You Are My Puzzle - Chapter 17

12 0 0
                                    


Hari Sabtu. Sebelum pukul 7 malam, Arthur sudah tiba di sebuah hotel mewah yang ada di jantung kota. Sebelumnya, dia sudah menghubungi salah satu panitia acara untuk kemudian diarahkan terkait tugasnya.

Sejak pukul 6, Arthur sudah membidik lensa kameranya kepada para tamu yang sudah mulai berdatangan. Dia juga memotret ruangan pesta yang sudah didekorasi dengan cantik. Warna ungu mendominasi dekorasi ruangan itu. Mulai dari bunga, pita, balon, tulisan, hingga warna kue ulang tahun bertingkat yang sudah terpajang di sana.

Sudah ada beberapa foto yang Arthur potret. Ia lantas beristirahat di salah satu kursi tamu sejenak sebelum kembali melakukan tugas utamanya beberapa saat lagi sembari mengecek hasil gambarnya.

"Sorry, Mas Arthur," tiba-tiba panitia yang berkontak dengannya tadi menghampiri.

Arthur terkesiap. "Oh, iya, Mas?"

"Mas Arthur diminta ke ruang tunggu Mbak Valerie dulu. Dia minta difoto sebelum acara dimulai," kata dia.

"Oh, oke!" Arthur langsung berdiri.

"Mari, saya antar!" kata orang itu.

Arthur pun mengikutinya ke belakang aula utama yang menjadi lokasi pesta. Dia dibawa ke sebuah ruangan yang menjadi ruang tunggu Valerie, si empunya acara. Ketika pintu ruangan itu dibuka, tidak banyak orang yang ada ada di dalamnya. Hanya Valerie, dua perempuan sebayanya, dan seorang perempuan seusia Sheila yang tampak seperti asistennya.

"Malam Mbak, ini fotografernya. Namanya Mas Arthur," kata orang yang datang bersama Arthur tadi. Arthur tersenyum seraya mengangguk ke arah mereka, mengiyakan perkenalan tersebut.

Suasana tiba-tiba saja hening. Empat orang perempuan yang ada di situ, seluruhnya menatap Arthur dengan ekspresi seperti terkejut. Perkenalan itu pun jadi terasa diabaikan.

"Silakan Mas Arthur!" kata dia lagi.

Arthur tersenyum mengangguk. "Terima kasih, Mas!" balasnya.

"Saya tinggal dulu, ya! Mbak Vansha, kalau butuh apa-apa lagi, langsung hubungi saya lagi saja, ya!" katanya sebelum pergi kepada perempuan yang terlihat seperti asisten Valerie itu.

"Oh, oh iya, Mas. Makasih, ya!" kata perempuan yang dipanggil Mbak Vansha tadi.

Vansha tampak menyadari kekikukan yang dirasakan Arthur. Ia lantas mencairkan suasana.

"Hei, kalian kenapa diam saja?" tegurnya kepada Valerie dan dua temannya.

"Ah, oh, ah.. iyaa.." kata mereka tiba-tiba ikut canggung.

"Halo, Mas Arthur! Selamat datang di pesta ulang tahunnya Valerie! Hehe..." kata salah satu dari mereka sambal tersenyum malu-malu.

Arthur tersenyum tipis sambil mengangguk.

"Valerie, ayo duduk di sofa itu. Di situ aja dulu difotonya, nanti Mas Arthur bisa arahkan lagi yang lainnya," kata Mbak Vansha kemudian.

"Ya, boleh!" ujar Arthur.

Valerie masih tampak nge-blank setelah mendengar suara Arthur . Dia bahkan ditarik oleh dua temannya menuju ke sofa yang dmaksud Mbak Vansha.

"Gaiss, gue speechles!" katanya pelan.

"Gue tahu! Fotografer itu ganteng banget gilaaaa!" kata satu temannya tak kalah pelan.

"Gue mau jadi pacar dia!" kata Valerie lagi.

"Heeeh! Udah, foto dulu aja!" kata teman satunya.

"Gue boleh gak sekalian nembak dia nanti?" bisik Valerie lagi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 03, 2023 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

You Are My PuzzleWhere stories live. Discover now