27

2.2K 129 21
                                    

Di kmar.. Sasa sedang terdiam sambil menangis "hiks.. Atene dolan wae, begitu syulit" (hiks.. Mau main aja, begitu syulit)
sasa menangis sambil memegang dadanya yang sedikit sesak itu

"HP mana HP? Hey HPku sayang, kamoeh tau gak? Hiks- you tu lebih penting dari apapun" sasa langsug menyalakan hpnya dan memutar lagu barunya mahalini - sial.

"Hiks.. Mekmeww" tangisan sasa menjadi lebih kocak sekarang, sasa melihat wajahnya di kaca lemari dan terdiam

"Kok kamu nangis sih cantik?" /melet

"keren juga gue? Tapi motoku sebab cok! Kirek I kontol, ws penyakitan terus beban"

"Pergi tanpa berpamitan.. Tak terfikir kah olehmu? Asekk.. Asolole usluk usluk"

Cah edan. Perasaan sasa di sisi lain sedih tapi dirinya berusaha membuat kalian tertawa walaupun ekspresi nya cuman..
"👁👄👁" kiyutt bngt sih kalian

"Hiks.. Bagus juga ni lagu.. Sakit tau gwak, sakit mas! Sudah cukup sudah.. Cukup sampai di sini saja.. Hiks, sakit ya Allah eh astaghfirullahalazim loading aku.." sasa kini menggeplak kepalanya sendiri

"Tuhann.. Maafkan saya tuhann.. Salahkan meta yang selalu mengajak ku sholawat tan" lirih sasa

"Hiks.. Ga jadi sad, gueh harus otokek? Ngising? Tapi ra kudu ngising.. Dahlah ngising wae" (Hiks.. Ga jadi sad, gueh harus otokek? Berak? Tapi gak kebelet berak.. Dahlah berak aja)

Sasa langsung berlari ke arah kamar mandi.. Chenle yang sedang mesra mesraan sama jisung di dapur sambil saling gombal

"Sayang" panggil jisung

"Apa bedanya kamu sama wedos?" (wedos=kambing)

"Apaan tuch?" mengedipkan matanya

"Podo wae.. Podo podo mambu" (sama aja.. Sama sama bau)

"Cok! Jaran!" teriak chenle

Sasa yang berlarian ke arah dapur chenle sama jisung cuman terdiam "jancok! Uwes ndek Pucok asuu!" (jancok! Udah di puncak asuu!" teriak sasa yang tainya udah mau brojol

"Saa! Lambemu!" omel jisung

"Replek mas!" teriak sasa dari dalam kamar mandi

Chenle menggelengkan kepalanya karena terheran-heran dengan kelakuan sasa itu. Chenle beralih menatap jisung

"Eh zeyenk" panggil chenle encete drim

"Apa zeyenk?" tanya jisung encete wantusepen

"Tau gak-"

BROTTT!!  (Suara tai)

Jisung memegang kepalanya yang tak pusing itu "hadeuhh... Saa!"

"Replek mas!" teriak sasa dari dalam kamar mandi

"Empakno sanyune! Bene mas gak krungu suoro telek e!" (nyalain kran nya! Biar mas gak denger suara tainya!)

"Iyo nyeh!" (iya cot!)

"Persaraan dulu sasa ga gitu deh jie"

"Ya kalo lagi sehat sehatnya ya gitu, banyak ulah, untung sayang"

"Haha! Sabar jie"

"Iya.. Guech selalu sabar.. Eumm eh iya, tadi tau gak, tau gak apa?" tanya jisung

Chenle nyengir "tau gak.. Apa bedanya Toji sama kamu?"

"Apaan tuh?"

"Ga ada bedanya.. Sama sama besar"

Sus🤨

"Badannya.."

Jisung tertawa "anjir! Hahaha!! Tak kira belalainya"

"Sstt! Lambemu!" sahut chenle yang langsung menutup mulut jisung itu

Chenle langsung melepas sekapannya.. Jisung pengen tertawa melihat ekspresi chenle yang mukanya terlihat kocak (mulutnya manyun seperti mentok ke tonggoku, motonya mendolo)

"Mukamu syang" ejek jisung

"Apa! Kenapa mukaku? Hah! Hah! Kurang ajar! Ywdh ah betekkzzz"

"Cih ngambekan"

"Bodo amat!!"

Jisung memegang pundak chenle yang mengalihkan pandangannya ke arah tembok itu, sangat menggemaskan baby lumba lumba ini.. Tak caplok (cosplay barongan)

"Yang.. Syang.. Cinta.. Darling.. Woyy!"

"Apaan sih! Aaaaaa!!!" teriak chenle yang sangat nyaring itu.. Beneran suara jeritan nya membuat sasa tersiksa di dalam kamar mandi

"Wasuu.. Kalo begini ya budeg" lirih sasa.

Jisung sedang menutup telinga nya "help.. Kuping gueh.." keluhnya

Chenle menahan tawanya skrang.. "Haha mampus" batin nya

"Yang.. Jangan ngambek..." bujuknya, namun chenle tak peduli..

Ceklek

"Kak chen aku mencret" chenle langsung datang ke arah sasa tanpa memperdulikan keberadaan jisung

Chenle mencium pipi sasa lalu mengantarnya ke kamar "ayo ke kamar minum obat mencret.."

"Iya kak.."

"Sasa harus minum obat mencret biar kalo berak bunyinya plung bukan brot! "

"Haha... Iya kak"

"Sayang.. Kok aku di tinggal" kelug jisung yang kini sedang mengejar chenle sama sasa

Sasa hanya mengejek jisung, kini sasa bisa menang.. Tapi nanti sasa akan kalah! Hahahahaha!!!! (Tertawa mak Lampir)

Kini mereka bertiga sudah memasuki kamar. Chenle mengambil obat di kotak obat "mana ya?" mencari dan terus mencari dan akhirnya menemukannya

"Nih.. Minum, biar ga sakit perutnya"

Sasa mengangguk dan mulai meminum obatnya. Ukuran pil nya sedikit besar, jadi chenle menghancurkan pil nya itu hingga menjadi taburan

"Huekk pahit tuh"

Sasa menelan air putih itu lalu "alay!"

Chenle terkekeh melihat sasa itu.. "Heh.. Gak boleh gitu sama mas"

"Gpp kak.."

Chenle menggeleng kepalanya lalu memeluk dan menciumi sasa "uhukk bau kecut" ejek jisung yang kini sedang iri melihat sasa di peluk sama chenle

"Ih apaan sih jie! Wangi tauk.. Wangi cake gt loh" sasa mengeluarkan lidahnya mengejek jisung

"Dih"

"Udah ah.. Kakak mau mandi dulu ya" chenle langsung pergi ke arah kamar mandi untuk membersihkan diri

"Sayang.. Ayo.."

Sasa mengambil bantal lalu melemparkannya ke arah jisung "jangan! Tak sunat maneh ontongmu! Koar koar we!"

"Dih.. We lo sopo"

"Anak e mbok mu"

Blak! (Suara bantingan pintu)

Jisung mengelus dadanya "sabar sabarr..."




Woy woy! Vote dan komen ye! Lek typo maklum rek! Byeeee! Lopyukk!!! Muachhh!!!!

Dosen🔞(Jichen) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang