5. Keajaiban atau Kutukan?

Mulai dari awal
                                    

Seorang warga setempat, Johnathan Reed, berkata, "Saya hampir tidak percaya saat pertama kali mendengar kabar ini. Lukisan itu sudah hilang selama bertahun-tahun, dan tiba-tiba muncul lagi di tengah-tengah tragedi keluarga Turner. Ini seperti kisah dari film horor."

Sementara itu, pihak berwenang dan sejarawan seni sedang menyelidiki bagaimana lukisan tersebut muncul kembali dan apakah ada keterkaitan antara kehadirannya dengan kecelakaan yang menimpa keluarga Turner. Mereka berharap untuk menemukan jawaban di balik misteri ini dan mengungkap kebenaran tentang lukisan yang telah menghantui pikiran banyak orang selama ini.

Keluarga Turner sendiri saat ini sedang berjuang melawan waktu dan doa-doa mereka terpusat pada kesembuhan Charlotte. Sementara masyarakat Havenwood bersatu dalam harapan bahwa tragedi ini akan segera berakhir dan mereka dapat menemukan kedamaian kembali.

Dalam suasana dramatis dan penuh misteri, kota kecil Havenwood menghadapi cobaan berat, dan semua mata tertuju pada lukisan "The Portrait of Lily Morgan" yang kembali muncul dengan pertanyaan tak terjawab yang belum terpecahkan. Apakah lukisan ini benar-benar membawa kutukan, atau hanya sebuah kebetulan tragis yang menyatukan tragedi keluarga Turner dengan misteri masa lalu yang belum terpecahkan? Warga kota ini tinggal menunggu dan melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Di rumah sakit, suasana menjadi tegang dan penuh kekhawatiran. Charlotte terbaring di tempat tidur, terluka parah dan tidak sadarkan diri akibat kecelakaan yang terjadi. Keluarga Turner, beserta Chloe, yang juga datang untuk memberikan dukungan, berkumpul di sekitar tempat tidurnya dengan perasaan cemas.

Dokter yang merawat Charlotte memberikan informasi yang jujur kepada mereka. "Kami telah melakukan semua yang kami bisa untuk merawatnya, tetapi luka-lukanya cukup serius. Saat ini, kami tidak bisa memastikan apakah dia akan selamat atau tidak. Kami hanya bisa berdoa dan berharap agar dia bisa pulih."

Perasaan hampa dan penyesalan mengisi hati ayahnya, Alexander Turner. Dia merasa sangat bersalah karena amarahnya yang tak terkendali telah menyebabkan kecelakaan ini terjadi. Andai saja dia lebih sabar dan mengontrol emosinya, mungkin semuanya tidak akan terjadi.

"Maafkan ayah, Charlotte," bisik Alexander dengan lembut, menundukkan kepala dalam kesedihan. "Aku sangat menyesal atas apa yang telah terjadi. Semoga kau bisa mendengar permintaan maafku, dan semoga kau bisa bertahan."

Keluarga Turner dan Chloe menghabiskan waktu di sekitar tempat tidur Charlotte, bergantian memberikan dukungan dan doa. Mereka bersatu dalam harapan bahwa Charlotte akan pulih.

Sementara itu, Mrs. Jenkins berderai air mata saat mendengar berita yang tengah menjadi secangkir teh Haveenwood itu.

"Betapa tidak adilnya hidup ini," gumamnya dengan suara lirih. "Charlotte adalah seorang gadis yang begitu ceria dan baik hati. Tidak boleh ada yang terjadi padanya."

Mrs. Jenkins tahu betapa dekatnya Charlotte dengan adiknya, Ben. Mereka selalu terlihat begitu akrab dan selalu saling mendukung satu sama lain. Kecelakaan ini pasti sangat berat bagi Ben, dan dia merasa kasihan melihat bagaimana Ben mencoba tegar di tengah-tengah kesedihan ini.

Saat berjalan-jalan dengan kereta kudanya melewati rumah keluarga Turner dan rumah Lily Morgan, Mrs. Jenkins berhenti sejenak dengan cukup lama. Entah mengapa perasaannya seakan kembali pada hari saat Lily menghilang. Bayangan Mrs. Jenkins tentang hari saat Lily Morgan menghilang begitu kuat dan nyata. Di dalam pikirannya, dia kembali ke masa lalu, seperti menyaksikan adegan itu lagi dengan mata batinnya. Dia melihat rumah keluarga Morgan, tempat Lily tinggal bersama keluarganya. Bangunan itu selalu tampak begitu hangat dan menyenangkan, seakan penuh kebahagiaan. Bayangan Lily yang ceria dan penuh semangat saat bermain di halaman rumah itu memenuhi pikiran Mrs. Jenkins. Lalu, bayangannya beralih ke peristiwa saat Lily menghilang. Dia melihat para tetangga, termasuk dirinya sendiri, berkerumun di depan rumah keluarga Morgan, mencari tahu apa yang telah terjadi. Rasa cemas dan kebingungan mencuat di wajah mereka. Mrs. Jenkins merasakan kembali kekhawatirannya saat mencari Lily di setiap sudut kota, berharap menemukan jejak gadis itu. Namun, tak ada yang bisa menemukan tanda-tanda keberadaannya. Semua orang terguncang dan bersedih atas kehilangan yang mendalam.

The Portrait of Lily Morgan (Wattys 2023)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang