You Are My Puzzle - Chapter 6

29 3 2
                                    

Saat tiba, Bharata melihat seorang ojek onlineyang tengah menunggu gerbang rumahnya dibuka. Tukang ojek itu menenteng kantong plastik berwarna putih yang di tengahnya terdapat gambar merek restoran cepatsaji kenamaan.

Ia menghela napas panjang. Pasti ini kelakuan Ayudi lagi. Ia masih ingat bagaimana kemarinia ditipu adiknya itu untuk membayarkan makanan yang dipesan dengan alasan adaorang yang sedang mencarinya.

"Pak, atas nama Ayudi bukan?" tanya Bharata kemudian nyaris mengejutkan tukang ojek itu.

"Oh... iya, iya, Mas. Pemesannya Mbak Ayudi!" jawab tukang ojek itu sambil tersenyum.

"Sudah dibayar?"

"Belum, Mas."

"Berapa?"tanyanya dengan wajah datar.

"125 ribu dengan ongkirnya," jawab tukang ojek itu sambil menunjukkan nilai yang tertera di aplikasi ponselnya.

Bharata menghela napas lagi. Ia lantas merogoh saku celana dan mengeluarkan dompetnya. Ia mengambil dua lembar uang berwarna merah dan biru. "Biar saya yang kasih langsung ke dia," katanya.

"Ah, baik, Mas!Ini... sebentar kembaliannya ya!" tukang ojek itu menyerahkan kantong yang dibawanya kepada Bharata lalu mencarikan uang kembalian.

"Kembali 20 ribusaja!" katanya.

"Oh? Baik..."beberapa detik kemudian, tukang ojek itu lantas memberikan uang yang dimaksud kepada Bharata. "Terima kasih, ya, Mas!"

Bharata setengah tersenyum dan langsung masuk ke rumah.

Saat masuk,Bharata langsung menyimpan kantong plastik tadi di meja makan. Ia tidak menemukan keberadaan Ayudi. Sepertinya adiknya itu sedang ada di kamar mandi.

Bharata menurunkanranselnya. Ia lantas menarik kursi makan sambil mengeluarkan ponsel dan dudukdi hadapan kantong plastik tadi. Ada satu pesan masuk.

From: Sachi Writer

Kalau mau main syarat-syaratan, aku jugapunya syarat biar kamu gak semena-mena! Aku bakal bilang Mbak Lia kalau kamu stalking karena tahu identitas tanpa kenal aku!

Membacanya Bharata menyunggingkan bibir tersenyum. Ia terus melihat isi pesan itu. Pikirannya lantas mundur ketika pertama kali bertemu dengan gadis itu. Kejadiannya belum lama, semuanya masih segar di ingatan.

Tanpa membalas pesan Sachi, Bharata membuka situs Love Me Write dan melihat kembali hasil karyanya di cerita Sachi kemarin. Ia tidak membaca secara utuh cerita yang Sachi tulis itu dan langsung membuka ujung halaman cerita itu dan membaca satu paragraf terakhirnya.

Penulis: Sachira Bunga, lahir 16 April 1996. Gemar menulis sejak SD. Sederhana dan selalu ingin menjadi serpihan puzzle terakhir yang membahagiakan orang lain.

"Oyy, senyum-senyum aja! Lihat apaan tuh?" tiba-tiba Ayudi muncul dari arah kamar mandi dan mendekatinya.

Bharata tersentak. Ia seperti orang yang tertangkap basah melakukan suatu perbuatan yang dilarang. Ia lantas berdehem. "Nih, kamu beli apa lagi sih?" tanyanya mengalihkan sambil menyentuh kasar kantong plastiknya.

"Lho? Udah datang? Udah dibayar, Kak?" Ayudi terkejut.

Bharata mendesis. "Kamu sengaja kan? Biar pas aku pulang ketemu sama tukang ojeknya."

"Ih, nggak! Mana ada aku tahu jadwal kamu pulang!" kata Ayudi sambil menarik kantong plastik itu ke arahnya dan mulai mengecek isinya. "Berarti ini udah kamu bayarin nih?" lanjutnya sambil tersenyum.

Bharata tak menjawab. Ia hanya menyunggingkan bibirnya dan kembali mendesis kesal.

"Aah.. makasih Kak Bharata! Kamu memang paling toooop!!" katanya senang.

You Are My PuzzleWhere stories live. Discover now