Pria Gila

2.5K 90 44
                                    

Hy bestie kembali lagi dengan Sarawattine jangan lupa follow coment dan vote ya bestie karena setiap lentikan jari kalian pada tanda bintang dan kolom komentar sangat berati bagi ku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading




Awan mendung masih menyelimuti langit Ibu kota pagi ini Mendung yang bergelayut sepertinya sebentar lagi akan berganti dengan guyuran hujan yang deras Hilir mudik aktifitas harian Ibu Kota yang tak pernah tidur tak ubahnya seperti pasukan semut yang terus terjaga seolah mengintai bahaya yang akan datang.

Namun berbeda halnya dengan Seorang pria manis yang kini sedang bergelayut manja diatas tempat tidur miliknya tampa tergangu sedikit pun bahkan ia semakin mengeratkan pelukannya pada guling yang ia peluk sejak tadi malam suara alaram yang terus berdering pun tak mampu membangunkannya bahkan jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah delapan dimana pria manis itu meliki kelas pagi hari ini.

Setelah beberapa menit alaram itu berbunyi barulah win sapaan dari pria manis itu terbangun dari tidurnya layaknya seperti seseorang yang tak mempunyai semangat hidup lesu dan tak bertenaga.

"Eunghhhh... jam berapa sekarang?" Gumannya dengan mata yang sedikit berat lalu mematikan alaram yang berada disamping tempat tidurnya dengan mata yang sedikit berat win menatap jam dinding yang terpajang rapi ditembok kamarnya.

Win membuka sedikit matanya mencoba memastikan arah jarum jam yang kini sudah berada pada angka delapan dimana sebentar lagi kelasnya akan segera dimulai awalnya ia tak bereaksi apapun namun setelah melihat dengan jelas barulah ia mulai panik dan bergegas menuju arah kamar mandi namun karena kurang hati-hati ia tak sengaja menabrak sebuah kursi yang terletak di kamarnya akibatnya win terpeleset dengan dagu yang menyentuh lantai terlebih dahulu.

"Shiittt!! dagu ku sakit sekali ya ampun siapa sih yang meletakkan kursi disini" umpat win kesal sambil mengusap dagunya yang terasa berdenyut padahal dirinyalah yang meletak kursi itu disana tapi malah menyalahkan orang yang tidak ada sangkut pautnya dengan itu semua.

Namun ia tak mau berlama-lama dalam kesakitannya kerena ada hal penting yang harus dia lakukan sekarang yaitu bergegas ke kampus kalau saja win tahu ia akan serepot ini dipagi hari mungkin saja win akan menolak tawaran nanon untuk bermain game sampai larut malam.

Win masuk kedalam kamar mandi mencuci wajahnya di wastafel lalu menyikat gigi pagi ini ia tak akan mandi hanya akan berganti pakaian saja jika ia mandi akan ada banyak waktu yang akan terbuang dan pada akhirnya ia akan terlambat juga

Setelah selesai bersiap-siap win melangkahkan kakinya menuju arah pintu keluar kamarnya namun sebelum itu ia berpamitan terlebih dahulu dengan kamarnya yang tak ubahnya seperti tempat penampungan barang -barang bekas sangat berantakan.

"Sampai jumpa lagi kamar ku sayang" setelah mengucapkan kalimat itu ia berbalik dan mengunci kamarnya.

"Hy kak win" sapa nanon yang kebetulan lewat dekat kamarnya.

"Hmm tumben kesini kamu nggak sekolah? dengan alis yang berkerut win menatap nanon dari atas hingga bawah.

"Aku tidak masuk sekolah hari ini karena kesiangan"

"Apa ibumu tidak marah? biasanya ia akan marah besar jika putra kesayanganya membolos"

"Dia marah besar makanya aku kabur dari rumah dan berencana menginap dikamar mu sampai amarah ibuku meredah" Win cengoh dengan pemikiran bocah didepannya ini bagaimana bisa ia merencanakan menginap dikamarnya padahal sudah jelas bahwa ibunya adalah pemilik kosan ini bisa-bisa ia juga ditendang keluar karena ikut serta menyembunyikan putranya.

My First Love ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang