Charlotte menyentuh bahu Lily dengan lembut. "Aku akan mendukungmu dalam perjalanan ini. Kita harus berani menghadapi apa pun yang terjadi, bersama."

Dengan tekad yang baru ditemukan, Charlotte dan Lily memutuskan untuk memahami lebih dalam tentang cermin dan masa lalu keluarga Morgan. Mereka berdua menyadari bahwa mengungkap misteri itu adalah kunci untuk merestorasi kedamaian di rumah itu dan mungkin juga membantu membebaskan keluarga mereka dari beban masa lalu yang terkunci.

Malam itu, Charlotte dan Lily kembali duduk di depan cermin. Namun kali ini, mereka tidak takut. Dengan hati yang berani dan jiwa yang penuh semangat, mereka menyaksikan cermin itu dan menyambut apa pun yang akan terungkap tentang masa lalu mereka. Dalam momen yang ajaib dan penuh keajaiban, bayangan mengerikan berangsur-angsur berubah menjadi gambaran kebahagiaan dan cinta yang tulus dari masa lalu keluarga mereka.

Mereka menyadari bahwa cermin itu bukanlah sumber kejahatan, melainkan sebuah alat yang mengungkapkan kebenaran yang telah tersembunyi. Cermin itu merupakan jendela ke masa lalu yang membantu mereka belajar dari kenangan keluarga mereka dan memahami kehidupan mereka saat ini dengan lebih mendalam.

Bersama-sama, Charlotte dan Lily membuka hati mereka untuk menerima kenyataan dan memperbaiki masa lalu yang tak terungkapkan. Dalam proses ini, mereka memperkuat ikatan persahabatan mereka dan melangkah maju dengan semangat baru untuk menghadapi masa depan dengan penuh keyakinan.

Malam berikutnya, ketika keadaan kembali tenang di rumah keluarga Morgan, Charlotte, Ben, dan Chloe memutuskan untuk menghadapi cermin misterius itu lagi. Mereka merasa bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh cermin tersebut, dan kali ini, mereka siap untuk menghadapinya dengan keberanian.

Mereka kembali ke kamar yang sama, di mana cermin itu dulu tergantung. Kamar itu terasa lebih gelap dari biasanya, meskipun ada beberapa lilin yang mereka nyalakan untuk menerangi suasana. Ketika Charlotte mendekati cermin, dia merasa getaran aneh dari benda itu, seolah cermin itu hidup dengan energi yang tidak wajar.

Dan kemudian, hal yang tak terduga terjadi. Tanpa ada sentuhan dari siapa pun, huruf-huruf mulai muncul di permukaan cermin. Mereka menampilkan kata-kata dengan sendirinya, berbaris-baris membentuk kalimat yang menakutkan:

"Tolong selamatkan kami... Terjebak di antara dua dunia... Hantu-hantu yang meratap... Rahasia kelam kami terkunci di sini..."

Charlotte, Ben, dan Chloe saling menatap dengan tatapan campur aduk. Mereka tidak tahu apa arti dari pesan yang ditulis oleh cermin ini, tetapi mereka yakin bahwa ada sesuatu yang harus mereka ungkapkan. Sesuatu yang mungkin terkait dengan sejarah kelam rumah keluarga Morgan.

Charlotte merasa ada tanggung jawab di pundaknya. Dia merasa bahwa cermin ini mengaitkan dirinya dengannya, dan mungkin itu karena ia yang pertama kali melihat sosok Lily di dalamnya.

"Saya yakin ada roh-roh yang terperangkap dalam cermin ini," ucap Charlotte dengan hati-hati. "Mereka merasa terjebak di antara dua dunia, dan mungkin mereka ingin kita membantu mereka menemukan kedamaian."

Chloe, yang awalnya takut, mencoba untuk mengumpulkan keberanian. "Tetapi bagaimana kita bisa membantu mereka? Kita tidak tahu apa yang harus dilakukan."

Ben menambahkan, "Kita harus mencari tahu lebih banyak tentang sejarah rumah ini. Mungkin ada cerita lama yang belum terungkap dan berkaitan dengan cermin ini."

Mereka pun bersepakat untuk menyelidiki lebih lanjut dan mencari tahu tentang sejarah kelam keluarga Morgan. Mereka menggali arsip, menemui orang tua dan nenek moyang dari keluarga itu, serta mencari catatan sejarah dan kisah-kisah tua yang mungkin berkaitan dengan cermin itu.

Semakin banyak informasi yang mereka temukan, semakin jelaslah bahwa ada tragedi besar yang terjadi di masa lalu rumah keluarga Morgan. Ada sejarah tentang keluarga yang meratap karena kehilangan yang tak terungkapkan dan ada dugaan tentang roh-roh yang terperangkap di antara dua dunia.

Pada malam berikutnya, Charlotte, Ben, dan Chloe kembali ke kamar dengan persiapan yang lebih matang. Mereka membawa benda-benda ritual dan alat-alat spiritual yang bisa membantu mereka berkomunikasi dengan roh-roh yang mungkin ada di dalam cermin.

Ketika mereka menghadap cermin itu lagi, huruf-huruf mulai muncul lagi dengan sendirinya. "Kami butuh bantuanmu... Bebaskan kami dari penjara ini..."

Charlotte, dengan hati-hati, mencoba berbicara dengan suara yang lembut, "Kami di sini untuk membantu kalian. Ceritakan padaku apa yang terjadi dan bagaimana kami bisa membantu kalian."

Kemudian, sesuatu yang tak terduga terjadi. Salah satu huruf di cermin mulai bergerak-gerak dan membentuk kata-kata dengan sendirinya, "Kunci... Carilah kunci... di lorong bawah..."

Para remaja itu saling menatap, mencoba menguraikan pesan aneh ini. "Kunci di lorong bawah? Apa yang dimaksud dengan itu?" ucap Chloe bingung.

Ben mendekati cermin dan bertanya, "Kunci apa yang harus kita cari? Di lorong mana?"

Namun, sebelum cermin bisa menjawab, semuanya menjadi lebih gelap dari sebelumnya. Ada suara-suara aneh yang terdengar di sekitar mereka, dan mereka merasa kehadiran misterius itu semakin intens.

"Tinggalkan tempat ini sekarang!" seru suara samar dari balik kegelapan.

Namun, ketika mereka berusaha pergi, mereka menemui kesulitan untuk meninggalkan kamar tersebut. Seolah-olah sesuatu atau seseorang menghalangi mereka.

Dalam kepanikan, mereka mencoba mencari jalan keluar, tetapi semakin mereka berusaha, semakin kuat penghalang itu.

"Apa yang harus kita lakukan?" ucap Charlotte, ketakutan.

Ben mencoba memusatkan pikirannya dan mencari solusi. Lalu, tiba-tiba dia ingat pesan dari cermin, "Kunci... carilah kunci di lorong bawah."

"Dia mungkin mengacu pada kunci yang bisa membuka penghalang ini!" seru Ben.

Dengan berani, ketiganya bergegas menuju lorong bawah di rumah keluarga Morgan. Di sana, mereka menemukan sebuah kunci tua yang tersembunyi di balik tumpukan barang-barang lama.

Mereka kembali ke kamar dengan kunci itu, dan seperti keajaiban, penghalang tiba-tiba lenyap. Kamar itu menjadi normal lagi, tanpa ada kegelapan atau kehadiran misterius.

Cermin itu kembali menjadi biasa, dan tidak ada pesan atau huruf-huruf yang muncul lagi. Namun, ketiga remaja itu merasa bahwa mereka telah membantu roh-roh yang terperangkap di dalamnya.

Malam itu, setelah pengalaman yang menakutkan itu, mereka memutuskan untuk berjanji untuk selalu mencari kebenaran dan membantu siapapun yang membutuhkan pertolongan, baik di dunia nyata maupun di dunia yang tak kasat mata.

Tetapi apakah peristiwa misterius ini benar-benar berakhir? Dan apa rahasia sebenarnya yang disembunyikan oleh cermin itu? Semua pertanyaan ini akan dijawab pada malam berikutnya, ketika petualangan mereka di rumah keluarga Morgan belum berakhir...

The Portrait of Lily Morgan (Wattys 2023)Where stories live. Discover now