangnya jika merlyn tidur di kamar ibunya dia akan menangis lagi itu yang di katakan pangeran itu.

Red Hair QueenWhere stories live. Discover now