CHAPTER 5

73 66 72
                                    

Akulah kupu yang ingin menjadikan bunga edelweiss sebagai rumah

Akulah kupu yang ingin menjadikan bunga edelweiss sebagai rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

✨✨


Kriiinngggggg'

Suara bell telah berbunyi, tanda pembelajaran pada hari ini telah usai dan akan dilanjutkan pada hari esok.

Semua murid mulai berbondong-bondong keluar dari ruang kelas masing-masing menuju parkiran untuk mengambil kendaraan agar segera tiba di rumah dan merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Sementara itu, di sebuah ruangan berbau obat-obatan terdapat seorang gadis yang masih berbaring di brangkar dengan kondisi tubuh yang sudah sedikit kembali normal.

Vega tengah menunggu kedatangan temannya yang akan mengantar gadis itu pulang. Ya, gadis tersebut adalah Vega, Ia tengah menunggu kedatangan Belinda ke UKS tempatnya berada.

Tak lama kemudian, terdengar suara pintu terbuka dan terpampang lah seorang gadis yang dia tunggu-tunggu.

"Hai, nunggu lama ya?" sapa Belinda.

"Enggak kok."

"Gimana? Masih pusing?"

"Iya, masih pusing tapi sedikit."

"Ya udah, ayo pulang."

Mereka pun keluar dari ruang UKS dan berjalan dengan pelan menuju parkiran sekolah. Melewati koridor sekolah yang terlihat sudah mulai sepi, hanya ada beberapa murid yang akan mengikuti ekskul basket di lapangan outdoor yang letaknya memang persis disebelah koridor. Selama perjalanan, keduanya berjalan seraya bercengkrama dan bercanda ria.

"Oh iya Ve, tadi ada tugas kelompok dari Bu Ambar disuruh buat makalah, tiap kelompok terdiri dari empat anak," Belinda mengingat tugas kelompok yang diberikan oleh Bu Ambar tadi tentang kolonialisme dan perlawanan bangsa Indonesia.

"Tapi Ve, kita nggak sekelompok bareng. Gue tadi udah nyoba nawar sama Bu Ambar buat disatuin kelompoknya sama lo, tapi Bu Ambar nya malah nolak. Katanya biar gue bisa diskusi sama kelompok gue, karena selama lo sekolah disini kan gue cuma ngandelin lo doang," rengek Belinda yang masih tidak terima bahwa dirinya tidak satu kelompok dengan Vega.

Vega mendengarkan penjelasan dari Belinda dengan seksama seraya terkekeh kala mendengar rengekan Belinda, "udah, nggak usah sedih gitu ih. Maksud Bu Ambar kan juga baik biar kamu bisa lebih mandiri lagi dengan berdiskusi sama kelompok kamu," Vega mencoba menenangkan Belinda yang tengah merengek dengan wajah masamnya.

"Tapi Ve, masa gue sekelompok sama si babi sih. Gue kan kesel," sungut Belinda kesal.

Maksud kata babi itu adalah panggilan dari Belinda kepada teman sekelasnya yang bernama Bobi, pemuda yang selalu mengusili nya saat dikelas. Keduanya pun kerap kali beradu mulut karena tingkah Bobi yang selalu membuat kesal Belinda.

NABASTALA (Langit & Vega) HIATUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang