Vacation

56 45 0
                                    

Author POV

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Author POV

Suara deburan ombak terdengar seperti relaksasi tersendiri bagi sebagian orang. Membawa ketenangan bersama mereka yang datang tergulung dari tengah laut menuju pesisir pantai. Sengatan matahari sudah tidak dihiraukan lagi bagi sebagian orang yang lebih memilih menikmati suasana bermain di pinggir pantai bersama keluarga atau pasangannya masing-masing.

Pantai di hari rabu tidak terlalu ramai, karena mungkin memang bukan waktu berlibur pada sebagian besar orang-orang di New York, tetapi ini lah waktu yang tepat untuk mereka yang ingin pergi sejenak dari keramaian. Seperti Scarlett. Scarlett memutuskan untuk meminta izin dari kegiatan belajar di sekolah untuk menjernihkan pikirannya, berita di sekolah mungkin masih hangat perkara pertengkarang kemarin, dia memilih untuk lari sejenak dari itu semua. Menjernihkan pikirannya, menjaganya agar tetap waras.

Scarlett melihat tawa Lizzie dan Brie yang sedang berlari di pinggir pantai, saling menjahili satu sama lain, membuat baju mereka basah oleh air pantai. Seseorang berjalan menghampirinya, memberikan satu buah kelapa yang sudah di buka, di atasnya juga sudah ada sedotan untuk mempermudah nya meminum air kelapa itu.

"Habiskan, aku mengantri cukup lama di sana tadi." Suara itu melantun santai saat Scarlett menerima buah kelapa itu.

"Kau beli juga untuk mereka Seb?" Scarlett menoleh pada Sebastian yang sudah duduk di sampingnya, Sebastian mengerutkan hidungnya karena silau saat melihat ke arah Lizzie dan Brie yang masih berlarian.

Sebastian menggeleng, "Aku sudah tidak tahan di sana haha, nanti kalau mereka ingin, biarlah mengantri sendiri." Sebastian menjawab sambil menyedot kelapanya sendiri.

Scarlett melirik horror orang di sampingnya, berani sekali bicara seperti itu di depannya. 

"Apa? Kau mau memukulku lagi huh? Kau lihat antrian itu." Sebastian yang merasa dihakimi oleh tatapan Scarlett berusaha membela dirinya dengan menunjuk antrian tempat ia membeli buah kelapa tadi. Scarlett mengikuti arah tunjuk Sebastian, seketika kembali menatap Sebastian sambil meringis.

"Hehe, yasudah biar mereka sendiri saja. By the way, terimakasih ya sudah mau mengantrikannya untukku." Scarlett menyedot buah kelapanya. Sebastian hanya mengangguk, meletakkan kelapa di sampingnya lalu mengambil gitar yang tergeletak di belakang dan mulai memetik senarnya. Awalnya acak, tetapi lama-kelamaan dia memainkan sebuah nada lagu yang cukup familiar di telinga Scarlett.

Spent 24 hours, I need more hours with you
You spent the weekend getting even, ooh
We spent the late nights making things right between us

Sebastian mulai bernyanyi beberapa penggal lirik lagu. Scarlett di sampingnya berusaha menebak apa lagu yang di mainkan oleh Sebastian, sebelum ikut menyanyikannya. Sebastian memainkan lagu Girls Like You yang cukup populer dibawakan oleh Maroon 5.

But now it's all good, babe
Roll that back wood, babe
And play me close

Sebastian tersenyum melihat ke arah Scarlett yang menyambung nyanyiannya. Masih tetap memainkan gitar di tangannya, mereka berdua bernyanyi bersama menghabiskan satu lagu.

Young LieWhere stories live. Discover now