Kesepakatan.

715 66 12
                                    

Hy bestie kembali lagi dengan Sarawattine jangan lupa follow coment dan vote ya bestie karena setiap lentikan jari kalian pada tanda bintang dan kolom komentar sangat berati bagi ku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading











Udara siang ini terasa sejuk sepertinya akan turun hujan namun langit masih terlihat mendung belum melihatkan tanda-tanda akan turunnya hujan namun itu semua tak menghentikan langkah win menuju sebuah cafe dimana pertemuannya dengan bright dilaksanakan jika saja ia tak memiliki hutang dengan pria tampan itu mungkin ia akan mengabaikan semua perintah darinya.

Win memasuki cafe tersebut lalu mencari sebuah bangku kosong untuk ia duduki sambil menunggu kedatangan bright win memesan semangkok ice cream coklat kesukaanya tak lupa ia juga memesan beberapa jenis macaroni yang disediakan disana karena cafe tersebut memang terkenal dengan desert macaroninya yang sangat enak dan lezat.

Tak berselang lama pesanannya pun datang namun saat win ingin menikmati makananya tiba-tiba bright duduk dihadapanya dengan rambut gondrong yang terurai membuat kesan tampan terpancar diwajah bright bahkan wajah dinginnya juga terlihat jelas oleh win.

"Enak bangett lo, gue belum datang lo udah pesan aja emang nggak tahu diri lo" ketus bright dengan tangan yang menyilang didada.

"Salah sendiri kenapa telat lagian siapa yang nggak lapar nungguin orang yang nggak tahu kapan datangnya" balas win cuek.

"Sudahlah sekarang keintinya aja gue punya penawaran buat lo"

"Penawaran apaan?"

"Lo mau ganti rugi mobil gue atau jadi asisten pribadi gue selama dua bulan kalau lo mau ganti rugi ini bukti tagihan mobil gue kalau lo mau jadi pembantu gue ini kontrak kerjanya tapi itu sih tergantung lo ya karena gue kasian aja lihat wajah menyedihkan lo itu udah kayak gembel dilampu merah" bright menyungingkan senyum remehnya dihadapan win membuat pria manis itu lansung mengeram kesal.

"Gimana lo pilih yang mana?" Sambung bright kembali membuat win sedikit ragu dengan penawaran pria tampan itu.

"Tapi kalau gue pilih jadi pembantu lo, gue masih bisa kerja kan?" Tanya win pada pria tampan itu.

"Tentu asal lo bisa bagi waktu buat layannin semua kebutuhan gue jadi nggak masalah buat gue kalau lo mau kerja atau mau senam sekali pun"

"Oke kalau gitu gue pilih jadi pembantu lo selama dua bulan" balas win dengan mantap membuat senyum smirk terpancar diwajah tampan itu sepertinya bright memiliki rencana lain untuk mengerjai pria manis itu.

"Oke deal" jawab bright sambil berjabat tangan mengakhiri kesempakatan mereka setelah itu win pun kembali melahap makanannya tampa menghiraukan bright.

Bright bergedik ngeri saat melihat cara makan win yang sudah seperti pengemis yang tidak makan beberapa hari namun masih terlihat manis dimatanya win yang merasa diperhatikan sontak menghentikan acara makannya.

"Lo kenapa natap gue kayak gitu lo mau? Win menawarkan makananya pada bright membuat pria tampan itu lansung mengalihkan pertanyaan itu ke hal yang lainnya.

"Besok pagi lo udah harus ada diapartement gue sebelum gue bangun" ujar bright sambil menyodorkan secarcik kertas yang berisikan alamat serta pin apartementnya.

"Hmm" jawab win cuek

"Dasar gendut di otak lo apa cuma makanan doang hah? Sinis bright namun win hanya santai dengan hinaan dari pria tampan itu.

"Kalau nggak makan mati dong" balas win santai sambiil mengunyah macaron yang kini tinggal setengah itu.

"Terserah lo aja tapi ingat jangan terlambat besok kalau nggak mau masa kerja lo gue perpanjang" bright berdiri dari duduknya kemudian berbalik menuju pintu keluar dari cafe tersebut.

My First Love ( END )Where stories live. Discover now