bonchap #2

1.2K 53 12
                                    

Sepesial buat kisah cinta sasa sama natta dan keseruan park family

.

Hari sudah mulai gelap, sasa memasukan baju basketnya ke tas ranselnya yang berwarna hitam itu, meta menatap sasa "Sa? Lu kenapa?"

"Gpp mek, cuman cape ajaa"

"Tapi lu gpp kan? Gue kawatir sama lu"

"Gpp kok, ayo pulang" meta mengangguk. Mereka berdua berjalan keluar dari lapangan basket dan melihat jenan sama aldo yang sedang duduk duduk di warung depan

"Woy!" panggil aldo saat melihat sasa sama meta keluar dari lapangan basket

"Eh woyy!! Gue kesitu!" seru meta, sasa mengikuti meta

"Kalian main basket berdua doang?" tanya jenan

"Hehe iyaaa" jawab meta yang asik mengunyah bakwan jagung buatan mas dimas. Jenan gabut banget sekarang jadi berfikir untuk menjahili sepupunya, kebetulan dia liat cicak di tembok dan dengan sigap menangkapnya

"Noh cicak" jenan melemparkan cicak itu ke muka meta, meta mengambil cicak itu

"Lucu banget cicaknya kyk lu" ejek meta, jenan lupa meta melihara kadal dan bergabagai lainnya semacam tokek, jadi meta tidak jijik sama sekali

"Anj, lupa gue.. Lu kan gelinya sama kodok"

"Jangan bilang lu mau lempar gue kodok" omel meta

"Kalo iya emang kenapa mbk?"

"Kurang ajar lu!" meta melemparkan cacing yang kebetulan bekas mancing tadi

"Aaaaaa!!! Mas dimaaasss!!" teriak jenan dan berlari ke mas jenan yang sedang santai menyeruput kopi

"Meta! Jenan! Bisa diem ga sih kalian?!" omel mas dimas karena kopinya hampir tumpah. Jenan cuman nyengir, mas dimas menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah dua sepupunya itu yang sedari dulu jarang sekali akur

"Liat noh kelakuan pacar lu" sasa menunjuk ke jenan sembari ngode ke aldo

"Gue?"

"Katanya lagi pdkt bang" goda sasa sambil menyomot bakwan jagung buatan mas dimas yang selalu juara 1 di mulut

Aldo hanya menatap jenan dengan gemes "gemes banget ga sih sa?"

"Jenaaann!! Aldo suka sama lu-"

"Monyet lu! Diem anjir!" omel aldo dengan nada berbisik dan tangannya sedang menutup mulut sasa

"Cieee aldo sama jenan jadian ni yeeee" kompor meta

Jenan pergi ke arah meta dan memukul kepala meta "diem lu!"

"Enak tinggal nunggu makan rawon" ucap mas dimas sambil menyruput kopi

"Makan rawon nya bukan di warung, tapi di tempat nikahan jenan sama aldo" tegas mas dimas yang membuat aldo sama jenan tersenyum malu. Sasa sama meta nyengir liat dua temannya yang sedang malu malu

.
.

"Sasa pulaaaang" chenle menyapa sasa dan mengambil tas ransel milik sasa

"Capek? Hmm?"

"Hehe, iya kak capek banget fyuuuu..." sasa mengambil sebatang rokok yang ada di meja

"Jangan kebanyakan ngerokok, sekarang kamu suka banget ngerokok sama ngopi" sasa menyalakan rokoknya lalu menghisap nya, asap itu keluar dari bibir manis sasa. Chenle duduk di samping sasa yang kini sedang menatap layar TV

"Mandi dulu gih"

"Masih ngerokok kak, nanti aja"

"Terserah kamu, jangan sering mandi malem malem, kurang sehat"

"Iya kaaakk"

"Eh kakak masak tempe goreng sama nyambel trasi tadi"

"Aaaaa mauuuu" rengek sasa sambil memanyunkan bibirnya, chenle menawarkan pipinya untuk sasa cium

"Bentar ya, kakak ambilin dulu"

Tak lama chenle datang membawakan tempe goreng dan nasi tak lupa juga sama sambel trasi, jujur sasa kurang noleh sama makanan yang berbau daging, yang juara di lidahnya tetap tempe dan tak lupa sama bakwan buatan mas dimas

"Hhmmm.. Enak bangeettt, masakan kakak selalu buat aku menikmati hidangan"

"Bisa aja"

"Loh mas jie belum pulang?"

"Lagi beli sate"

"Owalah"

.

"Nih nak, 100.000 ya nak"

"Iya mak, permisi" jisung meninggalkan warung sate langganan chenle itu

"Huuuhhh.. Akhirnya setelah menunggu mak Lastri ngebakar sate 100 tusuk selesai, adaaa aja ngidamnya" gumam jisung sambil mengendarai mobilnya

.

Sasa sedang menonton series favorit nya, dia sambil ngemil keripik kentang tentunya

Dia melihat jam, yaa.. Dari tadi natta tidak mengabari nya sama sekali itu membuat nya kawatir

"Di mana sih?" lirihnya, sasa terus memikirkan natta yang tak mengabari nya, biasanya dia chatingan sama pujaan hatinya dan tau kabarnya sekarang dimana dan sedang melakukan apa? Tapi natta tidak mengabari nya

"Kamu dimana sih?" sasa menatap layar HP yang berisi chatnya bersama natta, bahkan dia juga sudah ngechat natta tapi tak ada respon sama sekali

Sasa langsung mematikan laptopnya lalu berjalan keluar kamar, terlihatlah chenle yang sedang menonton tv di ruang tamu bersama chilo yang asik ngedot sambil duduk di pangkuan sang ibu

"Kak" panggil sasa, chenle menoleh

"Kenapa?"

"Aku kawatir sama natta kak, dia ga ngabarin aku dari tadi" sasa duduk di samping chenle

"Loh? Natta ga ngabarin kamu dek?"

"Gak"

"Natta sekarang penerbangan menuju thailand untuk ketemu keluarganya, dia ga sempat ngabarin kamu soalnya pas kamu lagi tidur jadi ga ngabarin, tapi dia titip salam kok"

"Oh okee, makasi kak udah ngasih tau.."

Tak lama suara deringan HP terdengar

"Chek lah, siapa tau itu Natta" sasa mengangguk dan mengambil hpnya, dan benar, Natta ngabarin kalo dia sedang di thailand

"Lucuu" lirih sasa saat memandang wajah cantik Natta di layar hpnya

"Hmm kan? Bener dia?" sasa mengangguk senang

"Baguslah"

Natta💐

Maaf ya tadi ga sempet ngabarin
Soalnya aku lagi tidur

Tak apa, yang penting kasekarang
kirim pap terindah

Gombal!

__________________________________

Sasa kembali menonton film horor bersama chenle, dia jujur takut dengan film horor tapi dia takut kembali kekamar karena tak sengaja melihat ke arah TV

"Aaaaaa!! Kak itu ituuuu"

"Gpp tenang, cuman Kepala copot aja kok"

"Cumaann? Mengerikan" sasa sudah tak heran dengan chenle yang suka nonton horor itu, ekspresinya pun datar kaget juga kagak

"Aku pulang.. Aaaaaa!!!" teriak jisung yang seketika reflek melempar satenya

Hap

"Untung dapet" chenle dengan cepat mengakap sate nya yang masih terbungkus, sasa tertawa melihat jisung yang udah siap kena amuk jisung karena melemparkan satenya hingga bumbu sate nya menetes di lantai, untung sedikit


Hallo semua, kangen kalian jadi aku buat bonchap hehe, bye semuaaa

Dosen🔞(Jichen) Where stories live. Discover now