29.

75 5 1
                                    

selamat menikmati ~

Hampir bingung gimana cara nya Up haha!

~~~

"Ini nih! Dia nih orang nya!" Ujar Reynan sembari menunjuk-nunjuk Naza. 

Naza hanya mengernyitkan dahi kebingungan, kenapa dia di tunjuk - tunjuk seperti ini, seperti orang yang habis ketahuan mencuri. Semua atensi di meja pun teralih kan kepada Naza, termasuk Faya.

Beberapa detik mereka diam sejenak dengan mata terus menatap Naza, ia yang merasa di tatap nanar seperti itu pun merasa risih dan menarik tangan Faya untuk pergi dari tempat itu.

"Eits! Nanti dulu, sopan banget Lo main pergi-pergi aja," Reynan menghadang mereka berdua yang baru satu langkah maju.

"Minggir," sarkas Naza

"Jadi begini rekan-rekan sekalian, ini perempuan- siapa nama Lo?" tanya Reynan menunjuk Naza.

Naza menghempaskan telunjuk Reynan, dan mendorong tubuh lelaki guna memberi jalan bagi Naza dan Faya yang di hadang nya tadi. Sedikit menggunakan tenaga sampai belakang tubuh Reynan mampu mendorong meja. Mereka berdua pun berlalu, dengan Naza yang menarik tangan Faya.

"Galak amat," gerutu Reynan.

Lelaki itu mengambil bangku di meja sebelah dan duduk di area tempat nya berdiri tadi.

"Kenapa dia?"

"Ituuu tadi, gua sempet papasan sama dia," jelas Reynan kepada Pasya sembari mengaduk mie nya yang sudah medok.

"Terus masalah nya dimana? dia nyelepet kaki Lo? ngeludahin atau gumoh di depan Lo?" Tanya Kevin yang penasaran.

"OHHH mulut Kevin alay banget.. YAAA gak ngapa-ngapain sih cuma Gue liat dia ngomong sendiri aja kek orang gila," tertawa kecil dan menggelengkan kepala nya.

Pasya menghembus kan nafas nya keras, tak heran dengan kelakuan Reynan, gemar sekali beliau ini bermain-main. Tapi jika di pikir-pikir kok kepikiran, apa yang Naza lanturkan dalam monolog itu.

"Lo denger apa yang dia omongin?" tanya Pasya sembari mengaduk mie di mangkuk.

Seketika denting sendok dan garpu berhenti bersuara, Reynan dan segelintir orang di meja teralih kan fokus nya kepada Pasya. Pria itu pun mengangkat kepala nya melihat ekspresi teman-teman nya, ia mengernyitkan dahi.

"Dih," ucap Pasya keheranan namun tetap menyuapkan mie ke dalam mulut.

Melihat Pasya yang agak salting, muncul nya ide jenius dari otak seorang Reynan. Makanan gue nih batin Reynan sembari tersenyum miring.

"Gue denger, dia bilang Pasya otak nya kotor banget kek sampah! mana hawa nya bau uduk lagi, gitu kata nya.." menahan tawa melihat ekspresi Pasya sulit di tebak.

"Ck! mulut Lo yang sampah, mana mungkin Naza ngomong gitu," telak Kevin

Reynan hanya tertawa tipis, di lihat nya kembali wajah Pasya yang seperti nya sedang dilema, seolah mempertimbangkan kebenaran ucapan nya. Dalam hati Reynan bersorak karena ide nya agak berhasil kalau tidak ada argumen dari Kevin.

Pasya melihat Reynan sembari berfikir bahwa bisa saja apa yang Reynan bilang adalah benar. Nyata nya Pasya bersama Naza tadi di UKS dan Pasya juga sempat 'menjahili' wanita tersebut. Sebelum menutup mulut nya ia melihat ke arah teman-teman nya, yaps mereka sedang asyik menghabiskan mie itu.

Selagi kedua tangan menangkup mulut dan hidung nya, ia pun menghembuskan nafas pelan. Kemudian, ia mengernyitkan dahi, "ga bau uduk kok," batin nya.

MEGASHAKAWhere stories live. Discover now