3. Bisikan dari Masa Lalu

96 14 0
                                    

Sinar senja memancarkan kehangatan yang lembut saat keluarga Turner berkumpul di ruang keluarga setelah sehari yang panjang. Ben, dan Charlotte duduk di dekat perapian yang menyala, merasa gelisah untuk berbagi pengalaman mereka yang menakjubkan.

"Orang tua kita pasti akan kaget dengan apa yang kita alami hari ini," ujar Ben, wajahnya penuh semangat.

Charlotte mengangguk setuju. "Kita harus memberitahu mereka tentang lukisan Lily Morgan dan pengalaman-pengalaman aneh yang kita alami di rumah itu."

Dengan hati yang berdebar, mereka menunggu orang tua mereka pulang. Saat pintu terbuka, Mr. dan Mrs. Turner masuk ke dalam, membawa kelelahan dari perjalanan mereka di Havenwood. Mereka duduk di ruang keluarga dengan senyum lelah di wajah mereka.

"Kami punya sesuatu yang ingin kami ceritakan!" ujar Ben dengan suara bergetar.

Mrs. Turner menatap mereka dengan tanda tanya di matanya. "Apa yang terjadi, anak-anak?"

Charlotte memulai cerita dengan hati-hati. Ia menjelaskan tentang lukisan Lily Morgan yang tiba-tiba muncul di rumah mereka, pengalaman yang mereka alami di dalam rumah terbengkalai, dan getaran yang mereka rasakan.

"Apa maksud kalian?" tanya Mr. Turner dengan nada tidak percaya.

Chloe memandang orang tua mereka dengan penuh keyakinan. "Ini benar, ayah. Kami berdua melihat dan merasakannya. Kami tidak bisa mengabaikan apa yang terjadi."

Mrs. Turner menggelengkan kepalanya dengan cemas. "Sayangku, aku khawatir kalian hanya berhalusinasi saja. Mungkin saja kelelahan dan imajinasi yang berlebihan yang membuat kalian merasakan hal-hal seperti itu."

Ben dan Charlotte saling pandang, kecewa dengan reaksi orang tua mereka. Mereka merasa sendirian dalam pengalaman mereka yang misterius.

"Tapi, Mama, kami yakin bahwa ada sesuatu yang tidak biasa terjadi di rumah itu. Kami merasa ada pesan yang ingin disampaikan oleh Lily Morgan," ujar Charlotte dengan tekad.

Mr. Turner menggaruk kepalanya dengan ragu. "Anak-anak, saya mengerti bahwa kalian terobsesi dengan misteri ini, tetapi kalian harus melihatnya dari sudut pandang yang rasional. Lukisan itu mungkin saja ada penjelasan ilmiahnya, seperti pantulan cahaya atau kesalahan persepsi."

"Namun, ayah, kami merasa bahwa ada sesuatu yang lebih dalam terkait dengan Lily dan kehidupannya di Havenwood," sela Ben dengan penuh keyakinan.

Mrs. Turner menatap anak-anaknya dengan kasih sayang. "Kami mencintai kalian dan hanya ingin melindungi kalian. Tetapi, kalian harus mengerti bahwa cerita-cerita seperti ini cenderung diwarnai oleh imajinasi dan ketakutan yang berlebihan. Kami ingin kalian fokus pada hal-hal yang nyata dan penting dalam kehidupan ini."

Ben dan Charlotte merasa kecewa dan sedikit terluka oleh ketidakpercayaan orang tua mereka. Namun, di dalam hati mereka, tetap ada tekad untuk membuktikan bahwa apa yang mereka alami adalah nyata dan tidak dapat diabaikan begitu saja. Di tengah keheningan yang menyelimuti, Ben dan Charlotte memutuskan untuk menguak tabir misteri yang mengelilingi Lily Morgan dan lukisan The Portrait of Lily Morgan. Mereka mengundang Chloe untuk bergabung dalam pencarian ini, karena keberanian dan pengetahuannya tentang kisah-kisah tersembunyi mampu memberikan petunjuk yang diperlukan.

Bersama-sama, mereka memulai perjalanan menuju perpustakaan kota yang kuno, di mana mereka berharap menemukan pengetahuan yang lama terlupakan. Ruang baca yang suram dipenuhi oleh aura yang menakutkan, seperti bisikan-bisikan gelap yang melintas di antara baris-baris buku yang terjajar rapi.

Menghadapi seorang pustakawan yang ramah namun misterius, mereka memohon bantuannya dalam mencari jawaban tentang Lily Morgan. "Permisi, kami mencari informasi tentang Lily Morgan," ujar Ben dengan suara yang bergetar, mencerminkan ketakutannya yang dalam.

The Portrait of Lily Morgan (Wattys 2023)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ